Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Penanggulangan Banjir dengan Menerapkan Beton Non Pasir Untuk Sumur Resapan di RT. 04/RW. 02 Kelurahan Beji Timur Depok Yelvi; Anni Susilowati; Mochammad Sholeh
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i1.1596

Abstract

Kelurahan Beji Timur memiliki wilayah topografi dataran rendah bergelombang dengan kemiringan sampai 20 %, sehingga terdapat daerah cekungan. Jika intensitas hujan cukup tinggi, daerah cekungan ini sering kebanjiran. Penyebabnya antara lain adanya kiriman air dari daerah yang lebih tinggi. Sementara tanah sebagai peresapan air banyak yang sudah tertutupi oleh beton dan aspal akibat semakin padatnya pemukiman penduduk.  Air dalam jumlah yang banyak dan deras yang tidak bisa tertampung lagi oleh drainase menggenang dan mengakibatkan banjir dan hal ini terjadi setiap tahun. Tentu saja banjir sangat merugikan bagi masyarakat yang bermukim di daerah itu. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mencoba berpartisipasi menanggulangi banjir dengan membuat sumur resapan. Sumur resapan memberikan banyak keuntungan antara lain mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah. Sumur resapan ini menggunakan material beton non pasir yang merupakan inovasi teknologi beton ringan. Beton non pasir yang bersifat mudah dilalui air karena tidak menggunakan agregat halus (pasir) sangat cocok digunakan sebagai material untuk sumur resapan. Sumur resapan yang akan dibuat sebanyak 3 (tiga) buah dan mempunyai diameter 100 cm. Lokasi yang dipilih untuk penempatannya adalah daerah yang lebih tinggi dari daerah cekungan, dan merupakan daerah tangkapan hujan yaitu RT 04/RW 02 Kelurahan Beji Timur. Sehingga dengan dibuatnya sumur resapan diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir dan dapat menjaga persediaan air tanah pada waktu musim kemarau
ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI DENGAN METODE REESE & WRIGHT (1977) DAN SKEMPTON (1966) Yelvi; Tulus Sebastian Gerraldo; Dio Akbar Hakim
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 22 No. 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v22i2.5053

Abstract

Bridge has a structural load from above which is supported by the foundation. The foundation has an important role to holding the load from the superstructure. Therefore, planning the foundation, the bearing capacity must be taken into account so the foundation should withstand the load. In the Bengkulu – Taba Penanjung toll access road construction project, bored piles are used. To determine the bearing capacity of the foundation, NSPT soil data is needed for analysis needs. Based on the results of the bearing capacity analysis, the value of 382 tons with the Reese & Wright method and 349 tons with the Skempton method at a depth of 14 m was obtained. With a 7 x 2 pile configuration, an average efficiency value of 85% is obtained. With this efficiency value, the group pile bearing capacity is 4538,22 tons (Reese & Wright) and 4147,47 tons (Skempton). With the group's pile bearing capacity, the pile is considered capable of withstanding the axial load of the superstructure of 2391.21 tons. The amount of immediate settlement that occurs in a single pile is 13.72 mm using the Vesic method (1977). This reduction is safe where the settlement limit is 65 mm according to Skempton and Mc Donald. Because the dominant soil is clay, the value of the decrease in primary consolidation that occurs is 5 mm. Thus, the drill pile foundation with a length of 14 meters and a total of 14 piles with a configuration of 7 x 2 piles can be said to be feasible and can withstand the axial load transmitted to the drill pile foundation.
MITIGASI BENCANA LONGSOR DENGAN TANAMAN VETIVER DI RT 03 RW 06 KELURAHAN KALIBARU, KECAMATAN CILODONG, KOTA DEPOK Yelvi; Eko Wiyono; Eva Azhra Lativa; Sony Pramusandi; Aisyah Salimah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i4.2205

Abstract

Potensi kelongsoran merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sering kurang disadari oleh masyarakat. Daerah yang memiliki kemiringan tanah yang curam akan rawan terhadap longsor. Pembangunan permukiman di daerah tersebut harus mendapat perhatian yang khusus. Permasalahan lingkungan ini menjadi fokus kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bagi Tim Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Geoteknik, Pengukuran dan Jalan Raya. Mitigasi diperlukan untuk mencegah terjadinya kelongsoran sebelum terjadinya bencana. Tim PkM melakukan mitigasi dengan tujuan agar masyarakat mengenali risiko, kesadaran akan risiko bencana, dan perencanaan penanggulangannya. Mitigasi dilakukan dengan menanam tanaman vetiver (akar wangi) pada suatu lereng di RT 03 RW 06 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Depok. Pemilihan tanaman rumput vetiver dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terutama di kawasan permukiman daerah perkotaan. Kegiatan PkM ini melibatkan masyarakat dari mulai pelaksanaan, pemeliharaan dan evaluasi kegiatan. Evaluasi kegiatan menunjukkan 70,62% warga masyarakat menyatakan Sangat Setuju dan 29,78 menyatakan Setuju dari 25 responden. Hal ini menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kegiatan PkM ini 100%. Masyarakat berharap Tim PkM dapat terus mendampingi dalam memberikan arahan pada masyarakat untuk dapat mengambil manfaat lain dari tanaman ini selain dari mencegah longsor.