Samadi Samadi
Jurusan Geografi FIS UNJ

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL PENANGANAN KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA Samadi Samadi
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 13 No 1 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 13 Nomor 1, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.382 KB) | DOI: 10.21009/spatial.131.04

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkonstruksi model penanganan kerusakan terumbu karang di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta khususnya di Pulau Pari selama Bulan Agustus hingga minggu pertama Bulan Oktober tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui prosedur studi pendahuluan, observasi lapangan, dan pengamatan langsung di lapangan terutama kondisi fisik, serta kegiatan wawancara mendalam yang dlanjutkan dengan focus groups discussion. Populasi pada penelitian ini terdiri dari biofisik lingkungan (terumbu karang) dan sosial (masyarakat), sedangkan pengambilan sampel pada terumbu karang menggunakan teknik area dan untuk sampel sosial menggunakan purpossive.Teknik pengumpulan data biotik terumbu karang menggunakan metoda Line Intercept Transect. Sedangkan pada faktor abiotik untuk analisis gugus terumbu karang secara makro ditekankan pada pemetaan habitat gugusan karang di sekitar perairan. Adapun teknik analisis data menggunakan metode Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Pari masih dalam kondisi baik, 2) Masih dominannya mata pencaharian penduduk sebagai nelayan, 3) Formula mediasi konflik sosial-ekonomipariwisata dalam penanganan kerusakan terumbu karang khususnya di Pulau Pari Kepulauan Seribu perlu memperhatikan tiga pilar utama yaitu: organisasi lokal maupun luar pulau, partisipasi wisatawan terhadap pelestarian terumbu karang, serta pemberdayaan bagi warga lokal, pendatang maupun para wisatawan, dan 4) Upaya pengembangan model penanganan kerusakan terumbu karang lebih ditekankan pada aspek-aspek penguatan organisasi lokal yang semakin tangguh. Organisasi lokal ini tentunya dibangun atas dasar kesepahaman terhadap faktor-faktor perubahan yang diinginkan dan atau yang tidak diinginkan dan itu telah disepakati. Penguatan organisasi lokal tentunya harus memberikan teladan yang baik terhadap pendatang terkait upaya pelestarian lingkungan khususnya penyelamatan dan pelestarian terumbu karang. Kata kunci: Model penanganan kerusakan terumbu karang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
MODEL EVALUASI LAYANAN AIR MINUM DI DKI JAKARTA Samadi Samadi; Suhardjo Suhardjo
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 16 No 2 (2016): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 16 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1254.659 KB) | DOI: 10.21009/spatial.162.02

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengkonstruksi model layanan air bersih (air minum) di DKI Jakarta khususnya untuk parameter kontinuitas pelayanan 24 jam. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Populasi dan sampel penelitian terdiri dari masyarakat pelanggan air PAM di wilayah Timur Jakarta sebanyak 499 responden serta pihak pengelola (perusahaan) air bersih PT. AETRA. Sampel dipilih berdasarkan teknik purpossive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan bantuan panduan wawancara. Disamping itu, data primer juga diperoleh melalui proses FGD (focus groups discussion). Instrumen penelitian menggunakan panduan wawancara dan panduan umum diskusi untuk pelaksanaan Focus Group Discussion. Data terolah dianalisis melalui system dinamik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kontinuitas layanan air minum di DKI Jakarta adalah jumlah penduduk, tarif air bersih, kapasitas terpasang, tingkat kehilangan air, dan kuantitas air baku. (2) Model dinamika kontinuitas layanan air minum di DKI Jakarta dapat disusun dari tiga aspek, yaitu aspek-aspek pelanggan, kapasitas pengolahan, danpasokan air. Faktor-faktor penduduk dan tarif dapat digolongkan kedalam sub model pelanggan. Faktor-faktor kapasitas terpasang dan tingkat kehilangan air dapat digolongkan kedalam sub model kapasitas pengolahan. Sementara faktor kuantitas air baku dapat digolongkan kedalam sub model pasokan air. Kata kunci : Model Evaluasi, Kontinuitas layanan air minum, DKI Jakarta.