Suprapto Suprapto
Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INDEKS KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN ARAFURA Suprapto Suprapto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 3 (2008): (September 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.32 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.3.2008.321-335

Abstract

Penelitian tentang indeks keanekaragaman hayati ikan demersal telah dilakukan pada periode tahun 2001 sampai dengan 2006 menggunakan sarana kapal riset KM. Mutiara, KM. Bawal Putih I, dan KM. Mandidihang 02. Data spesies ikan demersal dikumpulkan dari hasil pengambilan contoh penangkapan menggunakan alat tangkap jaring pukat dasar dengan metode sapuan area. Pengambilan contoh dilakukan di sub lahan tepian Laut Arafura (sekitar daerah Mappi sampai dengan Dolak) dan sub lahan tengah Laut Arafura (sekitar Kepulauan Aru). Hasil analisis menunjukkan bahwa status kekayaan jenis ikan demersal sampai dengan tahun 2006 memiliki 149 spesies yang tergolong dalam 71 famili. Ikan-ikan yang cenderung memiliki jumlah individu terbanyak adalah kelompok famili ikan petek (Leiognathidae), gerot-gerot (Pomadasyidae), dan gulamah (Scianidae). Tingkat keanekaragaman jenis ikan demersal di perairan Arafura termasuk dalam kategori sedang. Kondisi komunitas bersifat labil dan cenderung mengalami penurunan. Status keanekaragaman hayati sampai dengan tahun 2006 memiliki indeks keanekaragaman jenis Shanon-Wiener (H’) berkisar 2,22 sampai dengan 2,79; indeks kekayaan jenis Margalef (R1 ) berkisar 4,84 sampai dengan 11,23; indeks keragaman Hill number (N1) berkisar 9,2 sampai dengan 16,3 dan indeks kemerataan jenis Pielou (E) berkisar 0,54 sampai dengan 0,56. Study on biodiversity indices of demersal fish was conducted in the period of 2001 until 2006 by using research vessel MV. MUTIARA, MV. BAWAL PUTIH I, and MV. MANDIDIHANG 02. Species data of demersal fish were collected from fishing samples by using bottom trawl with swept area method. Sampling location in the waters shore of Arafura Sea with sub area Mappi to Dolak and middle area of Arafura Sea (around of Aru Island). Result indicates that status of richness species of demersal fish till year 2006 of 149 species belongging to 71 families were recorded. Dominant families were Leiognathidae, Pomadasyidae, and Scianidae. From diversity analysis it also indicates that species diversity index in the Arafura Sea was at mid level. Condition of fish community was likely labile and the trend of it was decreasing. Index of biodiversity up to 2006 Shanon-Wiener (H’) was 2.22 until 2.79; species richness indices of Margalef (R1 ) were 4.84 until 1.23, diversity number Hill (N1) 9.2 until 16.3, and evenness indices of Pielou (E 1) were 0.54 until 0.56.
KOMPOSISI JENIS, DISTRIBUSI, DAN KEPADATAN STOK IKAN EKOR TIKUS (MACROURIDAE) DI PERAIRAN LAUT DALAM ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA SAMUDERA HINDIA Suprapto Suprapto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 4 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.383 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.4.2008.403-414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, komposisi jenis, penyebaran, dan kepadatan stok ikan ekor tikus (Macrouridae) di perairan laut dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia meliputi selatan Jawa dan barat Sumatera. Data yang dianalisis merupakan sebagian hasil survei yang dilakukan bulan Juni sampai dengan Agustus 2005 dengan menggunakan K. R. Baruna Jaya (1.219 GT). Estimasi kepadatan stok dilakukan dengan menggunakan metode sapuan dengan pengambilan contoh acak bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ikan ekor tikus (Macrouridae) yang tertangkap terdiri atas 35 spesies, mewakili 11 genera. Komposisi hasil tangkapan didominansi oleh spesies Caelorinchus divergens dan Caelorinchus smithi, (19,2 sampai dengan 77,2%). Penyebaran laju tangkap secara horisontal, paling tinggi ditemukan di perairan selatan Jawa, sebaliknya semakin ke arah perairan barat Sumatera, cenderung rendah. Sedangkan secara vertikal, laju tangkap cenderung meningkat seiring dengan bertambah kedalaman. Laju tangkap paling tinggi pada umumnya berada pada kedalaman mulai dari 500 sampai dengan 1.200 m. Jumlah spesies yang tertangkap pada kedalaman lebih dangkal (200 sampai dengan 300 m) relatif sedikit, selanjutnya semakin bertambah kedalaman, jumlah spesies tersebut cenderung meningkat. Spesies yang memperlihatkan penyebaran paling luas terdiri atas Coryphaenoides sp.1 dan Macrouridae sp.1. Kelimpahan stok ikan ekor tikus (Macrouridae) tertinggi ditemukan pada kisaran kedalaman 800 sampai dengan 900 m dan terendah pada kedalaman 200 sampai dengan 300 m. Kepadatan stok di perairan sebelah selatan Jawa, berkisar antara 4 sampai dengan 1.221 kg km-2, rata-rata sekitar 336,53 kg km-2. Sedangkan di perairan barat Sumatera berkisar antara 0,85 sampai dengan 478,4 kg km-2, rata-rata sekitar 167,30 kg km-2. The objective of this research is to study species composition, distribution, and stock density of rattail fish (Macrouridae) in the waters of southern Java and western Sumatera of the Indian Ocean Indonesian ekslusive economic zone. The study was done based on the data collected from the survey conducted between June and August 2005 using R. V. Baruna Jaya IV (1,219 GT). The study was basically conducted by applying swept area method with stratified random sampling. The results show that the species composition of rattail fish in the of the waters Indian Ocean consisted of 35 spesies and 11 genera. The catch of Macrouridae was dominated by Caelorinchus divergens and Caelorinchus smithi about 19.2 to 77.2%. The widest species distribution of this resources was Coryphaenoides sp.1 and Macrouridae sp.1. The highest abundance of rattail fish resources was caught at the depth of 800 to 900 m and the lowest at the depth of 200 to 300 m. Stock density in southern off Java waters ranging from 4 to 1.221 kg km-2 and about 0,85 to 478,4 kg km-2 in western off Sumatera waters.
TIPE SEDIMEN DI DASAR PERAIRAN ARAFURA Suprapto Suprapto
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2391.344 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.3.2006.113-119

Abstract

setiap wilayah perairan mempunyai tipe sedimen berbeda-beda sesuai dengan retak geografis dan topografi. Informasi tipe sedimen tersebut, sangat penting untuk diketahui karena aspek ini dapat  digunakan sebagai data dukung bagi pengkajian sumber daya ikan demersal di suatu perairan. Berkaitan dengan hal tersebut maka makalah ini akan menginformasikan tipe sedimen di perairan Arafura yang diperoleh dari salah satu kegiatan riset oseanografi yang dilakuian pada 2003.
JENIS IKAN LAUT DALAM YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA SAMUDERA HINDIA Suprapto Suprapto; Mas Tri Djoko Sunarno
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 5 (2009): (Agustus 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.483 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.5.2009.237-248

Abstract

Pada periode tahun 2004-2005, Pusat Riset Perikanan Tangkap (Badan Riset Kelautan dan Perikanan-Departemen Kelautan dan Perikanan) bekerjasama dengan pemerintah Jepang (OverseasFishery Cooperation Foundation) telah melakukan pengkajian sumber daya ikan laut dalam di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia dengan menggunakan K.R. Baruna Jaya IV (1.219 GT). Kapal ini dilengkapi sarana alat tangkap jaring pukat dimodifikasi khusus untuk perairandalam. Jenis ikan yang tertangkap di perairan selatan Jawa terdiri atas 337 spesies yang mewakili 99 famili, sedangkan di perairan barat Sumatera terdiri atas 215 spesies, mewakili 82 famili. Macrouridae salah satu famili yang memiliki kekayaan jenis terbanyak, menyusul famili lain Alepocephalidae, Ophidiidae, dan Myctophidae. Berdasarkan pada bobot total laju tangkap, komposisi jenis yang mendominansi di perairan selatan Jawa spesies Lamprogrammus niger (Ophidiidae)dan Plesiobatis sp.1 (Plesiobatididae-kerabat ikan pari). Sedangkan di barat Sumatera selain spesies Plesiobatis sp., spesies Diretmoides pauciradiatus dari famili Diretmidae juga mendominansi hasil total bobot hasil tangkapan di perairan ini. Sebaran laju tangkap secara horisontal yang tertinggi diselatan Jawa yang terkonsentrasi di sekitar perairan selatan Yogyakarta, sedangkan untuk kawasan barat Sumatera terkonsentrasi di sekitar perairan Banda Aceh sebelah barat dan perairan Pulau Enggano (Bengkulu). Sebaran laju tangkap secara vertikal cenderung menurun mulai dari kedalaman200-900 m, namun pada kedalaman melebihi 900 m, laju tangkap sangat tinggi.
TIPE SEDIMEN DI DASAR PERAIRAN ARAFURA Suprapto Suprapto
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2391.344 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.3.2006.113-119

Abstract

setiap wilayah perairan mempunyai tipe sedimen berbeda-beda sesuai dengan retak geografis dan topografi. Informasi tipe sedimen tersebut, sangat penting untuk diketahui karena aspek ini dapat  digunakan sebagai data dukung bagi pengkajian sumber daya ikan demersal di suatu perairan. Berkaitan dengan hal tersebut maka makalah ini akan menginformasikan tipe sedimen di perairan Arafura yang diperoleh dari salah satu kegiatan riset oseanografi yang dilakuian pada 2003.
KERAGAAN PENANGKAPAN IKAN DEMERSAL DI KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS DI PROBOLINGGO Suprapto Suprapto
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 3 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1639.921 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.3.2008.123-131

Abstract

Di sekitar lahan Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo (Propinsi Jawa Timur) terdapat salah satu pangkalan kapal-kapal penangkapan ikan demersal yang beroperasi di perairan kawasan timur Indonesia (Laut Arafura dan Laut Timor). Informasi tentang keragaan aktivitas pengusahaan sumberdaya tersebut sangat penting bagi para pemangku kepentingan yang mengkaji sumber daya ikan di perairan Laut Arafura dan Laut Timor. Hasil pengamatan menginformasikan bahwa karakteristik kapal-kapal penangkapan terbuat dari kayu, mempunyai bobot mati lebih dari 30 - 110 GT. Sebagianbesar kapal tersebut berasal dari Tanjung Balai Karimun yang secara operasional dikelola oleh para pengusaha yang membuka agen di Probolinggo. Alat tangkap yang digunakan terdiri atas pancing rawai, bubu, dan jaring insang tetap. Lokasi penangkapan yang dikunjungi dalam 1 tahun adalah perairan Laut Arafura pada bulan Nopember - Mei dan perairan Laut Timor pada bulan April - Oktober. Ikan-ikan hasil tangkapan dibawa langsung oleh kapal penangkapan atau melalui kapal-kapal penampungan yang sudah berlabuh di daerah Tanimbar dan Kupang, kemudian diangkut ke Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo. Beberapa aktivitas bongkar muat ikan yang dilakukan meliputi kegiatan pembongkaran ikan dari palka, seleksi jenis ikan berdasarkan pada ukuran bobottiap ekor (sizing), seleksi berdasarkan pada kualitas, pencatatan hasil produksi, pengemasan, dan pengiriman ke pabrik-pabrik pengolahan ikan di luar daerah untuk diproses sebagai bahan baku komoditas ekspor. Ikan yang mendominasi hasil tangkapan adalah kelompok famili Lutjanidae (kakap)dan Pristidae (anggoli) terutama genera Lutjanus dan Pristipomoides.