Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERAGAMAN GENETIK TUNA MATA BESAR (Bigeye tuna, Thunnus obesus) DI SAMUDRA HINDIA BARAT SUMATERA DAN SELATAN JAWA Raymon Rahmanov Zedta; Irwan Jatmiko; Abram Barata
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 24, No 2 (2018): (Juni 2018)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3602.885 KB) | DOI: 10.15578/jppi.24.2.2018.97-104

Abstract

Salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang unit stok adalah dengan menggunakan pendekatan genetik. Informasi struktur populasi ini merupakan basis kajian stok dan opsi upaya pengelolaan agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara lestari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi variasi genetik dan struktur populasi tuna mata besar di Samudra Hindia. Sampel genetik yang berasal dari daging tuna mata besar dianalisis dengan metode chelex, PCR dan elektroforesis. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Desember 2015 dengan lokasi pengambilan sampel berada di perairan Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudra Hindia selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Hasil analisis menunjukkan bahwa keragaman genetik tuna mata besar di Samudra Hindia masih tinggi. Terdapat hubungan kekerabatan yang relatif dekat antar kelompok sampel populasi tuna mata besar di Samudra Hindia barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Variasi genetik diantara populasi tuna mata besar relatif kecil, namun variasi genetik dalam populasi relatif tinggi. Struktur populasi tuna mata besar di perairan Barat Sumatera dan Selatan Jawa-Nusa Tenggara (Samudra Hindia) masih merupakan satu stok populasi.One other technique that used to obtain information about stock units is to use a genetic approach. This genetic population structure information is the basis of stock assessmentand the options for how to manage the utilization can be done sustainably. This study aims to obtain information on genetic variation and population structure of large tuna populations in the Indian Ocean. Genetic samples derived from bigeye’s tuna flesh analyzed by using chelex, PCR and electrophoresis methods. This research carried out in the waters of the Indian Ocean west of Sumatra and the southern Indian Ocean of Java, Bali and Nusa Tenggara at January until December 2015. The results of the analysis show that the genetic diversity of large eye tuna in the Indian Ocean is still high. There is a relatively close relative relationship between bigeye tuna population groups in the Indian Ocean west of Sumatra and southern Java, Bali and Nusa Tenggara. Genetic variation among bigeye tuna populations is relatively small, but genetic variation in the population is relatively high. The population structure of bigeye tuna in West Sumatera and South Java-Nusa Tenggara (Indian Ocean) is still in one stock population.
SEBARAN UKURAN DAN BEBERAPA PARAMETER POPULASI HIU KARET (Prionace glauca Linnaeus, 1758) YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN SELATAN NUSA TENGGARA Agus Arifin Sentosa; Umi Chodrijah; Irwan Jatmiko
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 23, No 2 (2017): (Juni 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10536.216 KB) | DOI: 10.15578/jppi.23.2.2017.67-76

Abstract

Hiu karet (Prionace glauca) adalah hiu pelagis yang menjadi target tangkapan nelayan artisanal Tanjung Luar dan umumnya tertangkap di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran ukuran dan beberapa parameter populasi hiu karet (Prionace glauca) yang tertangkap di perairan selatan Nusa Tenggara. Analisis dilakukan terhadap 1.414 ekor hiu karet yang tertangkap rawai hanyut di selatan Nusa Tenggara dan didaratkan di Tanjung Luar, Lombok Timur selama periode 2014 – 2016. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan beberapa parameter populasi diduga menurut rumus empiris Froese & Binohlan (2000). Hasil penelitian menunjukkan sebaran ukuran panjang total hiu karet berkisar antara 95 – 383 cm (jantan) dan 113 – 333 cm (betina) dengan rerata ukuran yang tertangkap tidak berbeda nyata. Nisbah kelamin didominasi oleh hiu karet jantan dan telah matang kelamin. Dugaan terhadap beberapa parameter adalah: nilai L∞ antara 333,02 - 385,59 cm dengan Lm jantan antara 187,21 – 215 cm dan betina 139,82 – 159,34 cm. Sebanyak 39,96 – 44,71% hiu karet tertangkap pada panjang optimumnya sehingga ada kecenderungan tangkap lebih.The blue shark (Prionace glauca) is targeted pelagic shark of artisanal fishermen of Tanjung Luar and commonly caught from the southern part of Nusa Tenggara water. The research aims to determine the size distribution and some population parameters of blue shark (Prionace glauca) caught in the Southern part of Nusa Tenggara water. The analysis was performed on 1,414 blue sharks caught by drifting longlines in the Southern part of Nusa Tenggara water and landed at Tanjung Luar, East Lombok during the period 2014 - 2016. The data were analyzed descriptively and some parameters of the population were calculated by the empirical formula from Froese & Binohlan (2000). The results showed that the length total size distribution of blue sharks ranged between 95-383 cm (male) and 113-333 cm (females). The sex ratio was dominated by male shark. The estimation of population parameters of shark were L∞ ranged between 333.02 - 385.59 cm, Lm estimated ranged between 187.21 to 215 cm (male) and from 139.82 to 159.34 cm (female). About 39.96 to 44.71% of total sample was caught at its optimum length, so it tends to be over exploitation.