Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI KESUKAAN PANELIS PADA TEH DAUN TORBANGUN (COLEUS AMBOINICUS) Saragih, Raskita
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.03 KB)

Abstract

Abstrak: Daun Torbangun (Coleus Amboinicus) mengandung zat besi, karotenoid, senyawa flavonoid, polifenol dan antioksidan. Teh daun Torbangun dihasilkan dari proses pengeringan daun Torbangun pada suhu 50oC selama 3 jam. Tujuan penelitian ini untuk: (1) menguji kesukaan panelis pada teh daun Torbangun dan (2) mengetahui nilai nutrisi serta aktivitas antioksidan pada teh daun Torbangun kesukaan panelis. Uji kesukaan pada teh daun Torbangun telah dilakukan oleh 25 orang panelis. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan, yaitu suhu pengeringan (T) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 45oC(t1), 50oC(t2), 55oC(t3) dan waktu pengeringan (W) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 2 jam(w1), 3 jam(w2) dan 4 jam(w3). Uji kesukaan dilakukan pada aroma, warna dan rasa dari 27 sampel teh daun Torbangun. Sampel yang disukai oleh panelis dianalisis kadar air, kadar abu, kadar dan aktivitas antioksidan serta kandungan polifenol. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan t2w2 (suhu pengeringan 50oC dengan lama pengeringan 3 jam) paling disukai oleh panelis baik aroma, warna dan rasa. Nilai nutrisi daun Torbangun memiliki kadar air sebesar 11,32%, kadar abu 7,88%, polifenol 17,12%, aktivitas antioksidan 18,033% serta kandungan antioksidan sebesar 877,67 mg/g BHA. Kata kunci: teh daun Torbangun, uji kesukaan, aktivitas antioksidan. Abstract: Torbangun leaves (Coleus Amboinicus) contains iron (zinc), carotenoids, flavonoids, polyphenols and antioxidants. Torbangun tea leaves were produced from a drying process of Torbangun leaves at a temperature of 500C for 3 hours. The purposes of this research are: (1) to test the preference of the Torbangun tea leaves by the panelists and (2) to determine the nutritional value and antioxidant’s activity of Torbangun tea leaves that are most liked byt the panelists.The preference test of the Torbangun tea leaves has been done by 25 panelists.The experimental design used is a Randomized Block Design (RBD) with two treatment factors, which are the drying temperatue (T) consisting of three levels, namely 45 ° C (t1), 50 ° C (t2), 55 °C (t3) and the time of drying (W) which consists three levels, 2 hours (w1), 3 hours (w2), and 4 hours (w3). Preference test has been done on the flavor, color and taste of 27 samples of Torbangun tea leaves and the most liked sample by the panelists was analyzed on it’s moisture content, ash content, the level or the content of antioxidant and it’s activity, and polyphenol content. The results of this research showed that t2w2 treatment (the drying temperature: 50 0C, and the drying time: 3 hours) is most liked or preferred by the panelist. The nutritional valueof the Torbangun leaves consist of the water content 11,32 %, ash content 7,88 %, polyphenol 17,12 %, antioxidant’s activity 18,033 % and the content of antioxidant is 877,67 mg/g BHA. Key words: torbangun tea leaves, preference test, antioxidant’s activity
NUGGET JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS) SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT VEGETARIAN Saragih, Raskita
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.113 KB)

Abstract

Nugget jamur tiram memiliki potensi sebagai alternatif pangan sehat bagi vegetarian terutama lacto-ovo vegetarian. Tujuan penelitian untuk: (1) mengetahui cara mengolah jamur tiram menjadi produk nugget sebagai ragam makanan baru bagi vegetarian (2) mengetahui variasi jumlah bahan pengisi singkong dan tepung sagu sehingga dihasilkan nugget jamur tiram (3) menguji mutu organoleptik nugget jamur tiram berdasarkan indikator warna, aroma, tekstur dan rasa serta uji kandungan nutrisi nugget jamur tiram kesukaan panelis serta memenuhi kebutuhan nutrisi vegetarian. Desain eksperimen yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu (1), bahan pengisi singkong dengan 5 taraf, meliputi s1=60 g, s2=70 g, s3=80 g, s4=90 g dan s5=100 g, (2) bahan pengisi tepung sagu dengan 3 taraf, meliputi t1=10 g, t2= 20 g dan t3= 30 g. Perlakuan penelitian sebanyak 15 taraf dengan dua kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi nugget jamur tiram sebanyak 7 pieces/hari atau sebesar 140 g dapat memenuhi lebih kurang sebesar 20% dari kebutuhan protein dan 48% kebutuhan serat pangan/orang/hari. Nugget jamur tiram dengan bahan pengisi 100 g singkong dan 10 g tepung sagu mengandung nutrisi protein sebesar 7,66%, karbohidrat 24,95%, lemak 15,39% dan serat pangan sebesar 8,63%. Panelis suka pada warna, aroma, rasa dan tekstur nugget jamur tiram dengan bahan pengisi 100 g singkong dan 10 g tepung sagu (s5t1).
PRODUKSI DAN CITA RASA SERTA KANDUNGAN POLIFENOL TEH KULIT MELINJO Saragih, Raskita; Tamizi, Ermiziar
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melinjo peels waste can be processed into herbal tea. A total of 22,963 tons per year of melinjo is processed into emping and that much waste of melinjo peels is also wasted (BPS Banten 2014). Red and green melinjo peels contains polyphenols, antioxidants and amino acid L glutamate acid (Saragih, R and Ermiziar, 2019). The aim of the research was to produce herbal teas from red and green melinjo peels, test their taste and aroma and analyze total polyphenols and antioxidants. Melinjo peels tea is produced by sorting the melinjo peels, washing, cutting and drying using an oven blower. A factorial randomized block design with two factors was used. Drying temperature factor with three levels: 55, 60 and 65oC and drying time with levels 4,5 and 6 hours. indicators tested for taste and aroma, total polyphenols and antioxidants. Melinjo peels herbal tea production process is best at a drying temperature of 65oC for 4 hours. The taste and aroma of red melinjo peels tea is preferred with values ​​of 3.60 and 3.28. Green melinjo peels tea, with a value of 3.52 and 2.88 means like it too. The total content of red melinjo peels tea polyphenols is 18.34 mg / L. and antioxidants 1.54 mg / kg. Green melinjo peels tea total polyphenols 4.87 mg / L and antioxidants 1.63 mg / kg. Red and green melinjo peels herbal tea has the potential as an alternative healty drinks.
PEMANFAATAN SERBUK SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PENYERAP AIR DAN OLI BERUPA PANEL PAPAN PARTIKEL Bambang Subiyanto; Raskita Saragih; Effendy Husin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.845 KB) | DOI: 10.51850/jitkt.v1i1.327

Abstract

Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengaruh kadar perekat dan kerapatan terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel berbahan baku serbuk sabut kelapa sebagai bahan penyerap air dan oli. Jenis perekat yang digunakan adalah perekat komersial urea formaldehida (UF) dengan kadar perekat divariasikan 10%, 15%, 20% berdasarkan berat kering tanur dengan target kerapatan 0,13; 0,15; 0,17; 0,20 g/cm3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan 0,20g/cm3 dan kadar perekat 20% adalah hasil terbaik, dimana semakin tinggi kerapatan dan kadar perekat maka semakin baik sifat fisis maupun mekanis papan serbuk sabut kelapa. Nilai pengembangan tebalnya menunjukkan hasil yang baik dan memenuhi standar JIS A-5908 1983. Untuk daya serap air dan oli nilainya sangat tinggi yaitu antara 510 % dan 390%. Oleh karena itu papan partikel yang terbuat dari serbuk sabut kelapa ini dapat digunakan sebagai bahan penyerap air atau oli
AMINO ACID PROFILE ANALYSIS OF RED AND GREEN MELINJO PEELS TEA Saragih, Raskita; Tamizi, Ermiziar; Leonita, Shinta
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 9 No. 4: October 2021
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2021.009.04.2

Abstract

       The study aims to analyze the profile of non-essential and essential amino acids in the peels and herbal tea products made from red and green melinjo peels. The processing of melinjo seeds into chips in  Pandeglang Regency in Banten Provence, produces large amounts of melinjo peels waste.  The processed tea from red and green melinjo peels contains polyphenol compounds, antioxidants, protein and amino acids that are good for health. The processing stages of the melinjo peel tea by sorting the peels for red and green melinjo peels, then washed, made them into thin slices, and dried using an oven blower at 65oC of temperature for 4 hours. Both green and red melinjo peels tea were analyzed for the amino acid profile using the UPLC method. Based on the results of the analysis, it was found that the amino acid content of melinjo peels and melinjo peels tea, both green and red, consisted of 7 non-essential amino acids and 8 essential amino acids. L-glutamic acid and L-aspartic acid are the highest amino acid components which can give melinjo peels tea a characteristic aroma and taste.