Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Community Perception and Dependence on Medicinal Plants Through the Role of Women in Skouw Yambe Village, Jayapura City, Papua Beatrix Irene S Wanma; Iriani Ira Bukorpioper
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5011

Abstract

Papuans (Papua and West Papua Provinces) most of their lives depend on nature, including the community of Skouw Yambe Village, Muara Tami District, Jayapura City, which is very dependent on the surrounding natural resources, such as the use of plants as medicinal plants, food sources. as well as the completeness of traditional parties and rituals, besides that the people's livelihood is dominated by farmers and fishermen. The purpose of the study was to determine the perception and level of community dependence on medicinal plants in Skouw Yambe Village, Muara Tami District, Jayapura City, Papua. The method used in collecting research data is by interviewing and surveying the availability of medicinal plants and in the yard of houses and forests around the village by taking coordinates and giving status of availability of medicinal plants and giving a score or distribution of gravel based on the level of knowledge and personal experience (Pebble Distribution Method). /PDM). The results of the study found 31 types of traditional medicinal plants used by the people of Skouw Yambe Village, with sufficient availability around the village and the coast. Based on the gravel distribution method, it shows that the public perception of medicinal plants is still good. In general, the people of Skouw Yambe Village still use traditional medicinal plants and this knowledge is passed on to the next generation.
Analisis Kandungan Protein Pada Bakso Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Jantan Dan Betina Di Kampung Gwinjaya (Sp 4) Distrik Bonggo Timur Kabupaten Sarmi Galuh P. W. Utami; Iriani Ira Bukorpioper; Iren Y. Mikir
Journal of Scientific Interdisciplinary Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jsi1126

Abstract

Protein merupakan zat penting bagi tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi, zat pembangun, serta komponen pengatur. Pengelolahan daging hewani menjadi bakso bertujuan untuk memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai estetika dan nilai ekonomi. Penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kadar protein pada bakso kepiting, uji organoleptik (aroma, warna, bentuk, dan tekstur) dan mengetahui faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap kadar protein bakso kepiting bakau (S. serrata) jantan dan betina. Metode yang digunakan adalah Semimikro Kjeldahl dan organoleptik. Hasil pengujian kandungan protein pada bakso kepiting bakau S. serrata betina memiliki kandungan protein 14.49% dan bakso kepiting jantan 10,27%. Hasil pengamatan  Organoleptik menurut 17 penelis adalah 13 orang penelis memberikan tanggapan suka,  dan 4 orang memberi tanggapan kurang suka  pada sampel bakso kepiting S. serrata jantan dan betina yang berbentuk sediaan padat bentuk bulat khas bakso, warna coklat, aroma dan rasa normal khas dinyatakan memenuhi syarat organoleptik bahan pangan. Berdasarkan hasil pengujian kadar protein dan Organoleptik bakso kepiting S. serrata dari Kampung Gwinjaya Distrik Bonggo adalah kadar protein bakso kepiting jantan adalah sebesar 10,27% dan kadar protein kepiting betina sebesar 14,49% sedangkan standar SNI protein sebesar min 7% hal ini membuktikan bahwa protein bakso kepiting S. serrata dari Kampung Gwinjaya baik untuk dikonsumsi. Kadar protein bakso kepiting jantan dan betina didukung oleh hasil uji organoleptik.
Identifikasi Jenis Ikan Air Tawar Di Perairan Kali Wafor Distrik Biak Utara Utami, Galuh; Iriani Ira Bukorpioper; Gilbert Kafiar
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 7 (2025): Juli 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1307

Abstract

Kali Wafor terletak di Distrik Biak Utara dan mengairi beberapa perkampungan yakni Dofyo Wafor, Warsansan, Kobeoser, Dernafi dan Sarwom, tujuan penelitian ini dilaksanakan  untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis ikan dan kualitas perairan di Kali Wafor Distrik Biak Utara. Metode yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif diolah dan dianalisis secara deskripitif dalam bentuk tabel dan gambar, sedangankan data kuantitatif diolah dengan menggunakan rumus Shanon Wienner, yakni dengan melihat indeks keanekargaman. Dari hasil penelitian diperoleh enam jenis ikan yang berhasil diidentifikasi. Sampel penelitian diambil dari tiga stasiun pengamatan. Dari hasil analisis data diperoleh nilai indeks keanekaragaman yang rendah. Tingkat keanekaragaman jenis ikan di Kali Wafor Distrik Biak Utara dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu, DO (oksigen terlarut), pH, kecepatan arus, dan tingkat kecerahan perairan. Dari hasil pengamatan di tiga stasiun diperoleh hasil bahwa jenis ikan yang dijumpai pada dasarnya sama di setiap stasiun.