Dian Novianto
Stasiun Monitoring Perikanan Tuna, Benoa-Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS TALI CUCUT SEBAGAI ALAT TAMBAHAN PADA PENGOPERASIAN RAWAI TUNA DALAM PENANGKAPAN CUCUT Dian Novianto; Abram Barata; Andi Bahtiar
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 3 (2010): (September 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.287 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.3.2010.251-258

Abstract

Cucut yang pada awalnya merupakan hasil tangkapan sampingan, cenderung berubah menjadi ikan sasaran penangkapan. Perubahan ini seiring dengan semakin tingginya permintaan pasar terhadap ikan cucut. Kondisi ini yang mendorong nelayan rawai tuna mencari upaya untuk dapat meningkatkan hasil tangkapan cucut dengan menggunakan tali cucut sebagai alat tambahan pada pengoperasian rawai tuna. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan tali cucut sebagai alat tambahan pada pengoperasian rawai tuna, telah dilakukan penelitian di atas kapal rawai tuna yang beroperasi di Samudera Hindia. Penelitian ini dilakukan sembilan trip observasi mulai tahun 2005-2009 dengan menggunakan kapal-kapal rawai tuna yang berbasis di Pelabuhan Umum Benoa. Jumlah cucut yang tertangkap dengan tali cucut 189 ekor (59%), sedangkan jumlah cucut yang tidak tertangkap pada tali cucut 130 ekor (41%). Hal ini menunjukan penggunaan tali cucut sebagai alat tambahan pada pengoperasian rawai tuna berpengaruh positif terhadap hasil tangkapan cucut. Uji-t perbandingan dua contoh menunjukan, kapal rawai tuna yang menggunakan tali cucut lebih efektif meningkatkan hasil tangkapan cucut daripada kapal rawai tuna yang tidak menggunakan tali cucut. Several kind of shark species were caught as incidental catch during operation of tuna long line in the Indian Ocean. Catch of this group of species tended to increase in the last decade and became a targeted species together with tuna related species due to highly market demands. The objective of this research is to obtain the effectivity of shark line as additional device on operation of tuna long line in Indian Ocean. The research was done based on data collected from the survey between 2005-2009 using tuna long line fishing boat at Benoa Harbor. The presentation of shark caught with shark line were 189 individuals (59%) and number of sharks were not caught with shark line were 130 individuals (41%). These data show that shark lines as additional gear on operation of tuna long line influenced on the catch of shark. Statistically T-test of comparation two samples shows the tuna long line fishing boat that used shark line increased more effectively the catch of shark than tuna long line fishing boat without shark line.
KOMPOSISI UKURAN, PERBANDINGAN JENIS KELAMIN, DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TODAK BERPARUH PENDEK (Tetrapturus angustirostris) DI SAMUDERAHINDIA Dian Novianto; Budi Nugraha; Andi Bahtiar
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 2 (2010): (Agustus 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.793 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.2.2010.123-128

Abstract

Ikan todak berparuh pendek atau ikan tumbuk atau shortbill spearfish (Tetrapturus angustirostris) merupakan salah satu hasil tangkapan sampingan rawai tuna. Informasi mengenai ikan todak berparuh pendek seperti komposisi ukuran, perbandingan kelamin, dan tingkat kematangan gonadsangat terbatas. Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan data dan informasi mengenai aspek biologi ikan todak berparuh pendek yang merupakan hasil tangkapan sampingan dari rawai tuna yang beroperasi di Samudera Hindia. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Desember 2008 di perairan Samudera Hindia. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan todak berparuh pendek memiliki kisaran panjang tubuh 135-175 cmLJFL dan modus pada kisaran 155-165 cmLJFL.Perbandingan jenis kelamin ikan jantan dan betina 1:13,5, berdasarkan atas hasil uji chi-square menunjukan bahwa rasio ikan jantan dan betina pada periode penelitian ini tidak seimbang. Pada bulan September ikan todak berparuh pendek betina didominansi oleh tingkat kematangan gonad IIsebesar 66,7%, bulan Oktober oleh tingkat kematangan gonad V sebesar 46,2%, bulan Nopember oleh tingkat kematangan gonad II sebesar 53,3%, sedangkan pada bulan Desember oleh tingkat kematangan gonad III sebesar 42,9%. Pada bulan Nopember sampai Desember terlihat bahwa tingkat kematangan gonad V mulai berkurang, hal ini menunjukan bahwa pada bulan Nopember sampai Desember diduga banyak ikan todak berparuh pendek betina yang sudah memijah. Shortbill Spearfish (Tetrapturus angustirostris) is one of bycatch of tuna longline. Information about shortbill spearfish on the size composition, sex ratio, and maturity stage is still very limited. The objective this paper is to present the data and information about shortbill spearfish which is a bycatch of tuna longline that operated in the Indian Ocean. Research was conducted during September until December 2008 in Indian Ocean. The results showed that the shortbill spearfish have body length about 135-175 cmLJFL and modes in 155-165 cmLJFL. Sex ratio of the male and female was 1:13.5. Based on chi-square test showed that the ratio of male and female in the period of the study was not balanced. In September, the female stage maturity was dominated by level II of 66.7%, October by level V of 46.2%, November by level II of 53.3%, and December by level III of 42.9%. During November until December showed that the maturity stage of level V was decreased, this shows that in this time the female of shortbill spearfish was spawned.