Khairul Amri
Pusat Riset Perikanan Tangkap, Ancol-Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FLUKTUASI HASIL TANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus Spp.) DI PERAIRAN KENDARI DAN SEKITARNYA SERTA KAITANNYA DENGAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT, SALINITAS, DAN KLOROFIL-a PERMUKAAN Tuti Hariati; Khairul Amri; Umi Choridjah
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 2 (2010): (Juni 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1292.334 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.2.2010.135-146

Abstract

Sasaran utama dalam operasi pukat cincin di Kendari adalah ikan layang (Decapterus spp.). Pemanfaatan ikan layang selain untuk pasokan protein bagi masyarakat dan bahan baku dalam industri bumbu masak, juga digunakan sebagai umpan dalam perikanan rawai tuna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran fluktuasi hasil tangkapan ikan layang tiap bulan serta kaitannya dengan kondisi oseanografi seperti sebaran suhu permukaan laut, salinitas, dan klorofil-a permukaan. Hasil penelitian menunjukan, dalam tahun 2006-2008, puncak hasil tangkapan ikan layang terjadi dua kali dalam setahun, yaitu dari bulan Maret sampai Mei (musim peralihan 1) dan bulan Agustus sampai September (musim peralihan 2). Hasil tangkapan terendah terjadi pada bulan Juni sampai Juli. Tingginya hasil tangkapan ikan layang pada musim peralihan 1 diduga karena suhu permukaan laut yang hangat (29-31°C) dan suburnya perairan pantai karena masukan zat hara dari daratan pada musim hujan. Tingginya hasil tangkapan ikan layang pada musim timur sampai peralihan 2 terutama disebabkan oleh kandungan klorofil-a yang tinggi setelah proses upwelling menyebabkan suburnya perairan di sekitar Laut Banda. Rendahnya hasil tangkapan layang pada bulan Juni dan Juli diduga karena suhu permukaan laut yang rendah sehingga tidak sesuai dengan kehidupan ikan layang. The main fishing target species of purse seine in Kendari is scads (Decapterus spp.). The exploitation of scads is to get protein supply for people and raw material for food industry, as well as used as a bait for long line fishery. The aim of the research is to discribe the catch fluctuation of scads and it’s relationship with the oceanographyc condition such as sea surface temperature, salinity, and chlorophyl-a concentration. The result showed that during the period of years 2006 2008, the scads seasons occured 2 times per year, namely from March to May (intermoonson 1) and from August to September (the beginning of intermoonson 2), while the lowest catch occured in both June and July. The high catch during the intermoonson 1 probably due to the warm of sea water temperature (29- 31°C) and of the waters productivity caused by nutriet input from the mainland in the wet season. High catch of scads during the intermoonson 2 probably caused by the high concentration of chlorophyl-a after the upwelling process flourishing to Banda sea waters and its surrounding waters. Low catch of scads during June and July was because of the low of surface water temperature which may not favourable for of scads.
ANALISIS HUBUNGAN KONDISI OSEANOGRAFI DENGAN FLUKTUASI HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELAT SUNDA Khairul Amri
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.231 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.1.2008.55-65

Abstract

Tujuan riset ini adalah mengkaji hubungan antara kondisi oseanografi musiman (sebaran suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, pola arus, dan salinitas hasil pengukuran in situ dan data penginderaan jauh multi temporal tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004) dengan hasil tangkapan ikan pelagis. Analisis dilakukan secara visual dan digital untuk mendapatkan gambaran dinamik kondisi oseanografi musiman perairan Selat Sunda. Hasil menunjukkan, nilai sebaran suhu permukaan laut Selat Sunda bervariasi sepanjang tahun, berkisar 27,0 sampai dengan 30,5°C. Salinitas berkisar 31,0 sampai dengan 33,7‰ dengan nilai terendah (31,0‰) pada musim barat sementara salinitas tertinggi (32,7 sampai dengan 33,7‰) ditemukan pada musim peralihan 2. Sebaran klorofil-a berkisar 0,1 sampai dengan 2,0 mg m 3. Musim barat merupakan musim dengan kandungan klorofil-a terendah (0,1 mg m-3) dan musim timur merupakan musim dengan tingkat kesuburan tertinggi (1,5 sampai dengan 2,0 mg m-3). Diduga peningkatan produktivitas primer yang sangat tinggi pada musim timur, selain akibat aliran massa air yang kaya nutrien dari Laut Jawa juga akibat upwelling pada mulut selat bagian selatan. Terdapat korelasi yang kuat antara peningkatan kosentrasi kesuburan perairan (klorofil-a tinggi 1,0 sampai dengan 1,5 mg m-3) akibat terjadi upwelling pada musim timur yang didukung oleh kondisi suhu permukaan laut hangat (29,0 sampai dengan 30,5°C) dan salinitas tinggi (32,7 sampai dengan 33,7‰) dengan diikuti peningkatan hasil tangkapan ikan. The current research aims to study the dynamic of the seasonal oceanography condition (sea surface temperature, chlorophyll-a concentration, sea surface height anomaly, and salinity by using in situ data and satellite multi temporal images until 2000, 2001, 2002, and 2004) in the Sunda Straits waters. The oceanographic data were analyzed by using visual and digital analyze to find the dynamic features. Results show that sea surface temperature was fluctuated with seasons. The values ranging from 27.0 to 30.5°C were higher than in situ measurement. The Surface salinity varied fluctuated from 31.0 to 33.7‰. Lower salinity (31.0‰) was found on the west monsoon, higher salinity (33.7‰) on the inter monsoon 2. The Concentration of chlorophyll-a ranged between 0.1 to 2.0 mg m-3 of which high abundance occurred with east monsoon. The high concentration of chlorophyll-a in east monsoon might be correlated to the nutrient transport impact from Java Sea and also contribution of upwelling process in southern mouth of Sunda Strait. The result shows that the catch of pelagic fish had strong linear correlation with the primery productivity (chlorophyll-a with high abundance 1.0 to 1.5 mg m-3) on upwelling process in east monsoon near south mouth of Sunda Straits with suported by warm water mass (sea surface temperature 29.0 to 30.5°C) and high salinity (32.7 to 33.7‰).
DINAMIKA KONDISI OSEANOGRAFI MUSIMAN PERAIRAN SELAT SUNDA DARI ANALISIS DATA MULTITEMPORAL Khairul Amri; Djisman Manurung; Vincentius P. Siregar
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 13, No 3 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.042 KB) | DOI: 10.15578/jppi.13.3.2007.191-199

Abstract

Tujuan riset ini adalah untuk mengkaji kondisi oseanografi musiman (sebaran suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, pola arus, dan salinitas) perairan Selat Sunda secara musiman. Kajian ini menggunakan data hasil pengukuran in situ dan data penginderaan jauh multitemporal tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004. Analisis dilakukan secara visual dan digital untuk mendapatkan gambaran dinamik mengenai kondisi oseanografi musiman perairan Selat Sunda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai sebaran suhu permukaan laut Selat Sunda sepanjang tahun bervariasi, di mana nilai berkisar antara 27,0 sampai dengan 30,5°C, lebih tinggi dibanding dengan nilai sebaran hasil pengukuran in situ. Salinitas berkisar antara 31,0 sampai dengan 33,7‰ dengan nilai terendah (31,0‰) pada musim barat, sementara salinitas tertinggi (32,7 sampai dengan 33,7‰) ditemukan pada musim peralihan 2. Sebaran klorofil-a berkisar antara 0,1 sampai dengan 2,0 mg m-3. Musim barat merupakan musim dengan kandungan klorofil-a terendah 0,1 mg m-3 dan musim timur merupakan musim dengan tingkat kesuburan perairan tertinggi (1,5 sampai dengan 2,0 mg m-3). Diduga peningkatan produktivitas primer yang sangat tinggi pada musim timur selain akibat aliran massa air yang kaya nutrien dari Laut Jawa, juga akibat dari proses upwelling pada mulut selat bagian selatan. The aim of this research is to study the dynamic of the seasonal oceanography condition (sea surface temperature, chlorophyll-a concentration, sea surface height anomaly, and salinity), of the Sunda Straits waters using in situ data and satellite multitemporal images until 2000, 2001, 2002, and 2004. The oceanographic data were analyzed using visual and digital analyze to find the dynamic features. Results show that sea surface temperature was fluctuated with seasons. The values ranging from 27.0 to 30.5°C were higher than in situ measurement. The Surface salinity varied with the value of 31.0 to 33.7‰. The Lowest salinity (31.0‰) was found of the west monsoon, the highest salinity (33.7‰) at the inter monsoon 2. The Concentration of chlorophyll-a (0.1 to 2.0 mg m-3) with the highest abundance at east monsoon. The high est concentration of chlorophyll a in east monsoon may be occurred by impact of nutrient transport from Java Sea and also by contribution of upwelling process in southern mouth of Sunda Strait.
PENGELOLAAN SUAKA PERIKANAN DANAU BAKUOK KABUPATEN KAMPAR RIAU Khairul Amri; Dadiek Prasetyo
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 3 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.355 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.3.2008.107-112

Abstract

Danau Bakuok yang terletak di Kabupaten Kampar merupakan salah satu contoh suaka perikanan di Propinsi Riau yang penetapan dan pengelolaannya berdasarkan hukum adat. Berbagai jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis penting terdapat di danau ini antara lain ikan patin (Pangasius sp.), ikanlais (Kryptopterus spp.), dan baung (Hemibagrus nemurus sinonim Mystus nemurus), serta ikan motan (Thynnichthys thynnoides) yang merupakan jenis ikan khas Danau Bakuok. Kegiatan penangkapan ikan hanya boleh dilakukan 1 kali dalam 1 tahun yang dinamakan sebagai acara ma’awuo dan dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan. Hasil tangkapan ikan setiap tahun cenderung menurun dan diduga telah terjadi penurunan stok sumber daya ikan. Untuk memperbaiki kondisi ini, pada tahun 2004 pemerintah Propinsi Riau melakukan upaya pengkayaan stok (restocking) berupa penebaran benih ikan baung.
STATUS KAWASAN KONSERVASI PERIKANAN PERAIRAN UMUM DARATAN DI BEBERAPA LOKASI PULAU SUMATERA Khairul Amri; Ali Suman; Chairulwan Umar
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 5 (2009): (Agustus 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.818 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.5.2009.199-208

Abstract

Penelitian kondisi kawasan konservasi perikanan di beberapa lokasi telah dilakukan mulai bulan Maret-Agustus 2007. Untuk Pulau Sumatera penelitian dilakukan di Propinsi Nangroeh AcehDarussalam, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi kawasan konservasi perikanan perairan umum, khususnya suaka perikanan yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lapangan, pada lokasi yang ditentukan dengan sengaja atau dipilih (purposive) di kawasan konservasi perikanan Danau Laut Tawar, Propinsi Nangroeh Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Di samping itu, juga dilakukan desk study, studi literatur, dan wawancara dengan petugas Dinas Perikanan Tingkat I dan II serta nelayan sekitar kawasan konservasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, di antaranya jenis ikan, sistem pengelolaan, tipe perairan, dan kondisi sumber daya perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan konservasi di Sumatera sangat beragam dan pada umumnya belum didukung dengan perangkat hukum sebagai dasar pembentukkan. Namun demikian, upaya penetapan atau penyiapan calon kawasan konservasi sudah dilakukan. Kawasan konservasi yang dikelola secara adat oleh kelompok masyarakat seperti di Propinsi Riau (Danau Bakuok) berhasil baik sekali dan di Propinsi Jambi juga masuk katagori baik.