Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DINAMIKA PERUBAHAN METODE PENANGKAPAN RAWAI TUNA DI SAMUDERA HINDIA Irwan Jatmiko; Fathur Rochman; Arief Wujdi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 22, No 3 (2016): (September) 2016
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.566 KB) | DOI: 10.15578/jppi.22.3.2016.173-180

Abstract

Rawai tuna merupakan salah satu alat tangkap penting bagi industri perikanan di Indonesia. Target utama alat tangkap ini adalah ikan tuna yang mempunyai nilai ekonomis penting seperti tuna mata besar dan madidihang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kapal dan perubahan metode penangkapan rawai tuna di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan oleh pemantau ilmiah (observer) pada kapal rawai tuna yang berbasis di Pelabuhan Benoa Bali, mulai Agustus 2005 hingga November 2014. Pemantau ilmiah mencatat data dan informasi meliputi: panjang tali cabang (PTC), panjang tali pelampung (PTP), panjang antar tali cabang (PATC), jumlah pancing antar pelampung (JPAP), jumlah mata pancing, lama waktu tebar pancing dan lama waktu perendaman. AnalisisAnova satu arah dan tes Tukey dilakukan untuk mengetahui perubahan karakteristik armada rawai tuna selama beberapa tahun. Hasil analisis menunjukkan terjadi perubahan karakteristik operasi rawai tuna selama beberapa tahun (p<0,05). Jarak antar tali cabang dan panjang tali pelampung berfluktuasi dengan menunjukkan pola yang acak. Jumlah mata pancing dan lama waktu tebar pancing juga berfluktuasi namun cenderung menurun jumlah dan durasinya. Selanjutnya, jumlah pancing antar pelampung juga memiliki kecendurungan lebih sedikit dalam kurun waktu beberapa tahun. Panjang tali cabang dan lama waktu perendaman menunjukkan peningkatan dalam panjang dan durasinya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap terhadap perubahan karakteristik kapal rawai tuna Indonesia di Samudra Hindia. Tuna longline is one of the important fishing gears for the fisheries industry in Indonesia. The target species of this type of gear are a group of economically important tuna that have higher economic values such as bigeye tuna and yellowfin tuna. This study aims to investigate the fleet characteristics and the modification of fishing method of tuna longline in Indonesia. Data collection was conducted by scientific observers on tuna longline fishing vessels, mainly based in the port of Benoa Bali, from August 2005 to November 2014. The scientific observers record the information that will be tested were: length of branch line (LBL), length of float line (LFL), length between branch line (LBBL), number of hooks between floats (NHBF), number of hooks, length of set time and length of soak time. Analysis of one-way Anova and Tukey tests conducted to determine the changing characteristics of tuna longline fleets in several years. The analysis showed that changes in the characteristics of longline tuna operations for several years (p <0.05) were likely occurred. Length between branch line and length of float line were fluctuated with random pattern. Number of hooks and length of set time also fluctuated but tended to decrease in number and duration. Furthermore, number of hooks between floats also tends to decrease in recent years. Length of branch line and length of soak time showed an increase in the length and duration. The results of this study are expected to provide a more complete picture of the presence of changes in the characteristics of the Indonesian tuna longline fleets.
PENGARUH FASE BULAN TERHADAP WAKTU TEBAR PANCING DAN LAJU TANGKAP MADIDIHANG (Thunnus albacares Bonnaterre, 1788) PADA ARMADA RAWAI TUNA Irwan Jatmiko; Bram Setyadji; Arief Wujdi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.666 KB) | DOI: 10.15578/jppi.22.4.2016.207-214

Abstract

Madidihang/yellowfin tuna merupakan salah satu jenis ikan tuna ekonomis penting bagi industri perikanan di Indonesia dengan kontribusi hasil tangkapan yang terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase bulan terhadap waktu mulai tebar pancing dan laju tangkap madidihang pada armada rawai tuna. Pengumpulan data dilakukan oleh pemantau ilmiah pada armada rawai tuna yang sebagian besar berbasis di Pelabuhan Benoa, Bali mulai Agustus 2005 hingga Juni 2014. Daerah penangkapan ikan dari armada rawai tuna yang diambil datanya berada di lokasi (lintang dan bujur) 9°-16° LS hingga 109°-120° BT. Analisis anova satu arah dan tes Tukey dilakukan untuk mengetahui pengaruh fase bulan terhadap waktu mulai tebar pancing dan laju tangkap madidihang. Total sebanyak 60 trip dan 1.467 hari operasi penangkapan armada rawai tuna dilakukan dalam penelitian ini. Analisis statistik anova satu arah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata pada fase bulan terhadap waktu mulai tebar pancing (p<0,05). Selanjutnya, tes Tukey menunjukkan bahwa waktu mulai tebar pancing pada saat bulan purnama dimulai pada pukul 9:00 pagi hari. Waktu ini lebih lambat sekitar 2 jam dari pada waktu mulai tebar pancing pada ketiga fase bulan lainnya (perbani awal, perbani akhir dan bulan baru) yang dilakukan sekitar pukul 7:00 pagi hari. Analisis statistik anova satu arah juga menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antar fase bulan terhadap laju tangkap madidihang (p<0,05). Selanjutnya, tes Tukey menunjukkan bahwa laju tangkap pada saat bulan baru dan perbani awal sebesar 0,13 ekor/100 mata pancing atau lebih besar dibandingkan nilai laju tangkap pada saat purnama dan perbani akhir yang hanya sebesar 0,09 ekor/100 mata pancing. Yellowfin tuna is one of the most economically important species for fisheries industry in Indonesia. The objectives of this study are to investigate the effect of lunar phase to the set time start and catch rate of yellowfin tuna on tuna longline vessels. Data collected by scientific observer on tuna longline vessels mainly based in Benoa Port, Bali from August 2005 to June 2014. Fishing ground of sampled longline tuna located from 9°-16° S to 109°-120° E. One-way anova analysis and Tukey test conducted to examine the effect of lunar phase to the set time start and catch rate of yellowfin tuna. A total of 60 trips and 1,467 fishing days of longline tuna fishing vessels operation have been sampled for in this study. One-way anova analysis showed that there was a significant difference of lunar phase to the set time start (p<0.05). Furthermore, Tukey test showed that the starting time for setting during the full moon begins at 9:00 am. Its time was around 2 hours slower than the start of setting of the other three moon phase (first quarter, last quarter and new moon) which start around 7:00 am. One-way anova analysis also showed that there was a significant difference of lunar phase to catch rate of yellowfin tuna (p<0.05). Furthermore, Tukey test confirmed that hook rate on new moon and first quarter was 0.13/100 hooks or 0.4 bigger than hook rate on full moon and last quarter with only 0.09/100 hooks.