Erfind Nurdin
Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KETERTARIKAN GEROMBOLAN IKAN PELAGIS KECIL PADA MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN PEMALANG JAWA TENGAH Erfind Nurdin; Mohammad Natsir; Hufiadi Hufiadi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 13, No 2 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.159 KB) | DOI: 10.15578/jppi.13.2.2007.125-132

Abstract

Penggunaan intensitas cahaya pada unit penangkapan light fishing cenderung meningkat. Hal ini, didasari atas persepsi bahwa intensitas cahaya yang tinggi akan meningkatkan hasil tangkapan. Fenomena ini dijadikan suatu penelitian yang dilakukan selama 3 minggu pada bulan September 2004 di perairan Pemalang Jawa Tengah. Alat tangkap pukat cincin mini (mini purse seine) di pantai utara Jawa pada operasi penangkapan selain menggunakan rumpon juga mengggunakan cahaya sebagai alat bantu penangkapan. Pengukuran nilai intensitas lampu dilakukan dengan meggunakan LI COR 250 quantum meter (μmol sɹ mɲ) pada jumlah lampu yang berbeda, dan digunakan pula akustik EY 500 untuk memperoleh data sebaran dan gerombolan ikan yang berada dalam pengaruh cahaya lampu. Pada deteksi awal (A) ikan cenderung mengelompok pada lahan intensitas tinggi, deteksi ke 2 (B) pengelompokkan mulai terkonsentrasi dekat kapal, deteksi ke-3 (C) pengelompokkan ikan bertambah banyak, dan deteksi ke-4 (D) kelompok ikan berada pada lahan yang sangat memungkinkan untuk ditangkap. Dari hasil penelitian diperoleh laju tangkap (catch rate) 125,7 kg per tawur. Perbedaan jumlah lampu yang sedikit tidak menunjukkan pengaruh yang terlalu besar terhadap hasil tangkapan. The influence of light intensity to the light fishing practices commonly tends to increase. Fishermen believe that with the higher intensity of light the bigger catch they have. This phenomenon stimulated us to a research that during was done three weeks on September 2004 in Pemalang West Java. Mini purse seine is conduct at north coast of Java use payaos and light artificial for fish attractive. LI COR 250 quantum metre (μmol sɹ mɲ) was used for light intencity at different lamps amount and EY 500 acoustic to obtain the data of fish school in influence of lamp light. At the first detecting (A) fish school was concentrated in high intensity area, the second detecting (B) the concentration was closer to the ship, the third detecting (C) fish school increased, and the forth detecting (D) fish school was consentrated in catchable area. The results show that the cath rate was 125.7 kg per setting. The difference of lamps amount with a small intensity did not show significant influence to the catch haul.
SELEKTIVITAS KISI-KISI JUVENILE AND TRASH EXCLUDER DEVICES PADAALAT TANGKAP TRAWL MINI DI PERAIRAN UTARA JAWA Hufiadi Hufiadi; Mahiswara Mahiswara; Erfind Nurdin
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 4 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.493 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.4.2008.353-361

Abstract

Perikanan trawl mini dasar yang berkembang merupakan alat tangkap yang efektif dalam memanfaatkan sumber daya ikan demersal. Permasalahan utama pada perikanan ini banyak jumlah hasil tangkap sampingan berukuran kecil yang belum layak tangkap. Penelitian observasi dan uji coba operasi penangkapan untuk mengetahui tipe perikanan trawl mini dan upaya untuk mengurangi tangkapan ikan muda telah dilakukan di perairan utara Jawa. Uji coba operasi penangkapan dilakukan melalui penggunaan perangkat juvenile and trash excluder devices pada alat tangkap trawl mini. Perangkat juvenile and trash excluder devices yang digunakan dibedakan pada ukuran jarak antar kisi-kisi 10,0; 17,5; dan 25,4 mm. Analisis selektivitas kisi menggunakan model kurva logistik dengan bantuan solver pada microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan juvenile and trash excluder devices pada trawl mini dapat meloloskan ikan muda atau ukuran kecil berkisar 2,42 sampai dengan 63,45%. Juvenile and trash excluder devices dengan ukuran kisi-kisi 17,5 mm memiliki tingkat pelolosan ikan-ikan muda atau rucah paling efektif pada tingkat seleksi 50% (FL50%). Mini bottom trawls are effective fishing gear to exploit demersal fish resources. However, the gears operation have serious problem on amount of bycatch caught especially for juvenile and trash fish. Observation and experimental fishing were conducted to know type of mini bottom trawls in northern Java waters and to reduce catches of juvenile and trash fish. Juvenile and trash excluder devices are a selective device that equipped on mini trawl in the experimental fishing with different space bar of the juvenile and trash excluder devices (i.e.10.0; 17.5; and 25.4 mm). The selectivity analysis of logistic curve by using solver on microsoft excel was applied. The results show that juvenile and trash excluder devices could reduced catches of juvenile and trash fish about 2.42 to 63.45%. Juvenile and trash excluder devices with 17.5 mm of the space bar was better for juvenile selection length of 50% (FL50%) selection level.
KAPASITAS PENANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PEMALANG Erfind Nurdin; Tri Wahyu Budiarti
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 2 (2009): (Juni 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.322 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.2.2009.171-178

Abstract

Sumber daya ikan pelagis kecil di Laut Jawa merupakan komoditi perikanan yang penting dan bersifat strategis. Sejalan dengan perkembangan pemanfaatannya, tekanan penangkapan yang tinggi dialami oleh hampir seluruh kawasan, terlebih di wilayah tradisionil. Kapasitas penangkapan akhir-akhir ini menjadi isu penting dalam perikanan global, mengingat di berbagai kawasan terjadi kapasitas berlebih dan penurunan stok ikan. Salah satu cara untuk mengetahui status perikanan terkini dilakukan dengan mengukur kapasitas perikanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei dan Juli tahun 2007 dengan metode Data Envelopment Analysis. Nilai rata-rata pemanfaatan variabel input (VIU) untuk daya lampu dan bahan bakar menunjukkan nilai di atas 1 (optimum = 1) yang mengindikasikan adanya kelebihan penggunaan variabel sehingga dipandang perlu untuk melakukan pengurangan variabel input. Nilai pemanfaatan kapasitas (CU) lebih besar dari 0,5 hampir mencapai 60% dari 106 kapal contoh. Hal ini menunjukkan bahwa nilai CU kurang dari 1 mendominansi distribusi perolehan nilai CU yang dapat diartikan telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatan untuk penangkapan pukat cincin mini dengan basis di Pemalang, sehingga perlu upaya pengurangan kapasitas. Small pelagic fish resource in Java sea is an important fishery commodity. Nowadays high fishing pressure is experienced by mostly fishing areas, particularly in traditional zone. Fishing capacity recently becomes important issue in global fishery, because over capacity and fish stock decreasing is occured in various areas. One method to know the fishery status is by measuring fishery capacity, which is categorized as over capacity, under capacity or optimal condition. This study was carried out on May and July 2007. The method applied in this measurement of fishing capacity was DEA method (Data Envelopment Analysis). The average of variable input utilization for light intensity and fuel showed value of more than 1 (optimum = 1), indicating the usage of excess variable that need to reduce the input variable. The value of higher than 0.5 of capacity utilization showed 60% from 106 ships sample. This indicates that the CU value of less than 1 dominated the distribution of capacity utilization value. For mini purse seine based in Pemalang showed over capacity. This means, it needs to reduce the effort of fishing capacity.
PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA Erfind Nurdin
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 6 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.698 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.6.2007.215-220

Abstract

Penelitian tentang pengaruh jumlah lampu terhadap hasil tangkapan pukat cincin mini di perairan utara Jawa Tengah khususnya di Pemalang dilakukan pada bulan September 2004.Dalam pengoperasiaan, selain menggunakan rumpon juga digunakan cahaya sebagai alat bantu penangkapan. Pengukuran nilai intensitas cahaya lampu dilakukan dengan meggunakan LI COR 250 quantum meter (μmol s ¹ m ²) pada intensitas atau jumlah lampu yang berbeda @ 400 watt(2 galaksi, 5 mercury), (6 mercury), dan (2 galaksi, 6 mercury). Jumlah hasil tangkapan pukat cincin mini di perairan utara Jawa tengah 3.393,5 kg dengan laju tangkap (catch rate) 125,7 kg per tawur. Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh ikan tembang (60,4% dari jumlah hasil tangkapan keseluruhan), diikuti layur (11,3%), cumi (8,8%), tongkol (6,7%), bawal (3,0%), kembung (2,7%), tetengkek (2,2%), dan lain-lain (kurang dari 2%). Uji statistik menunjukkan penggunaanjumlah lampu 6, 7, dan 8 buah tidak berpengaruh nyata pada hasil tangkapan ikan.
PENANGKAPAN TUNA DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL RISET M. V. SEAFDEC DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA Budi Nugraha; Erfind Nurdin
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3818.714 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.3.2006.95-105

Abstract

Tuna merupakan jenis ikan peruaya jauh (highly migratory species) dan hidup bergerombolan. Tuna long lina dan tuna purse Seine merupakan alat tangkap yang sangat efektif digunakan terutama untuk menangkap tuna di perairan terbuka atau samudera. Tulisan ini memberikan data dan informasi mengenai kegiatan penangkapan tuna dengan kapal riset M. V. SEAFDEC milik SEAFDEC Thailand pada bulan Desember 2004 di perairan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dengan menggunakan alat tangkap tuna long line dan tuna purse seine Hasil tangkapan tuna long line didominasi oleh swordfish, diikuti oleh bigeye tuna dan yellovvlin tura, sedangkan hasil tangkapan tuna purse seine didominasi oleh skipjack tuna, diikuti oleh bigaye tuna, yelloMin tuna, dan ikan lain (by catch).
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP IKAN PARI DI PERAIRAN LAUT JAWA Erfind Nurdin; Hufiadi Hufiadi
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.132 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.1.2006.25-30

Abstract

Pengamatan di beberapa lokasi pendaratan ikan di pantai utara Jawa menunjukkan gill net dasar (lokal; jaring liongbun) dan rawai dasar tanpa umpan (lokal: pancing senggol) merupakan alat tangkap utama bagi ikan pari, sedangkan pada alat tangkap cantrang merupakan hasil tangkapan sampingan. secara teknis, gill net yang digunakan lebih seleKif dari pada cantrang, karena mempunyai ukuran mata jaring relatif besar (antara 40 sampai dengan 50 cm) dibandingkan dengan cantrang. Demikian pula hasil tangkapannya. Cantrang tidak memiliki target hasil tangkapan yang lebih spesifik, baik terhadap jenis maupun ukuran ikan. Di perairan Cirebon, hasil tangkapan pancing senggol didominasi oleh ikan pari jenis Himantura gerradi dan H. bleekeri dengan ukuran lebar cawan antara 43 sampai dengan 96 cm.
PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWATIMUR Erfind Nurdin
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 4 (2009): (April 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.112 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.4.2009.177-183

Abstract

Tulisan ini membahas tentang perikanan tuna skala kecil. Penelitian telah dilakukan di salah satu pusat pendaratan tuna di selatan Jawa, yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek - Jawa Timur. Alat tangkap utama yang digunakan oleh nelayan Prigi untuk menangkap ikan tunacakalang adalah, jaring insang hanyut (drift gill net), pancing ulur (hand line), dan tonda (troll lines). Kegiatan penangkapan ikan dilakukan di perairan selatan Jawa dengan menggunakan rumpon. Musim ikan terjadi pada bulan Agustus-Desember dengan puncak musim pada bulan Oktober. Sebaran panjang cagak (fork length) dominan untuk beberapa jenis sebagai berikut yellowfin berkisar 46-50 cm (40,0%) dan bigeye berkisar 46-50 cm (76,0%). Hubungan panjang bobot menunjukkan pertambahan panjang lebih cepat dari bobot (Alometrik negatif).
KERAGAAN TEKNIS KAPAL RISET SARDINELLA SEBAGAI TRAWLER Erfind Nurdin
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 3 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.902 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.3.2008.117-122

Abstract

Pada awal tahun 1996 Kapal Riset (KR) Sardinella didesain untuk alat tangkap pukat cincin (purse seine). Karena kebutuhan akan wahana penelitian untuk mengambil contoh (sampel) sumberdaya ikan demersal, maka tahun 2004 fungsi diubah menjadi kapal trawl dasar (bottom trawl). Untuk itu, beberapa perubahan dilakukan terhadap KR. Sardinella, antara lain tata letak (layout) bagian buritan, penambahan gardan sebagai penarik tali selambar. Dengan perubahan tersebut, diharapkan KR. Sadinella mencapai kinerja yang memadai sebagai trawler. Guna mengetahui keragaan teknis (tingkat keberhasilan operasional dan laju tangkap) KR. Sardinella sebagai trawler, maka telahdilakukan penelitian melalui uji coba pada bulan September 2005 dan September 2006. Spesifikasi trawl yang dioperasikan di KR. Sardinella adalah panjang tali ris atas (head rope) 21 m dan tali ris bawah (ground rope) 24 m. Lokasi penangkapan adalah pada kedalaman 15 - 35 m, lama penarikan jaring rata-rata 1 jam pada kecepatan kapal rata-rata 2,5 knot. Keragaan teknis KR. Sardinella sebagai trawler baik dengan tingkat keberhasilan dalam pengoperasian mencapai sekitar 90%. Laju tangkap KR. Sardinella sebagai trawler cukup baik dengan rata-rata 16,43 kg/jam/ operasi trawl (setting) dari17 stasiun pada tahun 2005 dan17,95 kg/jam/operasi trawl (setting) dari 24 stasiun pada tahun 2006.
PENANGKAPAN TUNA DAN CAKALANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) YANG BERBASIS DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN PONDOKDADAP SENDANG BIRU, MALANG Erfind Nurdin; Budi Nugraha
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 1 (2008): (April 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.565 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.1.2008.27-33

Abstract

Alat tangkap pancing ulur di Pangkalan Pendaratan Ikan Pondokdadap Sendang Biru Malang, telah ada sejak tahun 1997 di mana pada tahun tersebut Badan Pengelola Pangkalan Pendaratan Ikan Pondokdadap melakukan sosialisasi tentang rumpon laut dalam. Dengan ada rumponisasi, perkembangan pancing ulur di daerah tersebut cukup pesat. Sasaran utama tangkapan nelayan pancing ulur adalah tuna dari jenis madidihang dan mata besar. Hasil tangkapan lain yang diperoleh adalah cakalang, sunglir, dan lemadang. Produksi tuna dan cakalang pada tahun 2003 melonjak naik cukup besar dibandingkan pada tahun 2002, pada tahun 2002 produksi tuna yang didaratkan hanya 197.418 kg dan cakalang 357.524 kg, sedangkan pada tahun 2003 produksi tuna yang didaratkan 1.986.653 kg dan cakalang 2.788.746 kg. Musim penangkapan terjadi antara bulan Mei sampai dengan Oktober dengan puncak musim penangkapan terjadi pada bulan September, sedangkan musim paceklik terjadi antara bulan Nopember sampai dengan April. Sejak tahun 1998 penurunan nilai catch per unit of effort terus terjadi sampai dengan tahun 2002. Penurunan inidikarenakan jumlah armada kapal terus meningkat dengan upaya penangkapan yang cukup besar.