Raja Lottung Siregar
STAI Tuanku Tambusai

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP TENTANG MASYARAKAT (Ummah, Sya’b, Qawm, dan Qabilah) Raja Lottung Siregar
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v5i1.23

Abstract

Sebagai makhluk sosial, manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya, dan membutuhkan lingkungan sosial. Ia menginginkan adanya lingkungan sosial yang ramah, peduli, santun, saling menjaga dan menyayangi, bantu membantu, taat pada aturan, tertib, disiplin, menghargai hak-hak asasi manusia dan sebagainya. Lingkungan yang demikian itulah yang memungkinkan ia dapat melakukan berbagai aktivitasnya dengan tenang, tanpa terganggu oleh berbagai hal yang dapat merugikan dirinya. Kata ummah dan sya’b kita temukan dalam Qur’an. Ummah adalah persaudaraan universal yang berdasarkan iman, yang merupakan pengganti yang lebih kuat daripada kesetiaan ikatan darah dan kesukuan bangsa Arab.   Pada pengertian ini dinyatakan bahwa wilayah cakupan Ummah sangat luas, jauh melewati batas kesukuan bangsa Arab dan ikatan yang menyatukan Ummah juga lebih kuat daripada yang selama ini dipegang oleh bangsa Arab berupa ikatan darah dan kesukuan, yaitu keimanan. Selanjutnya, kata syu’ub sebagaimana terdapat pada ayat al-Qur’an berarti bangsa, sedangkan qabail lebih khusus lagi dari syu’ub, yaitu suku-suku. Bangsa dan suku termasuk berada dalam masyarakat, atau sebagai unsur dari masyarakat. Kata kunci: Masyarakat, Ummah, Sya’b, Qawm, dan Qabilah
MADRASAH NIZHAMIYAH; EKSISTENSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN AKTIVITAS ORTODOKSI SUNNI Raja Lottung Siregar
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v4i1.17

Abstract

Sebagaimana diketahui bahwa dalam sejarah pendidikan Islam Madrasah Nizham al-Muluk merupakan madrasah yang paling popular di kalangan ahli sejarah dan dikalangan masyarakat Islam. Madrasah Nizhamiyah didirikan oleh Nizham al-Muluk seorang perdana menteri Dinasti Salajikah pada masa pemerintahan Sultan Alp Arselan dan Sultan Maliksyah pada abad ke-5 Hijriah atau abad ke11 Masehi tepatnya diresmikan pada tahun 459 H/1067 M. Tujuan pendidikan Madrasah Nizhamiyah bercampur antara mempersiapkan kader-kader ulama Sunni dalam menghadapi Fatimiyah yang Syi’i dan tersedianya personil-personil administratif yang cakap untuk mengisi posisi-posisi pekerjaan, khususnya di bidang kehakiman dan kesekretariatan atau administrasi. Selain itu,  pendidikan ini juga ditujukan untuk membangun sistem madrasah yang baik dan berprestasi serta membentuk calon-calon ulama dan birokrasi yang mempunyai wawasan. Dan mendukung mazhab Syafi’I dan teologi Asy’ariyah, menolak sisi-sisi ekstrim dari aliran-aliran pemikiran lain dan mengambil jalan tengah dalam soal-soal keagaman. Kata kunci: Madrasah Nizhamiyah, Pendidikan Islam, Ortodoksi Sunni