Marjuardi Zaen
Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS POTENSI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI TAMAN WISATA ALAM SURANADI Marjuardi Zaen; Raden Roro Narwastu Dwi Rita
Jurnal Silva Samalas Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v1i1.3633

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui indeks kaenekaragaman jenis burung,  mengetahui keapadatan burung dan mengetahui kelimpahan burung di kawasan Wisata Alam Suranadi. Metode penelitian adalah metode transek jalur dan pengamatan cepat, metode ini menggunakan panjang dan lebar jalur yang di sesuaikan dengan kondisi topografi dan kerapatan tegakan.Hasil penelitian menunjukkan indeks keanekaragaman jenis burung di kawasan Wisata Alam Suranadi adalah 2, dengan kriteria 1< H’ < 3yang artinya sedang. Kepadatan burung 0,0573 (individu/m²) dan Kelimpahan Burung di Kawasan Wisata Alam Suranadi adalah jenis burung Walet Linchi (Collocalia linchi) memiliki total indeks kelimpahan tertinggi 34,9%, Cabai Lombok (Dicaeum maugei) 17,4%, Layang-layang batu (Hirundo tahiticia) 11,3%, Bondol jawa (Lhoncura leucogastroides) 7,9%, Gelatik batu kelabu (Parus major) 4,5%, Madu sriganti (Nectarinia jugularis) 4,2%, Isap madu topi Australia (Lichmera indistinct) 4,0%, Bentet kelabu (Lanius schach) 2,6%, Raja udang biru (Alcedo coerulescens) 1,7%, Kacamata laut (Zosterops Chloris) 1,6%, Burung gereja erasia (Passer montanus) 1,6%, Isap madu topi sisik (Lichmera lombokia) 1,6 %, Cici padi (Cisticola juncidis) 1,5%, Bondol hijau (Erytrura gouldiae) 1,5%, Raja udang punggung merah (Ceyx rufidorsa) 1,2%, Gemak loreng (Turnix suscitator) 0,5%, Celapuk rinjani (Otus jolandae) 0,4%, Kacamata gunung (Pleci Montanus) 0,4%, Delimukan zamrud (Chalcophaps) 0,3%, Bubut alang-alang (Centropus bengalensis) 0,2%, Kancilan bakau (Pachycephala grisola) 0,2%, Gagak hutan (Corvus enca) 0,2% dan yang terendah Elang Bondol (Haliastur Indus) 0.1%.