Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan yang semestinya dimiliki oleh peserta didik. Agar dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik perlu adanya mengetahui bagaimana keterampilan berpikir kritis peserta didik. Tujuannya mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP Negeri di Kabupaten Tabalong pada mata pelajaran IPA. Dengan mnenggunaan deskriptif kuantitatif dan populasinya peserta didik SMP Negeri di Kabupaten Tabalong yaitu sebanyak 2.264 peserta didik dan sampel sebanyak 340 peserta didik. Sampel penelitian kelas IX yang ditetapkan dengan porposive sampling. Penelitian dilaksanakan di enam SMP Negeri di Kabupaten Tabalong. Pengambilan data yang digunakan yaitu soal berpikir kritis yang berjumlah 40 soal dengan acuan 12 indiktor Ennis. Hasil menunjukkan bahwa (1) indikator memfokuskan pertanyaan 32%, (2) indikator menganalisis argumen 39%, (3) indikator bertanya dan menjawab pertanyaan 20%, (4) indikator memprtimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 42%, (5) indikator mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi 49%, (6) indikator mendeduksi dan mempertimbangkan haasil deduksi 43%, (7) indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi 35%, (8) indikator membuat dan menentukan haasil pertimbangan 38%, (9) indikator mendefiinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu devinisi 37%, (10) indikator mengidentifikasi asumsi-asumsi 19%, (11) menentukan suatu tindakan 44%, dan (12) indikator berinteraksi degan orang lain 53%. Hasil penelitian tingkat berpikir kritis di Kabupaten Tabalong pada mata pelajaran IPA dinyatakan masih tergolong rendah.