Aisyah Aisyah
Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KELIMPAHAN STOK SUMBER DAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN SUB AREA LAUT JAWA Badrudin Badrudin; Aisyah Aisyah; Tri Ernawati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.041 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.1.2011.11-21

Abstract

Tulisan ini menyajikan data dan informasi tentang present status perikanan demersal di Laut Jawa, dan tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di sub area Laut Jawa yang tidak merata. Data yang dianalisis merupakan sebagian hasil survei Balai Riset Perikanan Laut di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegal pada tahun 2010 dan pada periode tahun sebelumnya. Eksploitasi sumber daya ikan demersal di perairan Laut Jawa sudah berlangsung sejak lama dan mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1970-an di mana trawl dioperasikan secara intensif terutama di sepanjang pantai utara Jawa. Tingginya tekanan penangkapan di perairan pantai sampai kedalaman 40-an m telah menyebabkan menurunnya kelimpahan sumber daya, sebagaimana tampak pada hasil tangkapan cantrang kecil dan jaring arad yang dioperasikan secara harian. Kelimpahan dan ukuran individu ikan demersal di kawasan yang lebih dalam tampak cukup besar sebagaimana tercermin dari hasil tangkapan cantrang besar yang dioperasikan lebih lama. Dari fenomena tersebut dapat diduga bahwa sumber daya ikan demersal di perairan pantai sudah mengalami tangkap lebih (overfishing) yang mengarah kepada penurunan stok atau bahkan depleted. Kegiatan penangkapan ikan di perairan yang lebih dalam di mana tekanan penangkapan relatif lebih rendah tampak memberikan keuntungan. Based on data analysis and information collected, this paper describes the present status of demersal fisheries in the Java Sea and the uneven level of exploitation of the fish resources in the Java Sea sub areas. Data analyzed provide part of research results carried out by the Research Institute for Marine Fisheries. Data were obtained from a number of surveis carried out in Tegal landing place in 2010 and from the previous years. Demersal resources in the Java Sea have been exploited for years, where high fishing intensity occurred in the north coast of Java. High fishing pressure in the coastal waters lead to the decreasing fish resources abundance, as reflected by the catch of small size cantrang and arad operated on daily bases. The relatively high abundance of demersal fish and bigger size of individual fish caught by the offshore cantrang in the deeper waters indicating that this waters provide a lightly exploited area. From this phenomenon it is likely that the status of exploitation of fish resources in the coastal waters are already overfishing that lead to decreasing stock or even depleted. Fishing activities in the relatively lower fishing pressure of the deeper waters area is still likely profitable.
PROPORSI UDANG DAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PERIKANAN PUKAT UDANG DI SUB AREA LAUT ARAFURA Bambang Sumiono; Aisyah Aisyah; Badrudin Badrudin
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.079 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.1.2011.41-49

Abstract

Dengan mengurangi hasil tangkapan sampingan secara sadar, nelayan udang telah ikut membantu menjamin kesehatan, keanekaragaman dan keutuhan lingkungan perairan; meningkatkan stok udang dengan cara mengurangi penangkapan yuwana udang; dan melindungi stok ikan dengan cara membiarkan yuwana dan ikan dewasa lolos dari tertangkap jaring. Kajian ini membahas lebih dalam proporsi udang dan ikan demersal pada perikanan pukat udang di Laut Arafura. Gambaran umum masalah hasil tangkapan sampingan yang utama dalam perikanan udang di Indonesia adalah tingginya hasil tangkapan sampingan sehingga mengurangi proporsi udang yang diperoleh. Proporsi udang dan hasil tangkapan sampingan pada perikanan udang di Laut Arafura bervariasi baik pada sub area ataupun tahunan. Makin tinggi proporsi hasil tangkapan sampingan, makin kecil proporsi udang yang diperoleh. Bertentangan dengan logika umum di mana setelah hampir empat dekade eksploitasi, ada anggapan proporsi udang terhadap ikan makin mengecil, ternyata tren persentase udang terhadap ikan periode tahun 1982-2008 cenderung naik, sedangkan di sub area Kaimana relatif stabil sebagaimana tampak pada tren yang hampir mendatar. Tren proporsi udang Laut Arafura periode tahun 1982-2008 yang cenderung naik tampaknya ditopang (supported) oleh data proporsi udang dari sub area Aru. By reducing bycatch, the shrimp fishers involved intentionally in ensuring environmental health, biodiversity, and environmental integrity; increasing shrimp stock by reducing catch of juvenile; and protect the stock through releasing juvenile and adult fish caught by the net. This study discusses the proportion of shrimp and demersal fish as bycatch in the Arafura Sea shrimp fisheries. The main picture regarding bycatch in shrimp fisheries in Indonesia is that the higher level of bycatch will lead to the decreasing percentage of shrimp in the net. The annual proportion of shrimp and bycatch in the Arafura Sea shrimp fisheries varied in both by sub area and from year to year. The higher the proportion of bycatch causes the lower the proportion of shrimp. Contrary with public opinion that after more than four decades of shrimp exploitation in which proportion of shrimp in the catch becoming smaller and smaller, in fact, the trend of shrimp percentage in the catch during 19982-2008 have been increasing. The trend of shrimp proportion in Kaimana sub area was almost horizontal/stable, while in the total Arafura Sea (Kaimana, Aru, and Dolak combined) was increasing. The proportion of shrimp on demersal fish in the Arafura Sea was likely supported by the proportion of shrimp from Aru sub area.