Benardo Nababan
Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Belawan, Ditjen PSDKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN NELAYAN TANJUNGBALAI ASAHAN DALAM MENDUKUNG PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN Benardo Nababan; Eko Sri Wiyono; Mustaruddin Mustaruddin
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 23, No 1 (2017): (Maret, 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.96 KB) | DOI: 10.15578/jppi.23.1.2017.1-10

Abstract

Pengelolaan  perikanan yang dilakukan pemerintah sudah diarahkan untuk mencapai perikanan yang berkelanjutan, namun upaya yang dilakukan belum mendapat dukungan yang baik dari nelayan di Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari banyaknya nelayan yang tidak mematuhi aturan yang dibuat. Evaluasi terhadap kepatuhan nelayan sangatlah diperlukan karena manajemen perikanan merupakan kegiatan manajemen yang berfokus pada sumberdaya manusia dan aktivitasnya di bidang perikanan. Pengelola harus benar-benar memahami bagaimana nelayan atau stakeholder perikanan merespon segala peraturan yang dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-fakor yang mempengaruhi kepatuhan nelayan dalam mendukung perikanan yang berkelanjutan ditinjau dari aspek karakteristik sosial-ekonomi dan persepsi. Metode yang digunakan adalah analisis model persamaan struktural. Dalam analisis ini digunakan 4 variabel laten, yaitu karakteristik sosial-ekonomi nelayan, persepsi terhadap kriteria alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, persepsi terhadap keberadaan sumberdaya perikanan, dan kepatuhan terhadap aturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan nelayan, antara lain; karakteristik sosial-ekonomi nelayan (organisasi, sosialisasi, investasi, dan pendapatan), persepsi terhadap kriteria alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, dan persepsi terhadap keberadaan sumberdaya perikanan.