Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Fruit Leather Sirsak dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Koro Pedang ahmad nafi; Giyarto Giyarto; Rina Dias Agustin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 18 No 2 (2018): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v18i2.963

Abstract

Sirsak banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Produktivitas buah sirsak cenderung meningkat, namun tidak berbanding lurus dengan ragam pemanfaatannya. Alternatif pengobatan prospektif yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah buah sirsak menjadi fruit leather. Namun, perlu ditambahkan bahan lain untuk meningkatkan plastisitas kulit buah. Karagenan dan tepung kacang koro merupakan bahan yang potensial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fruit leather sirsak dengan variasi penambahan karagenan dan tepung kacang koro, serta mengetahui perlakuan yang menghasilkan karakteristik fruit leather yang lebih baik dan disukai. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, artinya perbandingan antara karagenan dan tepung kacang koro adalah (100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75 %, dan 0%:100%) dari 1% dari total bahan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan karagenan dan tepung kacang koro berpengaruh nyata terhadap ringan, kuat tarik, elongasi, kadar air, kadar protein, kadar abu, dan kadar karbohidrat. Sebaliknya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio karagenan dan tepung kacang koro terhadap kadar lemak dan karakteristik organoleptik. Perlakuan formulasi terbaik antara karagenan dan tepung kacang koro adalah pada perbandingan 100%:0%, dengan ligthness 62,95; 0,46 mPa kekuatan tarik; 58,67% dari elongasi; 16,49% kadar air; 1,58% kandungan lemak; 6,79% kandungan protein; 0,89% kadar abu; 74,25% kandungan karbohidrat; 48% preferensi warna dikategorikan ke dalam kriteria suka; 32% preferensi rasa dikategorikan ke dalam kriteria suka; 36% preferensi aroma dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; 32% preferensi tekstur dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; dan 32% dari keseluruhan preferensi dikategorikan ke dalam kriteria yang sama.
Variasi lama waktu fermentasi terhadap karakteristik kimia teh kombucha: meta-analisis Rina Dias Agustin; Puspo Edi Giriwono; Endang Prangdimurti
AGROINTEK Vol 18, No 3 (2024)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v18i3.19200

Abstract

One type of beverage that has functional effects and has been known for a long time is kombucha tea, a fermented drink made with tea leaves, sugar, and Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY). Kombucha tea tastes sourly like apple vinegar, sparkling contains polyphenol compounds, organic acids, other biomolecules, and probiotics. The fermentation time is a factor that needs to be considered in making kombucha tea. Much research has been done on kombucha tea, but the variation in duration of the fermentation process is very diserve, so a meta-analysis is needed to obtain valid and informative conclusions from a comprehensive study about the effect of fermentation time on the kombucha tea chemical characteristics. The PRISMA flowchart and the effect size of Standardized Mean Difference (SMD) in the form of Hedges'd were choosen asĀ  a quantitative synthesis method of meta-analysis. The results showed that the fermentation process conducted for 8-14 days had a strong effect on all parameters (flavonoid, ethanol, acetic acid levels, total phenolic, total acidity, and antioxidant activity) with SMD values 0.8, p values 0.001 to 0.732, and heterogeneity values of 57,62% to 89,40%. Kombucha tea, with a fermentation time of 7 days had significantly higher antioxidant activity. The length of the fermentation process has the strongest effect on the acetic acid levels of kombucha tea.