Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

News Framing Analysis about Sexual Harassment on Men in the Work Environment KPI on Online Media (detik.com and tribunnews.com) Tri Melisa Selviani; Sunarto Sunarto
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.4473

Abstract

The pervasive nature of sexual harassment makes it a complex, elusive, and hard to prove crime. News of this kind of case can be found on some media platforms with various speculations that do not necessarily support the victim. These 'leanings' are often found in online news. The main focus of this research is the framing of online media regarding the case of an employee of the Indonesian Broadcasting Commission (KPI) who was a victim of sexual harassment by colleagues. This study uses a descriptive qualitative method with a critical paradigm using the Robert M. Entman model frame analysis to answer the research question with the object of the study being the news from detik.com and tribunnews.com related to the sexual harassment case. The result of the analysis reveals that the reporting from detik.com and tribunnews.com provides their own biased descriptions. These media representations did not only cover the side of the victim but also that of the institution.
PENGELOLAAN KESAN PENGEMIS CACAT FISIK DI KOTA PEKANBARU Tri Melisa Selviani; Genny Gustina Sari
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v7i1.5673

Abstract

Berdasarkan Dinas Sosial Kota Pekanbaru, jumlah pengemis di Pekanbaru telah meningkat dari 15 orang pada tahun 2015 menjadi 80 pada tahun 2016. Bahwa, ada aturan larangan pengemis yang tercantum dalam Peraturan Daerah Pekanbaru tentang tatanan sosial dalam Bab 3 bagian 3 mengenai larangan untuk pengemis dan tunawisma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahap depan dan tahap belakang pengemis yang cacat.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian terdiri dari 4 pengemis cacat, 3 pria dan seorang wanita, yang diperoleh dengan menggunakan teknik bola salju. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Untuk mencapai validitas, penulis menggunakan ekstensi partisipasi dan triangulasi.Hasilnya menemukan bahwa pada tahap depan, pengemis cacat dikelola kesan verbal dan nonverbal. Dalam kesan verbal, pengemis dapat menyapa "Assalamualaikum" untuk target mereka menggunakan intonasi rendah dan lemah. Sementara dalam kesan nonverbal, pengemis menggunakan nada suara yang panjang dan lemah, menggunakan mangkuk dan tangan sebagai tanda bahwa mereka memohon uang, dan bahasa tubuh yang lamban. Munculnya para pengemis di panggung depan mengenakan pakaian lusuh dan membawa tas atau saku untuk menghemat uang dari mengemis. Ekspresi wajah yang mereka tunjukkan menyedihkan, sedih, dan datar. Berbeda dari panggung depan, di tahap belakang, komunikasi verbal menggunakan bahasa daerah dengan intonasi yang jelas dan tinggi, tidak kaku, tegas, dan kasar. Sementara di tahap belakang, mereka menggunakan sikap nonverbal dengan berkomunikasi dengan suara nada tinggi, tertawa lepas, bahasa tubuh gesit, berpakaian bersih, dan ekspresi wajah ceria.