Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN ENERGI KINCIR ANGIN PUTARAN RENDAH TIPE Multiblade Hawt UNTUK IRIGASI PERTANIAN Anang Supriadi Saleh; Yuli Hananto
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.28

Abstract

Permasalahan yang banyak mendapat perhatiaan nasional saat ini dan masa yang akan datang diantaranya adalah masalah ketahanan pangan dan konservasi energi. Pada lahan pertanian tadah hujan tidak mempunyai irigasi teknis, hal ini banyak kita jumpai di daerah pesisir sehingga pengelolaannya belum optimal, pada saat musim kemarau banyak petani membuat sumur-sumur dan menaikkan air tersebut dengan pompa motor bakar, sejak kenaikan BBM beberapa waktu yang lalu, petani mulai mengeluh karena biaya operasional dan perawatannya lebih mahal apalagi nantinya terjadi kenaikan BBM lagi, bahkan saat ini banyak lahan tadah hujan tidak dikelola pada saat musim kemarau, padahal di daerah pesisir Jawa termasuk lokasi penelitian  mempunyai banyak potensi energi angin pada saat musim kemarau dengan kecepatan angin antara 2,5 sampai 7 m/dt dan bertiup sepanjang hari dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah bahwa dengan adanya paket teknologi Kincir Angin Tipe Multiblade HAWT Untuk Aplikasi Pompa Irigasi Daerah Tadah Hujan mampu memberdayakan masyarakat Petani di daerah tadah hujan pada saat musim kemarau khususnya di daerah pesisir sehingga mendukung program ketahanan pangan dan konservasi energi karena tidak hanya bergantung pada energi fosil yang semakin langka.Pendekatan desain untuk merancang kincir angin ini dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain; Kajian pustaka dan lapang, pengambilan dan analisa data dasar, Pembuatan rancangan dan pengujian. metode perancangan menggunakan metode yang disusun oleh Gerhardt Pahl dan Wolfgang Beitz yang dipaparkan dalam buku Engineering Design. Pengujian meliputi pengujian struktural dan fungsional di Laboratorium. Setelah itu di lakukan pengujian lapang (uji adaptasi, fungsional, dan verifikasi). Kemudian untuk penyempurnaan dilakukan modifikasi-modifikasi dan pengujian kembali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket teknologi Kincir Angin Tipe Multiblade HAWT, mempunyai daun 6 buah, tinggi menara 6 m, total head pemompaan 7 m. Kecepatan angin rata-rata 2,5 m/dt, 22 rpm, pompa menghasilkan debit air 4 liter/menit, sedangkan pada kecepatan angin diatas 4 m/dt, 40 rpm mampu menghasilkan debit air 8 liter/menit yang digunakan untuk irigasi daerah tadah hujan. Kincir Angin tersebut menambah kapasitas teknologi untuk pengelolaan lahan tadah hujan, dengan harapan dapat berfungsi dengan baik dan berdayaguna untuk memompa air dari sumur ke lahan pertanian dan harganya terjangkau oleh masyarakat petani. Selain itu menguatkan pemberdayaan masyarakat di daerah lahan tadah hujan khususnya di daerah pesisir yang saat ini hanya mengandalkan kegiatan usaha tani pada musim hujan.
Rekayasa Alat Tanam Bibit Padi (Transplanter) Sederhana Dengan Sistem Crank Untuk Empat Baris Yang Ergonomis, Terjangkau, dan Memotivasi Pemenuhan Kelangkaan Energi Bidang Pertanian Anang Supriadi Saleh
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 17 No 3 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v17i3.559

Abstract

One of the activities that absorb a lot of labor is the activity of planting rice seedlings (transplanting seedlings). These activities require about 25% of the labor needs of rice cultivation. the scarcity of labor in agriculture and the declining interest of young people in the agricultural sector is one of the obstacles in the agricultural sector. These constraints can threaten the uniformity of planting time, increase productivity and shrinking rice crops in a stretch or area that will ultimately disturb the achievement of national self-sufficiency rice targets. So the need for an alternative use of mechanization technology for this move planting activity is simple, easy and cheap.The objective of this research is to make transplanter with crankcatching system for two rows which are ergonomic, affordable and suitable for the condition and habits of rice farmers in Indonesia.The design approach for the design of this machine uses a method developed by Gerhardt Pahl and Wolfgang Beitz described in the Engineering Design book, so that the design approach is based on a functional design approach and a structural design approach. Stages of design of this machine include the identification of problems, formulation and refinement of ideas, the selection of design concepts, analysis and drawing work, prototype tool making, testing and refinement prototype tool.The output in this study is a simple planting tool (transplanter) with a crank system for four lines that are ergonomic, affordable, and ready to apply. Plant spacing on the tool is arranged by referring to Government recommendation that is using planting system of legowo, with spacing between line 20 cm, 40 cm, 20 cm, spacing in line 12 cm, while tool width 80 cm. Tests using seedlings that have been seedlings for 20 days, with the average seed height 22 cm.Field testing showed that the rice seedlings plant has a working capacity of 0.16 ha / hour, at a road speed of 2 km / h, the number of seeds per clump of 2 seeds / grove, 5.2 cm planting depth, 90o plant resistance angle, empty 20%, percentage of seeds collapsed 5%, percentage of seeds scattered 5%.Keywords: transplanter, seedlings, rice