Suprapto Suprapto
Balai Penelitian Perikanan Laut Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAJU TANGKAP, KOMPOSISI, SEBARAN, KEPADATAN STOK DAN BIOMASA UDANG DI LAUT JAWA Tirtadanu Tirtadanu; Suprapto Suprapto; Tri Ernawati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.384 KB) | DOI: 10.15578/jppi.22.4.2016.243-252

Abstract

Penangkapan udang di Laut Jawa telah dilakukan sejak lama dan aktivitasnya berpengaruh besar terhadap perubahan stok dan ekologi perairan. Data dan informasi terbaru terkait laju tangkap, komposisi, sebaran dan kepadatan stok udang diperlukan sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya udang yang berkelanjutan di Laut Jawa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui laju tangkap, komposisi, sebaran dan kepadatan stok udang di Laut Jawa. Penelitian dilakukan pada Oktober dan November 2015 dengan menggunakan armada Kapal Riset Madidihang 02 di Laut Jawa. Kepadatan stok diestimasi dengan metode sapuan. Enam belas spesies dari 6 genera udang ditemukan di Laut Jawa dengan lima spesies dominan adalah Metapenaeopsis palmensis (53,33%), Metapenaeus ensis (14,98%), Trachypenaeus malaiana (12,89%), Penaeus semisulcatus (6,16%) dan Metapenaeopsis stridulans (5,21%). Rerata panjang karapas udang yang dominan yaitu udang krosok (M. palmensis) adalah 14 mm untuk udang jantan dan 16 mm untuk udang betina. Secara horisontal, penyebaran udang tertinggi ditemukan di perairan selatan Kalimantan Tengah, perairan utara Sumenep, perairan sekitar Pulau Bawean dan utara Tegal. Berdasarkan pengalaman, penyebaran udang tertinggi ditemukan pada kedalaman 40-50 m. Rerata kepadatan stok udang di Laut Jawa sebesar 21,34 ± 16,81 kg/km2 dan laju tangkap sebesar 1 ± 0,5 kg/jam. Estimasi biomasa udang di Laut Jawa sebesar 9.938 ton. Shrimp resources in Java Sea have been exploited for years and its activity affected the changes of shrimps stock abundance  and aquatic ecology. Data and the latest information about catch rate, composition, distribution, density and biomass of shrimps were required as a basis of sustainable management in Java Sea. The aim of this research were to determine catch rate, composition, distribution, density and biomass of shrimps in Java Sea. The Research was conducted from October until November 2015 using Research vessel Madidihang 02 in Java Sea. Swept Area Method was used for stock density estimation. The aims of this research were to determine catch rate, composition, distribution and stock density of shrimps in Java Sea. Sixteen species from 6 genera of shrimps were found in Java Sea. The Dominant species of shrimps in Java sea were Metapenaeopsis palmensis (53,33%), Metapenaeus ensis (14,98%), Trachypenaeus malaiana (12,89%), Penaeus semisulcatus (6,16%) and Metapenaeopsis stridulans (5,21%). The most dominant shrimps caught were velvet shrimps (M. palmensis) of the average size of 14 mm carapace length for males and 16 mm carapace length for females. The highest stock density of Penaeid shrimps were found in the southern waters of Kalimantan Central, northern waters of Sumenep and the waters around Bawean island and Northern waters of Tegal. The highest stock density were found in depth of 40-50 m. The average density of Penaeid shrimps in the Java sea was 21.34 ± 16.81 kg/km2 and the catch rate was 1±0,5 kg/hour. Biomass estimation of shrimps in Java Sea were 9.938 ton.
KEPADATANSTOKDANASPEKBIOLOGI LOBSTERPASIR (Thenus orientalis) DI LAUT JAWA Tirtadanu Tirtadanu; Duranta Diandra Kembaren; Suprapto Suprapto
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 8, No 3 (2016): (Desember, 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.136 KB) | DOI: 10.15578/bawal.8.3.2016.131-136

Abstract

Informasi kepadatan stok dan asepk biologi lobster pasir di Laut Jawa merupakan informasi penting dalam melakukan pengelolaan yang rasional. Jenis lobster ini rentanmengalami penurunan populasi disebabkan lambatnya pertumbuhan dan rendahnya fekunditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepadatan stok dan aspek biologi lobster pasir. Penelitian kepadatan stok dan biologi lobster pasir dilakukan pada bulan Oktober dan November 2015 dengan menggunakan Kapal Latih dan Riset Madidihang-02. Penentuan kepadatan stok mengggunakan metode sapuan area dengan alat tangkap trawl yang dioperasikan pada 39 stasiun penelitan denganwaktu hauling satu jamper stasiun.Hasil penelitian diperoleh bahwa kepadatan stok lobster pasir dipengaruhi oleh kedalaman dan jenis substrat dasar. Kepadatan tinggi ditemukan pada habitat dengan substrat pasir dan kedalaman antara 10-30 m. Rata-rata kepadatan stok sebesar 15,65 ± 6,73 kg/km2 dan laju tangkap 0,6 ± 0,27 kg/jam. Modus ukuran panjang karapas lobster jantan dan betina masing-masing sebesar 55 mm dan 65 mm. Pola pertumbuhan lobster bersifat allometrik negatif.Rasio kelaminmenunjukkan kondisi tidak seimbang dengan jumlah lobster jantan yang lebih dominan.Tingkat KematanganGonad lobster betina didominasi oleh lobster belummatang gonad (stadia I dan II).Stock density and biological aspect of slippery lobsters in the Java Sea are important information for developing appropriatemanagement measure. Slippery lobster was susceptible of declining population due slow growth and low fecundity. This research aims to investigate stock density and biological parameter of slippery lobster. Study conducted in October and November 2015 using Research Vessel Madidihang 02. Stock density calculated using the swept areamethod with trawl that investigated on 39 stations with one hour per hauling. The results show that stock density of slippery lobsters associated with depths and type of substrate. The highest density found in depth between 10-30 m and sand bottom substrate. The average density and catch rate of sand lobsters were 15.65 ± 6.73 kg/km2 and 0.6 ± 0.27 kg/hour respectively. The dominated size was 55 mm carapace length for male and 65 mm carapace length for female. The growth type was negative allometry. There is unequal sex ratio where male was more abundant than female. During October and November, the maturity stages of female was dominated by immature stage (stadia I and II).