Winny Astuti
Urban and Regional Planning, Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kebertahanan fisik Kampung Beting sebagai kawasan permukiman waterfront heritage Mariska Jessica Yastri; Winny Astuti; Rufia Andisetyana Putri
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i1.33390

Abstract

Semakin berkembangnya kawasan komersial di daratan, maka semakin berkembang pula permasalahan di bagian kota lainnya. Seperti halnya permukiman Kampung Beting di tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak. Angka kemiskinan yang tinggi serta tingkat pendidikan penduduknya yang sangat rendah membentuk karakter kampung yang negatif bagi sebagian besar masyarakat di Kota Pontianak. Kampung Beting juga tidak dapat terlepas dari nilai sejarah yang dimilikinya sebagai cikal bakal permukiman pertama, sejarah tersebut membentuk karakter kampung yang sarat akan budaya Melayu Pontianak baik dari maupun non fisiknya yaitu budaya perairan. Permasalahan tentang menurunnya kualitas kampung tepian air atau sungai, telah diatasi dengan program kampung tepi air oleh pemerintah dan masyarakat. Program tersebut bertujuan untuk memperbaiki kualitas fisik dan kualitas hidup masyarakat di dalamnya, yang nantinya akan menghasilkan kampung wisata. Kebertahanan adalah dimana kawasan tersebut dapat beradaptasi dalam mempertahankan karakter kawasannya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebertahanan kawasan dengan karakter kampung waterfront heritage yang ideal melalui adaptasi fisiknya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan model analisis data Miles dan Huberman, didapat hasil bahwa kebertahanan Kampung Beting melalui adaptasi fisik memiliki nilai kebertahanan yang cukup. Karakter fisik kampung menunjukkan bahwa kawasan tersebut memiliki elemen-elemen fisik yang dapat menunjukkan karakter atau identitas waterfront heritage yang ideal dari segi ketersediaan dan kesesuaian fungsinya. Yakni elemen jalur jalan, sarana dan prasarana transportasi air, promenade, dan aset historis yang mengalami konservasi. Sementara elemen lainnya yakni ruang terbuka dan bangunan tepi air belum mampu menunjang karakter atau identitas kawasan sebagai permukiman waterfront heritage yang ideal.