Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir ASKETIK: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Dwi Hartini
UIN Sunan Kalijaga
Arts Humanities Social Sciences

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
HEGEMONI PEMIKIRAN KEAGAMAAN: ETIKA POLITIK DALAM PERSPEKTIF WAHDAH ISLAMIYAH Dwi Hartini
Asketik : Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v3i1.1157

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk menguraikan model tipologi gerakan Islam yang berkembang di Indonesia yang seringkali diklasifikasikan oleh para pengamat, tipologi gerakan Islam yang bercorak moderat, idealis kritis, akoodatif, kiri Islam, Islam puritan, dan lain sebagainya. Sehingga klasifikasi tipologi yang tersedia dapat membantu memahami eksistensi hegemoni pemikiran Wahdah Islamiyah. Dalam hal ini, Wahdah Islamiyah termasuk dalam sebuah gerakan puritanisme, dalam perkembangannya Wahdah Islamiyah berupaya mentransformasikan ajaran pemurnian syari’at Islam dalam kehidupan sosio-politik. Selanjtnya, melihat bagaimana Wahdah Islamiyah dengan ideologi revivalisme yang pada mulanya menolak pemberlakuan azas tunggal Pancasila, kemudian beradaptasi dengan siklus dunia politik di Indonesia yang menerapkan azas tunggal Pancasila. Meskipun disebutkan bahwa Wahdah Islamiyah bukan lagi gerakan yang bersifat ekslusif, namun keterpengaruahannya terhadap ekslusifisme tersebut masih sangat terlihat. Pada konteks ini Wahdah Islamiyah lebih memilih untuk menjadi gerakan yang bercorak rasional.
PAKAIAN SEBAGAI GEJALA MODERNITAS (Kajian Surat Al-Ahzab Ayat 59 dan Surat Al-Nur Ayat 31) Dwi Hartini
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No. 1, Juni 2019
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v4i1.858

Abstract

Clothing is often referred to as a form of identity or a measure of one's religiosity. So by looking at the development of modernization, this paper aims to describe the intrinsic meaning of clothing. The gap in shari'ah understanding and social reality that causes the birth of various views about clothing. Using the theory of social construction, the author tries to trace the propositions of the Al-Qur'an text which are often used to explain the command to dress according to the shari'ah. The results of this study are, clothing according to its development has a hidden modernization ideology. First, as a fashion trend that is often used in certain moments such as marriage, recitation, social gathering, and others. Second, as consumptive practices. A variety of clothing models are offered from the start of Muslim fashion shows to special Muslim clothing boutiques for sale at the mall. Third, as a personal symbol that can show a particular social class.
Co-Authors