Fayakun Satria
Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN KERENTANAN BEBERAPA JENIS IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT JAWA Setya Triharyuni; Fayakun Satria; Wudianto Wudianto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 21, No 3 (2015): (September 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.381 KB) | DOI: 10.15578/jppi.21.3.2015.139-146

Abstract

Laut Jawa merupakan salah satu perairan dengan tingkat pemanfaatan ikan yang tinggi sehingga menjadikan stok ikan pelagis kecil di Laut Jawa telah melampaui angka potensi lestarinya. Tingginya pemanfaatan ikan ini juga berpengaruh pada keberlanjutan sumberdaya ikan. Analisis kerentanan dengan melihat nilai produktivitas dan suseptabilitas merupakan metode yang berguna untuk menentukan kerentanan karena memungkinkan adanya evaluasi baik produktivitas dan suseptabilitas stok ikan. Penilaian produktivitas dilakukan dengan melihat delapan indikator sedangkan untuk atribut susseptibilitas dengan melihat empat indikator. Kesemua indikator diberi nilai 1-3, dengan nilai 1 adalah produktivitas rendah dan Saseptibilitas rendah, nilai 2 adalah produktivitas sedang dan Saseptibilitas sedang serta nilai 3 adalah produktivitas tinggi dan Saseptibilitas tinggi. Kajian dilakukan pada beberapa ikan dominan hasil tangkapan pukat cincin. Sumber daya ikan tersebut adalah ikan siro (Ambligaster sirm), layang deles (Decapterus macrosoma), layang (Decapterus ruselli), kembung (Rastrelliger branchysoma), banyar (Rastrelliger kanagurta) dan selar bentong (Selar crumenopthalmus). Index kerentanan yang didapatkan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 1,8 untuk jenis ikan ikan siro, layang deles, layang dan kembung sedangkan ikan banyar dan selar bentong memiliki nilai 1,59 dan 1,75. Nilai kerentanan yang telah melebihi 1,8 ini mengindikasikan bahwa sumber daya tersebut merupakan sumberdaya yang tergolong rentan, sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang tepat guna menjamin keberlanjutannya.Java sea is one of marine water with high levels of utilization of fish making small pelagic fish stocks in the Java Sea has exceeded the potential for sustainability. The high utilization of these fish also affects the sustainability of fishery resources. PSA is a particularly useful method for determining vulnerability because it permits an evaluation of both the productivity of the stock and its susceptibility to the fishery. There are eight attributes for productivity indicator and four attributes for susceptibility indicator. The value of all the indicators are 1-3. The value of 1 is the low productivity and low Susseptibility, the value 2 is a moderate productivity and moderate Susceptibility as well as the value of 3 is high productivity and high Susceptibily. The data was taken from fish resources such as: spotted sardinella (Ambligaster sirm), scads (Decapterus macrosoma & Decapterus ruselli), short bodied mackerel (Rastrelliger branchysoma), indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) and bigeye scad (Selar crumenopthalmus). The vulnerability index for spotted sardinella (Ambligaster sirm), scads (Decapterus macrosoma & Decapterus ruselli), short-bodied mackerel (Rastrelliger branchysoma) is above 1,8. Whereas indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) and bigeye scad (Selar crumenopthalmus) were 1.59 and 1.75 . The vulnerability has been exceeding of 1,8, so that fisheries management was needed to ensure sustainability.
PENDEKATAN SOSIAL-EKOLOGI UNTUK PENILAIAN KESESUAIAN LOKASI RESTOCKING LOBSTER PASIR Panulirus homarus (Linnaeus, 1758) PADA BEBERAPA PERAIRAN DI INDONESIA Amula Nurfiarini; Danu Wijaya; Mujiyanto Mujiyanto; Fayakun Satria; Endi Setiadi Kartamiharja
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 22, No 2 (2016): (Juni 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.906 KB) | DOI: 10.15578/jppi.22.2.2016.123-138

Abstract

Stok lobster telah mengalami penurunan di berbagai perairan laut di Indonesia, sehingga memerlukan pemulihan/pengkayaan stok, diantaranya melalui restocking. Pada kenyataannya, kegiatan pemulihan stok melalui restocking yang tanpa diiringi kajian kesesuaian, sering mengalami kegagalan. Untuk itu diperlukan kesiapan lokasi baik secara ekologi maupun sistem sosial masyarakat pemanfaat yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan program. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi yang sesuai untuk restocking benih lobster pasir di beberapa perairan Indonesia. Penelitian dilakukan di sembilan lokasi mewakili Pesisir Barat Sumatera dan sepanjang pantai Selatan Jawa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei ekologi dan survei sosial. Kriteria pemilihan calon lokasi restocking lobster mencakup 43 aspek meliputi ekologi, perikanan, kelembagaan dan tata peraturan, kemudian di analisis menggunakan pendekatan pemeringkatan. Hasil penilaian lokasi pada aspek ekologi-perikanan menunjukkan bahwa kesesuaian lokasi penebaran memiliki kisaran nilai 159,2 – 236,7 pada skala 100– 300, sedangkan pada aspek kelembagaan-peraturan berada pada kisaran 152,81–295,41 pada skalayang sama. Jika dibandingkan dengan kriteria pengambilan keputusan terhadap tingkat kesesuaian habitat, menunjukkan sebanyak 17 lokasi berada pada kategori kelayakan tinggi, dan 11 lokasi kategori kelayakan sedang. Prioritas lokasi restocking, terpilih tiga lokasi dengan nilai kelayakan tertinggi yakni perairan Batu Karas dan Pananjung Barat (Pangandaran), serta Perairan Karang Asem (Trenggalek).
HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI PERAIRAN YOGYAKARTA DAN PACITAN Ignatius Tri Hargiyatno; Fayakun Satria; Andika Prima Prasetyo; Moh Fauzi
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 5, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.565 KB) | DOI: 10.15578/bawal.5.1.2013.41-48

Abstract

Pemanfaatan lobster yang intensif di perairan Selatan Jawa mengakibatkan terjadinya penurunan stok. Untuk menganalisa hal ini perlu dilakukan penelitian mengenai beberapa aspek biologi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan panjang-berat dan faktor kondisi lobster pasir (Panulirus homarus) di perairan selatan Yogyakarta dan Pacitan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola hubungan panjang berat lobster pasir di perairan selatan Yogyakarta dan Pacitan bersifat allometrik negatif. Nilai rata-rata berat relatif (Wr) dan faktor kondisi (K) untuk lobster pasir (Panulirus homarus) jantan adalah 99,54 dan 0,933, sedangkan lobster betina 101,96 dan 1,003. Nilai faktor kondisi dindikasikan semakin menurun seiring pertambahan kelas ukuran panjang.Intensive utilization on spiny lobster in the Southern Java waters impacted on lobster stocks depletion. To analysis this issue, research on some of biological aspect need to be conducted. The aim of this research was to analyze the length-weight relationship and condition factor of the scalloped spiny lobster (Panulirus homarus) in Yogyakarta and Pacitan waters. The results shown P. homarus have allomatric negative growth pattern. The average value of the relative weight (Wr) and condition faktor (K) of the scalloped spiny lobster (Panulirus homarus) males were 99.54 and 0.933, while the female lobster 101.96 and 1.003. Condition factor value decreases as the length of the class.