Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan model Discovery Learning, model Auditory Intellectually Repetition (AIR), serta model konvensional. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Pada penelitian ini populasinya yaitu siswa kelas XII IPA SMAN 3 Bengkulu Selatan. Sedangkan sampelnya yaitu seluruh kelas populasi yang dipilih secara random yaitu kelas XII IPA 1 dengan model discovery learning sebagai kelas eksperimen I, kelas XII IPA 2 dengan model Auditory Intellectually Repetition (AIR) sebagai kelas eksperimen II, dan kelas XII IPA 3 dengan menggunakan model konvensional sebagai kelas kontrol. Dari hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara model Discovery Learning, model Auditory Intellectually Repetition (AIR) serta model konvensional. Dari skor post-test siswa menunjukkan bahwa model discovery learning memberikan hasil yang lebih baik daripada model auditory intellectually repetition (AIR) dan model konvensional.