Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERIAN EKSTRAK RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP EKSPRESI CASPASE-8 DAN JUMLAH SEL TROPOBLAS PADA MENCIT (Mus musculus) BUNTING SEBELUM DIPAPAR PLUMBUM (Pb) Ika Wahyuni; Lalu Faesal Fajri
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 4 (2018): Desember 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian ekstrak E. cottonii pada plasenta mencit bunting sebelum dipapar plumbum berdasarkan ekspresi Caspase-8 dan jumlah sel tropoblas. Penelitian ini menggunakan 4 mencit bunting setiap perlakuan. Kelompok kontrol negatif diberi aquades. Kelompok kontrol positif diberi plumbum dengan dosis 0,011 mg/20 g BB dalam 1 ml aquades. Kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) diberi ekstrak E. cottonii dengan dosis yang berbeda yaitu 3 mg/20 g BB, 6 mg/20 g BB, dan 9 mg/20 g BB. Satu jam kemudian diberi plumbum 0,011 mg/20 g BB. K-, K+, P1, P2, dan P3 diberikan secara peroral pada kebuntingan ke 6-15 hari. Data dianalisis dengan Kruskall-Wallis dan Mann Whitney untuk ekspresi Caspase-8, ANOVA dan Duncan untuk jumlah sel tropoblas. Pewarnaan HE untuk mengetahui jumlah sel tropoblas dan IHK untuk ekspresi Caspase-8. Kedua analisis adalah signifikan. Kesimpulan penelitian ini yaitu kelompok P3 yang diberi E. cottonii 9 mg/20 g BB dapat menurunkan ekspresi Caspase-8 dan maningkatkan jumlah sel tropoblas.
SEROEPIDEMIOLOGY OF AVIAN INFLUNENZA H5N1 SUBTYPE IN BATS AS RESERVOIR THAT WILD LIVE IN LOMBOK ISLAND Kholik; Lalu Faesal Fajri
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 2 No. 4 (2016): Desember 2016
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Avian Influenza is a zoonotic disease. Bat had been reported as reservoir of Avian Influenza disease. The Purpose of this research is to explain about the Bats as reservoir of Avian Influenza H5N1 subtype Virus that wild live in Lombok Island. Descriptive Cross sectional Study with purposive sampling method was used in this research. The Population Targets in this research are the Four Bat Caves in Lombok (Tanjung Ringgit Bat Cave, Lembah Sempage Bat Cave, Pujut Bat Cave, and Ganggelang Bat Cave). The Bats was cuptured by net trap and sera was collected from Brachialis vein and than examination by Haemaglutination Inhibition Test (HI Test) to known Geometric Mean Titer (GMT) of Avian Influenza H5N1 subtype titer in RSHV Banyumulek. The Result showed 53 antibody positive against Avian Influenza H5N1 subtype Virus among 55 sera of bats was collected (96%) with GMT value is 23.68 - 29.32. This research describe that antibody of Avian Influenza H5N1 subtipe was detected in sera in the bats in Lombok Island with high titer. It is possible false positives when HI testing for their sialic acid residues on serum. serum treatment with Receptor Destroyer Enzyme (RDE) was needed for inactivation of non-specific inhibitors like Non-antibody molecules present in serum that are capable of binding to the influenzavirus HA.
PERBEDAAN KUANTITAS DAN KUALITAS AIR SUSU SAPI PERAH PADA KEBUNTINGAN TRIMESTER I DAN TRIMESTER II Lalu Faesal Fajri
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

saha untuk meningkatkan kualitas air susu yaitu dapat dilakukan dengan manajemen peternakan, manajemen pakan, dan manajemen pemerahan yang baik sehingga sapi perah dapat melakukan proses produksi yang teratur agar menghasilkan air susu yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh SNI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas (protein, lemak, berat jenis, bahan kering, bahan kering tanpa lemak) air susu pada sapi perah pada kebuntingan trimester I dan kebuntingan trimester II. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel air susu segar yang berasal dari lima belas ekor ekorsapi perah pada kebuntingan trimester I (P1), dan air susu segar yang berasal dari lima belas ekor sapi perah pada kebuntingan trimester II (P2). Sapi diperah dua kali dalam satu hari pada pukul 12.00 dan 24.00 WIB. Sapi yang dipilih adalah sapi yang berumur 4 tahun dan sedang berproduksi pada laktasi II. Hijauan diberikan sebanyak 10% dari berat badan sapi, yaitu 40kg/ekor/hari dan konsentrat diberikan sebanyak setengah dari produksi air susu, yaitu sekitar 5kg/ekor/hari.