Khoirul Fatah
Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DI KAWASAN SUAKA PERIKANAN TELUK RASAU, SUMATERA SELATAN Melfa Marini; Khoirul Fatah
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 18, No 2 (2012): (Juni) 2012
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.893 KB) | DOI: 10.15578/jppi.18.2.2012.125-134

Abstract

Teluk Rasau merupakan salah satu kawasan suaka perikanan rawa banjiran yang berfungsi untuk menjaga atau meningkatkan produksi perikanan di daerah aliran Sungai Lempuing. Sampai saat ini informasi mengenai efektivitas suaka perikanan terhadap sumber daya ikan belum banyak diketahui. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan dengan menganalisis ikan hasil tangkapan jaring insang dari berbagai ukuran mata jaring di kawasan suaka perikanan Teluk Rasau. Analisis komposisi jenis ikan ini digunakan untuk menilai efektivitas suaka perikanan Teluk Rasau. Survei lapangan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu Agustus, Oktober dan November 2009. Sampel jenis-jenis ikan didapatkan dari koleksi enumerator dan hasil tangkapan nelayan serta hasil tangkapan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sekitar 31 spesies ikan yang tergolong dalam 15 familia. Cyprinidae merupakan familia yang paling dominan, dengan komposisi hasil tangkapan terbesar diperoleh pada jaring insang ukuran 0,75 inci baik pada Agustus yaitu musim kemarau, maupun pada musim hujan yaitu pada Oktober-November dengan nilai komposisi hasil tangkapan sebesar 93,1%, 92,8% dan 78,3%. Komposisi hasil tangkapan terkecil pada musim kemarau (Agustus) diperoleh pada alat tangkap jaring insang ukuran 2,25 inci yaitu sebesar 0,86% sedangkan pada musim hujan (Oktober-November) diperoleh pada jaring insang ukuran 3 inci masing-masing sebesar 0,63% dan 2,23%. Hasil analisis jumlah jenis ikan yang tertangkap dan beberapa parameter ekologis perairan serta populasi ikan menunjukkan bahwa suaka Teluk Rasau kurang berfungsi dan kurang efektif sebagai kawasan suaka perikanan.Teluk Rasau, one of the floodplain fisheries reserves in Lempuing Rivers, has a function to increase fisheries production in that area. However, the effectiveness of this reserve to conserve and increase fish resources in that area has not been evaluated yet. Therefore, a study on fish composition from different mesh sizes of gillnet catches, the most operated fishing gears in Teluk Rasau fisheries reserve, was conducted three times in August, October and November 2009. Fish samples were collected from multi mesh size gillnet experiment and from fishers catches. The of results indicated that 31 fish species were found of 15 families, dominated by Cyprinidae. Most of this family included in catches by 0.75 inche mesh size both in August (dry season) and October-November (wet season) with percentage of 93.10, 92.8, and 78.3%, respectively. In August, the lowest fish composition (0.86%) was recorded from the mesh size of 2.25 inch, is while in October and November was recorded in 3 inche mesh size, 0.63 and 2.23%, respectively. Based on the score analyzed of the number of fish species, fish population and ecological parameter, Teluk Rasau floodplain fisheries reserve is classifield into the low function and less effective as fish sanctuary area in the increasing fish productivity.
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata) DI WADUK KEDUNGOMBO PROPINSI JAWA TENGAH Khoirul Fatah; Susilo Adjie
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 5, No 2 (2013): (Agustus 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.969 KB) | DOI: 10.15578/bawal.5.2.2013.89-96

Abstract

Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting di Waduk Kedungombo. Ikan betutu di Waduk Kedungombo termasuk jenis ikan yang dominan dan digemari masyarakat. Penelitian ini mengetahui mengenai biologi reproduksi ikan betutu, dilakukan pada bulan Maret, Mei, Juli dan Oktober 2011. Penelitian ini dilakukan melalui metode survei dengan pengambilan contoh dilakukan secara purposive sampling. Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad diamati secara morfologi dan penentuan fekunditas dihitung dengan metode gravimetrik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan betutu memijah secara bertahap (parsial) dimulai pada bulan Maret, nilai ukuran pertama kali matang gonad pada ukuran 16,5-18,1 cm. Fekunditas berjumlah antara 6414-56.302 butir  dengan diameter telur pada kisaran antara 0,2 – 0,67 mm, serta indeks kematangan gonad ikan betutu jantan berkisar antara 0,03 % - 0,65 %, untuk ikan betutu betina berkisar antara 0,11 % - 5,57 % . Betutu (Oxyeleotris marmorata)  is one of fish species having the economically important value in Kedungombo reservoir. In Kedungombo betutu is a kind of fish which is dominant and it is liked by the people. The objectives of the research were to get data and information on biology reproduction such as gonadal maturity, fecundity and egg diameter has been carried on March, May, July and October 2011. The research is done with survey method, meanwhile the samples taken by purposive sampling. The gonadal maturity is used by morphology, meanwhile fecundity is counted by gravimetric. The result of the research shows that betutu spawning by partial which is started on March, the size of the fish first mature gonads ranged from 16,5-18,1 cm, Fecundity of betutu shows that the total egg varied between 6414-56.302 with egg diameter is between 0,2 – 0,67 mm, Meanwhile index maturity of gonad male is between 0,03 % - 0,65 % and famale between 0,11 % - 5,57 % . Based on the aspects some water quality.  
STRUKTUR TINGKAT TROFIK KOMUNITAS IKAN DI WADUK WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH Khoirul Fatah; Susilo Adjie
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 7, No 3 (2015): (Desember 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.858 KB) | DOI: 10.15578/bawal.7.3.2015.155-163

Abstract

Waduk Wadas lintang memiliki potensi perikanan yang cukup besar baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Kegiatan penangkapan ikan di waduk Wadaslintang saat ini sudah cukup tinggi, yang akan berdampak langsung pada struktur komunitas ikan yang menyebabkan pergeseran pola hubungan antara pemangsa,mangsa atau pesaing pada berbagai tingkat trofik. Tujuan penelitian ini untukmengetahui pola hubungan antar kelompok ikan berdasarkan tingkat trofik dari tingkat trofik terendah sampai kepada ikan karnivor, sehingga diperoleh gambaran peran kelompok ikan dalam komunitas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April, Juni, September dan Nopember 2013 di perairan waduk Wadaslintang. Analisa data mencakup komposisi hasil tangkapan dan kebiasaan makan ikan serta tingkat trofik komunitas ikan. Analisis sidik ragam untuk mengetahui perbedaan antar tingkat trofik. Ikan contoh diperoleh dari nelayan dengan alat tangkap jaring, mulai dari ukuran 0,75 – 4,5 inchi. Hasil penelitian diketemukan sebanyak 15 jenis ikan yang didominasi oleh ikan nila dengan persentase berat mencapai 56,45%. Struktur komunitas ikan di perairan waduk Wadaslintang tersusun atas tiga kelompok tingkat trofik yaitu ikan patin, nila, tawes dan nilem mempunyai jenjang trofik terendah (<2,5), ikan bader dan brek mempunyai nilai jenjang trofik sedang (2,5 – 3,49) dan ikan beong, betutu, palung dan lelemempunyai nilai jenjang trofik tertinggi (>3,5). Kelompok ikan pada tingkat trofik rendah < 2,5 sangat penting dalam menyokong komunitas ikan di perairan waduk Wadaslintang karena akan mempengaruhi kelompok ikan dengan tingkat trofik tinggi.Wadaslintang reservoirs was considered have high potential for fisheries and aquaculture. Fishing Activities in the Wadaslintang reservoir is currently quite high, which may gave a direct impact on the trophic levels structure of fish community and would change composition of predators, preys, and competitors on various trophik levels. The objective of research was focused on the pattern of relationship among trophic groups from the lowest level of trophic to the highest level of carnivorous fish, to find out the role of each fish group in the community. This research was carried out in April, June, September and November 2013 at Wadaslintang reservoir waters. The recorded data were analysed to find out the composition of the fish, feeding habits and trophic levels, and followed by statistical analysis of variance to evaluate the difference among trophic level. Fish samples obtained from a capture tool gillnets, ranging from size 0.75 – 4.5 inches. The results shows that Wadaslintang Reservoir was habited by 15 species of fish where Nile Tilapiais is the dominance species with percentage weight is 56,45%. The structure of fish communities in the water of the Wadaslintang reservoir composed of three groups, namely trophic level of sutchi catfish, nile tilapia, silver barb and nilemhad the lowest trophic levels (< 2.5), barb and javaen barb had value trophic level moderat (2.5-3.49) and catfish, marble goby, hampala barb and walking catfish had the highest trophic level values (>3.5). Fish group on trophic level < 2.5 levels is very important group in supporting good community structure in Wadaslintang reservoir as a way to sustainability of populaion oh the other groups with higher trophic level.