Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dengan Sikap Pencegahan Terhadap Kehamilan Remaja di SMA N 1 Batang Hari Kabupaten Batang Hari Tahun 2021 Rosdawati
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.033 KB)

Abstract

Hasil SDKI 2020 menunjukkan sekitar 6 persen wanita usia 15-19 tahun telah menjadi ibu, 5 persen telah melahirkan, dan 2 persen sedang hamil anak pertama. Angka kehamilan remaja di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Jambi merupakan yang tertinggi di Provinsi Jambi. Pemerintah memberikan pendidikan kesehatan reproduksi melalui PIK-KRR untuk SMA dan SMK. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dengan sikap pencegahan terhadap kehamilan remaja di SMA N 1 Batang Hari Jambi tahun 2021. Penelitian ini bersifat analitik korelatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021 dengan populasi yaitu siswi SMA N 1 Batang Hari Jambi . Metode pengambilan sampel dengan stratifiet rondom samplingberjumlah 76 siswi. Data adalah data primer dengan menggunakan instrument yaitu kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang berpengetahuan baik 57 (75%) dan cukup 19 (25%). Sebagian besar responden mempunyai sikap mendukung sebanyak 44 (57,9%) responden. Responden yang memiliki pengetahuan baik dan menyatakan sikap mendukung sebanyak 38 responden (66,7%). Responden yang mempunyai pengetahuan cukup dan menyatakan sikap tidak mendukung sebesar 13 responden (68,4%). Berdasarkan uji chi-square diketahui แตก hitung sebesar 7,197 dengan nilai p=0,007 (p<0,05) yang berarti menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dengan sikap pencegahan terhadap kehamilan remaja. Kesimpulannya pada penelitian ini yaitu adanya hubungan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dengan sikap pencegahan terhadap kehamilan remaja.
HUBUNGAN LAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Tk. III Dr. BRATANATA JAMBI TAHUN 2022 Rosdawati Rosdawati
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v8i2.59

Abstract

Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah pelayanan keperawatan. Ada 5 indikator untuk mengukur pelayanan keperawatan, termasuk perhatian, penerimaan, komunikasi, kerjasama, dan tanggung jawab.Mengetahui hubungan antara pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien di Rumah Sakit Tk.III Dr. Bratanata Jambi Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan analitik dangan pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampelnya adalah 88. Penelitian ini menunjukan ada hubungan antara layanan keperawatanaspek perhatian (0,011
FAKTOR-FAKTOR RESIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN KOPI JAMBI TAHUN 2018 Rosdawati Rosdawati
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.758 KB) | DOI: 10.52741/jiikes.v5i1.28

Abstract

ABSTRAK Anemia gizi merupakan masalah yang paling banyak dijumpai pada usia produktif. Sekitar sepertiga remaja dan WUS menderita anemia gizi besi dan berlanjut pada masa kehamilan. Kebutuhan zat besi pada seorang wanita tiga kali lebih besar dari pada pria hal ini dikarenakan wanita mengalami haid setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam jumlah yang cukup banyak. Pada masa hamil ibu membutuhkan zat besi lebih besar dibandingkan pada wanita tidak hamil. Masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %, Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian anemia di Indonesia masih tinggi, terdapat 37,1% ibu hamil yang mengalami anemia. dan pada profil kesehatan Provinsi Jambi tahun 2016 kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 39,0% hampir mendekati jumlah SKRT, sedangkan anemia Kota Jambi 36,7%.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN KOPI JAMBI TAHUN 2018 Rosdawati Rosdawati
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v5i1.28

Abstract

ABSTRAK Anemia gizi merupakan masalah yang paling banyak dijumpai pada usia produktif. Sekitar sepertiga remaja dan WUS menderita anemia gizi besi dan berlanjut pada masa kehamilan. Kebutuhan zat besi pada seorang wanita tiga kali lebih besar dari pada pria hal ini dikarenakan wanita mengalami haid setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam jumlah yang cukup banyak. Pada masa hamil ibu membutuhkan zat besi lebih besar dibandingkan pada wanita tidak hamil. Masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %, Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian anemia di Indonesia masih tinggi, terdapat 37,1% ibu hamil yang mengalami anemia. dan pada profil kesehatan Provinsi Jambi tahun 2016 kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 39,0% hampir mendekati jumlah SKRT, sedangkan anemia Kota Jambi 36,7%.
Pemeriksaan Tekanan Darah Dan Konseling Mencegah Kegawat Daruratan Hipertensi Pada Lansia rosdawati rosdawati; Reni Pordaningsih
ABDIMAS Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIMAS)
Publisher : STIKES Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/pms.v1i2.16

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi atau Tekanan Darah tinggi adalah terjadinya peningkatan secara abnormal pada tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang berkepanjangan dengan nilai tekanan sistol diatas 140 mmHg dan tekanan diastolnya diatas 90 mmHg, darah yang membawa suplai oksigen dan nutrisi menjadi terhambat sebelum sampai ke jaringan tubuh. Tujuan: Pelaksanaan dilakukan dalam 4 minggu Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan dapat melakukan Tindakan pencegahan risiko kegawatdaruratan penyakit hipertensi pada warga Rt. 15 dfan Rt. 16. Metode : Digunakan yaitu pemeriksaan tekanan darah dan memberikan konselin individu yang berisi pencegahan kegawatdaruratan hipertensi. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan yaitu 50 orang. Hasil : Pengabdian masyarakat berjalan lancar dan rata-rata pemeriksaan tekanan darah systole berada direntang hipertensi derajat I yaitu 140-150 mmHg dan diastole 90-99 mmHg sehingga konseling individu semakin menjadi efektif karena peserta sudah masuk dalam hipertensi derajat I, maka dilakukan konseling individu dan capaian tingkat keberhasilan konseling mencapai 53,8 % Kesimpulan : Sasaran artinya rata-rata setelah dikonseling merasa ada perubahan pada diri saya, dan berharap akan semakin lebih baik lagi setelah pelaksanaan konseling individu, merasa senang setelah pelaksanaan konseling individu karena masalah yang saya hadapi mulai berkurang terutama dalam menghadapi penyakit hipertensinya, merasa cukup termotivasi setelah pelaksanan konseling individu dalam menghadapi masalah untuk kedepannya, dan merasa pelaksanaan konseling individu yang dilakukan sudah cukup menyelesaikan masalah yang dihadapi, disarankan untuk dilakukan Kata kunci: konseling , tekanan darah, Lansia
Hubungan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Ma. Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi Rosdawati Rosdawati
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 10 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v10i1.383

Abstract

The incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the working area of Puskesmas Ma. Kumpeh in 2019 recorded as many as 73 cases with 1 victim died. The data obtained shows that there is a significant increase in the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever from year to year between 2015-2019. The purpose of this study was to determine what health behaviors are associated with the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the working area of Puskesmas Ma. Kumpeh Kumpeh Ulu Subdistrict, Muaro Jambi Regency. This type of research is an analytic survey using a case-control approach. The population of this study were Dengue Hemorrhagic Fever sufferers (cases) and not Dengue Hemorrhagic Fever sufferers (controls). A sample of 40 cases and 40 controls was obtained using simple random sampling technique. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed using Chi-square statistical test and determination of Odds Ratio (OR). The results showed that there was a relationship between health behavior and the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the Puskesmas Ma area. Kumpe in 2020, namely cleaning water reservoirs, closing water reservoirs, draining water reservoirs, burying used goods, disposing of garbage in its place and burning it, hanging clothes, and wearing mosquito repellent lotions. It is advisable for health workers to pay more attention to health behavior or daily habits because they are important in the transmission and spread of DHF and need further research.