Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potential of Type and Benefit Piperaceae for Communities in Tangkahan Forest Area Dyan Rahmaito Siregar; T. Alief Aththorick; Etti Sartina Siregar
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3130

Abstract

Indonesia has a diversity of plants in highland areas such as hillsides or forests. One example of plant diversity in the highlands or in the hills of the Tangkahan Forest is the various types of Piperaceae. Piperaceae theoretically consists of 13 genera and an estimated number of ± 2,658 species. This study aims to examine and analyze of potential of type and benefit Piperaceae for communities in Tangkahan Forest area. This type of research is descriptive research. This research technique is an observation technique. This research was conducted in March to February 2022. Sampling of Piperaceae was carried out by purposive sampling method by making a line transect of 1600 m long. The data collected in this study in the form of primary data and secondary data. Results of research in the Tangkahan Forest area, 16 species of Piperaceae were found with 2 genera namely Peperomia and Piper, of which 16 species have 3 habitus including herbs, shrubs and lianas spread from an altitude. The study on the utilization of Piperaceae noted that there were 5 species used as ornamental plants, 6 species used as ingredients for medicinal herbs, 2 species used for economic purposes and the other species whose potential use was unknown.
Kajian Risiko Multi Ancaman Bencana Alam di Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Lipinus Sembiring; Abdul Rauf; T. Alief Aththorick
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5876

Abstract

ABSTRAKKecamatan Tanah Pinem merupakan wilayah yang sebagian besar merupakan daerah berbukit-bukit dengan kelerengan yang curam, intensitas hujan yang cukup tinggi serta kondisi tanah yang tidak stabil. Hal ini menyebabkan Kecamatan Tanah Pinem berpotensi untuk terjadinya multi bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, cuaca ekstrim, dan banjir bandang. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui dan merekomendasikan upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang mungkin terjadi. Dalam menganalisis tingkat risiko bencana ditetapkan tiga faktor yaitu faktor ancaman, kerentanan dan kapasitas. Faktor ancaman diketahui dari indeks ancaman bencana. Kerentanan terdiri adalah kerentanan fisik, kerentanan sosial, kerentanan ekonomi dan kerentanan lingkungan, sedangkan faktor kapasitas terdiri dari 5 indikator prioritas kapasitas daerah. Faktor-faktor tersebut dijabarkan lebih detail ke dalam indikator risiko multi ancaman bencana di Kecamatan Tanah Pinem. Analisis yang dilakukan menghasilkan kesimpulan desa dengan tingkat risiko multi ancaman tertinggi terdapat di Desa Tanah Pinem. Hal ini disebabkan tingginya indeks tingkat risiko bencana gempa bumi , bencana cuaca ekstrim, bencana tanah longsor, dan bencana banjir bandang. Desa dengan tingkat risiko multi ancaman bencana terendah adalah Desa Sukadame dengan indeks tingkat risiko di daerah ini lebih rendah untuk bencana gempa bumi, bencana cuaca ekstrim, bencana tanah longsor, dan bencana banjir bandang.Kata Kunci :Multi bencana, ancaman, risiko, kerentanan, kapasitas.
Kajian Risiko Multi Ancaman Bencana Alam di Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Lipinus Sembiring; Abdul Rauf; T. Alief Aththorick
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5876

Abstract

ABSTRAKKecamatan Tanah Pinem merupakan wilayah yang sebagian besar merupakan daerah berbukit-bukit dengan kelerengan yang curam, intensitas hujan yang cukup tinggi serta kondisi tanah yang tidak stabil. Hal ini menyebabkan Kecamatan Tanah Pinem berpotensi untuk terjadinya multi bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, cuaca ekstrim, dan banjir bandang. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui dan merekomendasikan upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang mungkin terjadi. Dalam menganalisis tingkat risiko bencana ditetapkan tiga faktor yaitu faktor ancaman, kerentanan dan kapasitas. Faktor ancaman diketahui dari indeks ancaman bencana. Kerentanan terdiri adalah kerentanan fisik, kerentanan sosial, kerentanan ekonomi dan kerentanan lingkungan, sedangkan faktor kapasitas terdiri dari 5 indikator prioritas kapasitas daerah. Faktor-faktor tersebut dijabarkan lebih detail ke dalam indikator risiko multi ancaman bencana di Kecamatan Tanah Pinem. Analisis yang dilakukan menghasilkan kesimpulan desa dengan tingkat risiko multi ancaman tertinggi terdapat di Desa Tanah Pinem. Hal ini disebabkan tingginya indeks tingkat risiko bencana gempa bumi , bencana cuaca ekstrim, bencana tanah longsor, dan bencana banjir bandang. Desa dengan tingkat risiko multi ancaman bencana terendah adalah Desa Sukadame dengan indeks tingkat risiko di daerah ini lebih rendah untuk bencana gempa bumi, bencana cuaca ekstrim, bencana tanah longsor, dan bencana banjir bandang.Kata Kunci :Multi bencana, ancaman, risiko, kerentanan, kapasitas.