Andri Warsa
Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Jatiluhur-Purwakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRODUKTIVITAS PRIMERFITOPLANKTONDI SITUPANJALU, KABUPATENCIAMIS, JAWABARAT Andri Warsa; Kunto Purnomo
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 4 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.506 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.4.2011.245-253

Abstract

Situ Panjalu merupakan badan air yang secara administratif terdapat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dengan luas 45 ha. Produktivitas primer adalah laju produksi karbon organik per satuan waktu pada suatu ekosistem akuatik yangmerupakan hasil penangkapan energimatahari oleh tumbuhan hijau untuk diubahmenjadi energi kimia melalui fotosintesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas primer fitoplankton di Situ Panjalu. Penelitian di lakukan pada bulanAgustus 2010. Pengukuran produktivitas primer fitoplankton horisontal dilakukan pada tiga stasiun penelitian yaitu Kampung Duku, BanjarWaru, dan Simpar sedangkan secara vertikal pada kedalaman 0,5 m(permukaan) dan 2 mdenganmetode botol gelap dan terang. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa Situ Panjalu merupakan perairan yang subur (eutrofik dan hipertrofik) dengan nilai produktivitas primerkotor, bersih, dan respirasi masing-masing berkisar antara 47,1-207,8; 2,2-193,8; dan 9,4-173,3 mgC/m3/jam.Kelimpahan individu fitoplankton berkisar 1.006-437.610 ind./L dengan genera yang banyak ditemukan adalah genera Closterium dari kelas Chlorophyceae, genera Oscillatoria dari kelas Cyanophycea, dan genera Peridinium dari kelas Dinophyceae. Panjalu Pond located at Ciamis Regency,West Java Province with area is 45 ha. Primary productivity represents the synthesis of organic matter of aquatic system. The aim of this research to know primary productivity of phytoplankton at Panjalu Pond. This research was done in August 2010 at 3 stations include Kampung Duku, BanjarWaru, and Simpar. Sampling site was at 2 in depth that were surface (0.5 m) and 2 m. Sampling method was done with dark light bottlemethod. Result of the research showed that Panjalu Pondwas eutrophic and hypereutrophic level with gross primary productivity, net primary productivity, and respiration respectively range from 47.1- 207.8; 2.2-193.8; and 9.4-173.3 mgC/m3/h. Abundance of phytoplankton range from 1,006-437,610 ind./L with dominant genera Closterium from class Chlorophyceae, genera Oscillatoria from class Cyanophycea, and genera Peridinium from class Dinophyceae.
KONDISI LINGKUNGAN DAN TERUMBU KARANG DI DAERAH PERLINDUNGAN LAUT PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU Andri Warsa; Baiq Ida Purnawati
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 2 (2010): (Agustus 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.538 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.2.2010.115-121

Abstract

Kawasan Kepulauan Seribu merupakan bagian dari wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, terletak pada posisi geografis antara 106°25’-106°40’ BT dan 05°24’-05°45’ LS. Daerah perlindungan laut adalah daerah yang ditutup secara permanen di mana semua kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan lain dilarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi lingkungan di daerah tersebut pada bulan April dan Juli 2007. Pengamatan kondisi ekosistem terumbu karang dilakukan dengan metode transek garis (line intercept transect) sepanjang 50 m sejajar garis pantai dan pengamatan kondisi oseanografi lima stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukan kondisi oseanografi di daerah perlindungan laut Pulau Pramuka layak untuk kehidupan biota laut dengan konsentrasi oksigenterlarut berkisar antara 2,55-4,19 mg/L, salinitas berkisar antara 32-32,5o/oo, kecerahan berkisar antara 2-10 m, dan derajat keasaman (pH) berkisar antara 7,85-7,99. Kondisi kesehatan karang adalah sedang dan baik dengan persentase tutupan karang berkisar antara 30-75%. Seribu Islands region located at 106°25’-106°40’ E and 05°24’-05°45’ S which is a part of Jakarta Province. Marine protected area is a closed site permanently where extractive activity is prohibited, mainly fishing activity and the aim of this program is to conserve coastal resource. The aim of this research was to know environmental condition of Pramuka Island marine protected area at Seribu Islands. The research was done at marine protected area of Pramuka Island in April and July 2007. Monitoring of coral reef ecosystem was done with line intercept transect method along 50 m parallel with shore line and oceanography condition at 5 stations. The result of this research shown that oceanography condition at marine protected area of Pramuka Island was suitable for marine biota life with dissolved oxygen between 2.55-4.19 mg/L, salinity between 32-32.5o/oo, transparency between 2- 10 m, and pH between 7.5-7.99. Coral reef healthy condition is medium and good with percent covered between 30-75%.
EFISIENSI PEMANFAATANENERGICAHAYAMATAHARIOLEHFITOPLANKTON DALAMPROSES FOTOSINTESISDIWADUKMALAHAYU Andri Warsa; Kunto Purnomo
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 5 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.906 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.5.2011.311-319

Abstract

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama yang menentukan produktivitas suatu ekosistem akuatik. Ketersediaan cahaya akan menentukan kecepatan fotosintesis yang akan menentukan kecepatan pertumbuhan produsen primer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan cahaya matahari oleh fitoplankton di Waduk Malahayu. Penelitian ini dilakukan di Waduk Malahayu, Kabupaten Brebes, Jawa Barat, pada bulan Oktober 2010. Pengamatan produktivitas primer kotor, kelimpahan fitoplankton, intensitas cahaya, dan klorofil-a dilakukan pada dua stasiun yaitu stasiun keramba jaring apung dan dam pada kedalaman 0,5; 2; dan 4 m dengan metode survei berstrata. Pengukuran produktivitas primer kotor dilakukan dengan metode botol gelap dan terang. Hasil penelitian menunjukkan nilai produktivitas primer kotor diWadukMalahayu berkisar 45,6-121,9 mgC/jamdan konsentrasi klorofil-a berkisar 3,7-11,8mg/m3. Kelimpahan individu fitoplankton diWaduk Malahayu berkisar 100,6-112,67 ind./l dengan genera yang dominan adalah Oscillatoria (Cyanophyceae) dan Peridinium (Dinophyceae). Efisiensi penggunaan cahaya matahari oleh fitoplankton di Waduk Malahayu berkisar 0,5-2,7%. Efisiensi cahaya matahari menurun dengan bertambahnya kedalaman air. Sunlight is primary energy resource that determine the productivity of aquatic ecosystem. Its availability will determines the photosynthetic rate and primary producer growth rate. Study in order to know thr effeciency of sunlight uptake by phytoplankton inMalahayu Reservoir, Brebes Regency, Central Java in October 2010. Sampling were for gross primary productivity, phytoplankton abudance, light intensity, and chlorophyll-a carried at two stations, keramba jaring apung and dam and at three water depth, surface, 2 and 4 m with stratified sampling method. Measurement of gross primary productivity was conducted with dark and ight botle method. Gross primary productivity ranged from 45.6-121.9 mgC/hr with chlorophyll-a concentration between 3.7-11.8 mg/m3. Phytoplankton abundance ranged from 10.06-112.67 ind./l with Oscilatoria and Peridinium as dominant genera. Efficiency of sunlight uptake by phytoplankton ranged from 0.5-2.7% and its value decreased along with an increasing water depth.