Sri Endah Purnamaningtyas
Loka Riset Pemacuan Stok Ikan, Jatiluhur-Purwakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGAMATAN KUALITAS AIR UNTUK MENDUKUNG PERIKANAN DI WADUK CIRATA, JAWA BARAT Sri Endah Purnamaningtyas; Didi Wahju Hendro Tjahjo
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 2 (2008): (Juni 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.164 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.2.2008.173-180

Abstract

Pengamatan kualitas air di Waduk Cirata (luas: 6.200 ha, rata-rata kedalaman (z):34,9 m, dan ketinggian 225 m dpl) dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Desember 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan perairan Waduk Cirata dalam mendukung kegiatan perikanan. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan pengambilan contoh air menggunakan kemmerer bottle sampler” Pengambilan contoh air dilakukan di 6 stasiun pengamatan dengan kedalaman 0,5; 2; 4,5; dan 8 m serta dasar perairan. Dari hasil pengamatan yang di peroleh selama penelitian menunjukkan bahwa kualitas air diWaduk Cirata cukup mendukung untuk kegiatan perikanan tangkap, seperti suhu berkisar antara 27,1 - 31,5°C, pH 6,5 - 8,5, O2 terlarut 0,44 - 4,72 mg per L, CO2 0 - 11,48 mg per L, N-NO2 0 - 0,259 mg per L, N-NO3 0,054 - 9,841 mg per L, NH4 0,0171 - 3,351 mg per L, NH3 0 - 3,17 mg per L, PO4 0,024 - 7,154 mg per L, dan total bahan organik 0 - 27,2 mg per L. Berdasarkan pada hasil dari analisis konsentrasi oksigen terlarut telah mengalami stratifikasi, dan klasifikasi tingkat kesuburan perairan berdasarkan pada konsentrasi fosfat, perairan ini sudah mencapai tingkat eutrofik dan hipereutrofik. Hal tersebut, berarti usaha pengembangan budi daya ikan dalam karamba jaring apung telah melebihi daya dukung perairan dan cenderung telah mencemari perairan. Observation of water quality was done in Cirata Reservoir (area: 6,200 ha, dept mean (z):34.9 m, and altitude 225 m above sea level) from March to December 2006. This research aimed to know the condition of water environment of Cirata Reservoir to support fisheries activities. The research was done using method of survey. Water samples was collected using kemmerer bottle sampler in 6 station sites at a depth of 0.5; 2; 4.5; 8 m and bottom water, respectively. The result indicated that the water quality of Cirata Reservoir was good enough for supporting t fisheries activities, namely water temperature 27.1 - 31.5°C, pH 6.5 to 8.5, DO 0.44- 4.72 mg per L, free CO2 0 - 11.48 mg per L, N-NO2 0 - 0.259 mg per L, N-NO3 0.054 - 9.841 mg per L, NH4: 0.0171 - 3.351 mg per L, NH3 0 - 3.17 mg per L, PO4 0.024 - 7.154 mg per L, organics materials 0 - 27.2 mg per L. Dissolved oxygen concentration stratification was observed, and classification mount fertility of territorial water of its phosphate concentration, this territorial water have reached storey; level of eutrofik and hipereutrofik. The mentioned mean the effort development of fish conducting in net keramba float have exceeded energy support territorial water and tend to have contaminated territorial water.
KAJIAN KUALITAS AIR DALAM EVALUASI PENGEMBANGAN PERIKANAN DI WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT Didik Wahju Hendro Tjahjo; Sri Endah Purnamaningtyas
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.426 KB) | DOI: 10.15578/jppi.14.1.2008.15-30

Abstract

Budi daya ikan di Waduk Ir. H. Djuanda (A=8.300 ha, Zmax=95 m, dan Z=36,5 m) berkembang sangat pesat, sehingga berdampak pada penurunan kualitas air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas air bagi kepentingan perikanan dan mengidentifikasi sumber tekanan tertinggi di Waduk Ir. H. Djuanda. Pengambilan data dilakukan setiap bulan dan tahun 2004 sampai dengan 2006. Pengamatan kualitas air dilakukan dengan metode pengambilan contoh air secara horisontal dan vertikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber utama degradasi kualitas air adalah bahan organik yang berasal dari Waduk Cirata. Distribusi vertikal oksigen terlarut di perairan menunjukkan ada stratifikasi dengan kedalaman epilimnion yang sangat tipis. Berdasarkan pada analisis kandungan fosfat dan nitrogen, waduk ini telah mengalami perubahan dari eutrofik (tahun 2004) menjadi hipereutrofik (tahun 2005 dan 2006). Degradasi tersebut cenderung meningkat seiring dengan peningkatan jumlah unit karamba jaring apung yang dikembangkan di Waduk Cirata dan Waduk Ir. H. Djuanda. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengembangan kegiatan budi daya dalam karamba jaring apung telah melampaui daya dukung dan cenderung mencemari perairan. Upaya mengatasi degredasi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu 1) mengurangi usaha budi daya ikan dalam karamba jaring apung di Waduk Ir. H. Djuanda dan Cirata dan 2) menebarkan jenis ikan yang mampu memanfaatkan plankton secara efektif. Development of fish culture in Ir. H. Djuanda Reservoir has been expanded very fast, so it might cause the degradation of water qualities. The aims to evaluated water quality for fisheries purpose and identify the primary pressure source in Ir. H. Djuanda Reservoir. The data were collected every month during year of 2004 to 2006. Water sampling was done by vertical and horizontal. The result indicates that the primary source degradation of water qualities was organic materials from Cirata Reservoir. Stratification of dissolved oxygen in the water column indicates with very thin epilimnion layer. Based on phosphate and N-compuonds analysis, Ir. H. Djuanda Reservoir was changed from eutrophic in year 2004 to hipereutrophic in year 2005 and 2006. The degradation tends to increase with developing floating cage unit numbers in Cirata and Ir. H. Djuanda Reservoir. This condition shows that the development of fish culture in floating cage seems have be over the carry capacity of reservoir and tend to spread the pollution in the water. It effort suggest that the would two ways, i.e. 1) decrease of fish culture activities using be done refering floating cages in Ir. H. Djuanda and Cirata Reservoir and 2) stocking of fish species which are capable to utilized the plankton effectively.