Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Koordinasi Running Text Display Led Berbasis Android Zaenal Arifin; Safrizal Safrizal
EKSAKTA: Journal of Sciences and Data Analysis VOLUME 19, ISSUE 2, August 2019
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/eksakta.vol19.iss2.art10

Abstract

Media penyampaian informasi running text merupakan suatu inovasi yang menarik dalam perkembangan teknologi informasi saat ini. Informasi yang disampaikan pada umumnya diterima melalui berita dengan tulisan yang ditulis pada media cetak, internet dan lain-lain yang terkadang ada kejenuhan dalam membaca. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang diterima oleh pengguna tidak akurat karena adanya keraguan saat informasi diterima dan mengurangi ketertarikan untuk membaca informasi. Running text yang beredar saat ini dengan kontrol komputer kadang terkendala pada ketersediaan PC saat mengontrol dan device sinkronisasinya yang harus ada untuk bisa mensetting running text sesuai input yang dimasukkan oleh user. Kecepatan transfer informasi sangat berpengaruh terhadap output, melalui teknologi android saat ini yang sudah canggih dimanfaatkan untuk control running text yang up to date, relatif lebih aman dan ramah lingkungan pada pemakaian dengan control led tipe TF-S6UW yang memiliki kemudahan dalam acces data pada android, kecepatan dan karakteristik text. Berdasarkan hasil penelitian, dengan output karakter i yang ditampilkan pada papan running text mulai 1 sampai dengan 25 karakter diperoleh besar nilai tegangan yang stabil pada 12 Vdc, dan nilai arus yang semakin bertambah sesuai dengan banyaknya dot led yang menyala mulai dari 1 Adc sampai dengan 2,1 Adc.
RANCANGAN PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNISNU JEPARA Safrizal Safrizal
Jurnal DISPROTEK Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v8i2.544

Abstract

ABSTRACT One of the solutions needed to reduce the use of fossil-based electric energy is the utilization of alternative energy (Solar Cell) around the load location. Electricity demand for Faculty of Science and Technology building (SAINTEK) during peak load from 08:00 to 15:00, 3 x 65 Ampere or 34,244 kW, with electric energy consumption 34,224 kW x 8 hours = 273,794 kWh. The use of electric power on the outside conditions of peak load time (LWBP) 16:00 s / d 08:00 about 3 x 13 Ampere or 6.844 kW, energy consumption for 16 hours x 6.844 kW = 109.5 kWh. Total electrical energy consumption for 24 hours = 109.5 kWh + 273,794 kWh = 383,294 kWh. Capacity of PV Array 89,864 kWp, PV Array generates daily average electric energy of 418,59 kWh exceeds kWh load consumption. Number of PV panel 325 units Panel, 280 Wp perunit, PV string 13 module, PV Array 25 module. Battery Capacity 2331 Ah, Bi-directional 45 kW inverter. PLTS is capable of replacing conventional fossil fuel-based electrical energy, either from PLN or Genset, while reducing CO2 content in air of 0.719 kg / kWh x 273,794 kWh = 196,85 Kg / day. Keywords: photocell, daily, solar, radiation, SAINTEK ABSTRAK Salah satu solusi yang diperlukan untuk mengurangi penggunaan energi listrik berbasis bahan bakar fosil adalah pemanfaatan energi alternatif (Solar Cell) di sekitar lokasi beban. Kebutuhan daya listrik untuk gedung Fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK) selama beban puncak (peak load) mulai jam 08:00 s/d 15:00, sebesar 3 x 65 Ampere atau 34,244 kW, dengan konsumsi energi listrik 34,224 kW x 8 jam = 273,794 kWh. Pemakaian daya listrik pada kondisi luar waktu beban puncak (LWBP) 16:00 s/d 08:00 sekitar 3 x 13 Ampere atau 6,844 kW, konsumsi energi selama 16 jam x 6,844 kW= 109,5 kWh. Total konsumsi energi listrik selama 24 jam = 109,5 kWh + 273,794 kWh = 383,294 kWh. Kapasitas PV Array 89,864 kWp, PV Array membangkitkan energi listrik rata-rata harian 418,59 kWh melebihi konsumsi kWh beban. jumlah PV panel 325 unit Panel, perunit 280 Wp, PV string 13 modul, PV Array 25 modul. Kapasitas Battery 2331 Ah, Bi-directional inverter 45 kW. PLTS Sainteks mampu menggantikan energi listrik konvensional berbasis bahan bakar fosil baik, bersumber dari pihak penyedia daya (PLN) atau Genset, sekaligus mampu mengurangi kadar CO2 di udara CO2 0,719 kg/kWh x 273,794 kWh =196,85 Kg /hari. Kata kunci: photocell, radiasi, harian, matahari, SAINTEK
SMALL RENEWABLE ENERGY BIOMASSA LIMBAH SAWIT SUMBER LISTRIK ALTERNATIF KAJIAN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA V PROVINSI RIAU SAFRIZAL SAFRIZAL
Jurnal DISPROTEK Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.042 KB) | DOI: 10.34001/jdpt.v5i2.147

Abstract

ABSTRACT Problems of energy become the headline topic in the world since crises of oil energy happened in 1973. It happened because fossil energy sources such as earth oil and coal were running low. Even the reduction of oil electric power conducted by PT PLN inflicted a loss upon people. Moreover environment pollution as an impact of fossil source burning to produce electric energy was increasing an impact to global warming on the level that people have to worry about. The solution for global warming impact, one of them is reducing the use of electric energy of fossil fuel and increasing a renewable energy. PLN in Riau and Riau archipelago (WRKR) got electric deficit about 134,4 MW in which the need of electric in Riau when the maximum capacity reached 450,7 M, while the capacity of electric generator only reached 316,3 MW that it took turn in extinguish of electric in Riau and surrounding area. Riau province Provinsi Riau memerlukan teknologi terbarukan untuk dapat memanfaatkan sumber daya air PLTMH, gas, kincir angin, biomassa (bahan bakar limbah sawit), tenaga matahari dan biogas sampah. PT Perkebunan Nusantara V (PT PN V) wilayah Riau memiliki 12 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 565 Ton/jam. Potensi limbah padat, serat 406.800 Ton/Tahun, Cangkang 203.400 Ton/Tahun, Tanda Buah Kosong 779.700 Ton/Tahun, Total Potensi energy listrik yang mampu di bangkitkan 1.287 MW, lebih dari cukup untuk menutupi defisit listrik PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) 134,4 MW. Sekaligus mampu memenuhi kebutuhan beban puncak provinsi Riau 1024 MW hingga tahun 2020. Pembangunan Pembangkit Listrik Biomassa limbah sawit sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan hidup akibat timbunan sampah limbah padat di area sekitar pabrik kelapa sawit. Penggunaan generator sinkron dengan prime mover PLTBS sebagai Voltage Regulator Bus pada system Distributed Generation pada Smart Grid mampu memperbaiki drop tegangan, power factor controller, mengurangi losess daya listrik, peningkatan rasio kelistrikan serta perbaikan power quality dengan pemanfaatan jaringan distribusi exsiting. Kata Kunci: PLTU Biomassa Limbah Sawit (PLTBS), Provinsi Riau, Smart grid ABSTRAK Masalah energi menjadi topik utama dunia sejak krisis energi minyak melanda dunia tahun 1973, penurunan pasokan daya listrik PT. PLN telah membuat banyak pihak merasa dirugikan, hal ini terjadi karena sumber energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara kian menipis serta pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil untuk memproduksi energi listrik, telah menimbulkan dampak pemanasan global pada level yang sangat mengkhawatirkan. Penyelesaian dampak pemanasan global, yaitu salah satunya dengan mengurangi penggunaan energi listrik berbasis bahan bakar fosil serta peningkatan pemanfaatan energi yang dapat diperbarui (renewable energy). PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) mengalami defisit listrik sekitar 134,4 MW kebutuhan listrik di Riau pada waktu beban puncak sebesar 450,7 MW sedangkan kemampuan pembangkit listrik hanya 316,3 MW,sehingga terpaksa dilakukan pemadaman bergilir, di Kota Riau dan sekitarnya. Provinsi Riau memerlukan teknologi terbarukan untuk dapat memanfaatkan sumber daya air PLTMH, gas, kincir angin, biomassa (bahan bakar limbah sawit), tenaga matahari dan biogas sampah. PT Perkebunan Nusantara V (PT.PN V) wilayah Riau memiliki 12 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 565 Ton/jam. Potensi limbah padat, serat 406.800 Ton/Tahun, Cangkang 203.400 Ton/Tahun, Tanda Buah Kosong 779.700 Ton/Tahun, Total Potensi energi listrik yang mampu di bangkitkan 1.287 MW, lebih dari cukup untuk menutupi defisit listrik PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) 134,4 MW. Sekaligus mampu memenuhi kebutuhan beban puncak provinsi Riau 1024 MW hingga tahun 2020. Pembangunan Pembangkit Listrik Biomassa limbah sawit sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan hidup akibat timbunan sampah limbah padat di area sekitar pabrik kelapa sawit. Penggunaan generator sinkron dengan prime mover PLTBS sebagai Voltage Regulator Bus pada system Distributed Generation pada Smart Grid mampu memperbaiki drop tegangan, power factor controller, mengurangi losess daya listrik, peningkatan rasio kelistrikan serta perbaikan power quality dengan pemanfaatan jaringan distribusi exsiting
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT INOVASI RESERVE ENERGY HYBRID (WIND TURBINE, SOLAR CELL DAN GENERATOR) DI PEMERINTAH DESA TEGAL SAMBI KABUPATEN JEPARA Safrizal Safrizal; Gunawan Muhammad; Noor Azizah; Darnoto Darnoto; Dimas Ariyanto; Vania Rizka Amelia
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 2 No. 3 (2022): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/icjcs.v2i3.76

Abstract

This service activity aims to assist service partners in optimizing the surrounding natural resources and financial efficiency of village government institutions. In addition, this activity also aims to help the central government in order to reduce the use of fossil fuel electrical energy by maximizing the use of solar and wind heat which is very abundant in the village of Tegalsambi Tahunan Jepara. To realize the purpose and purpose of holding this service activity, the team provided several solutions which include the following things 1) making a hybrid solar cell power plant design that will be placed in the Tegal Sambi village hall as an effort to efficiently use PLN electricity so that it is expected to reduce the cost of electricity use at the village service office. This activity is made with five stages, namely analyzing the needs of energy use, designing solar cell power plants, socialization to village governments and communities, installation and installation of solar cell power plants, as well as assistance in use and maintenance. 2) manufacture and installation of wind power plants (wind turbines) on public street lighting (PJU)
Penerapan Inovasi Reserve Energy Hybrid (Wind Turbine, Solar Cell, Dan Generator) di Pemerintah Desa Tegalsambi Kabupaten Jepara Safrizal Safrizal; Gunawan Mohammad; Darnoto Darnoto; Dimas Ariyanto; Vania Rizka Amelia
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.484 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.982

Abstract

Mata pencaharian yang paling dominan di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Jawa Tengah adalah mebel kayu jati, Pertanian padi, perikanan dan pelayaran. Berbagai potensi yang dimiliki oleh desa Tegalsambi tidak diimbangi dengan pemanfaatan sumber energi listrik yang dimiliki oleh desa tersebut. Desa Tegalsambi yang terletak digaris khatulistiwa dan memperoleh sinar matahari rata-rata 8 jam per hari memilki potensi energi surya yang cukup besar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi energi panas matahari dan angin untuk menjadi pembangkit tenaga listrik. Hal ini mulai dimanfaatkan salah satunya adalah pemasangan panel surya pada lampu penerangan jalan umum (PJU), dan selain itu juga dapat dijadikan sebagai cadangan listrik untuk aktivitas kebutuhan rumah tangga dan pemerintah daerah. Ada 5 tahapan dalam pelaksanaan pengabdian ini yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan berkelanjutan. Adapun hasil dari kegiatan pendampingan ini yakni pertama, pemasangan pembangkit listrik solar cell yang ditempatkan di Balai Desa Tegalsambi langkah ini sebagai upaya awal untuk dapat mengurangi biaya tagihan listrik pada kantor pelayanan desa. Kedua, pembuatan dan pemasangan pembangkit listrik tenaga angin (wind turbin) pada penerangan jalan umum (PJU) di sekitar Desa Tegalsambi Kabupaten Jepara.
SISTEM MONITORING PEMERATAAN SUHU PADA INKUBATOR TELUR BERBASIS NODE MCU Zaenal Arifin; Dias Prihatmoko; Safrizal Safrizal; Saharul Alim; Nazar Choir
Jurnal Disprotek Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v14i1.4068

Abstract

The development of tools that are increasingly modern from time to time where one of them is a poultry egg incubator, temperature is a major factor in hatching poultry eggs, the market demand is greater than production. By taking advantage of technological developments, breeders can use egg incubators. The purpose of this tool is to create temperature control in the box that is evenly distributed in the poultry egg incubator so that hatching success is higher. The method used is development by searching for material, designing tools and then making egg incubators with size (50x40x50) cm, and installing four Dht-11 sensors at each corner of the incubator, data collection to analysis. Testing the DHT-11 sensor at a setting point of 38oC from the four sensors, during the daytime test it takes 10 minutes to reach a temperature of 38oC from the four sensors, and the temperature is stable in the range of 37oC-39oC. The results of this study are in the form of testing the DHT-11 sensor at night, it takes 12 minutes for the four sensors to reach the setting point of 38oC, from testing for one hour with data collection every two minutes the temperature is stable in the range of 37oC-39oC from the four sensors installed on the four corners of the rack on the egg incubator. Tests of ultrasonic sensors one and two get readings if the distance is less than 40 cm then the buzzer will light up. Telegram testing results where the temperature status in the egg incubator box can be accessed at any time.