Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literature Review Faktor Kehamilan Remaja Desy Nurrista Ningrum; Gumiarti Gumiarti; Afnani Toyibah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2447

Abstract

Kehamilan remaja di negara berpenghasilan tinggi, menengah, ataupun rendah merupakan salah satu masalah global yang masih terjadi. Setiap tahun, di wilayah berkembang diperkirakan 21 juta anak perempuan usia 15-19 tahun mengalami kehamilan. Sebanyak 46,9% dari 1.000 remaja perempuan di Indonesia berusia 15-19 tahun pernah melahirkan. Angka ini sedikit lebih tinggi diabndingkan rata-rata dunia sebesar 42% dan belum berubah signifikan sejak pertengahan 1990-an (UNICEF, 2020 dan The World Bank, 2018). Kehamilan remaja memiliki dampak komplikasi hingga kematian pada ibu remaja dan bayi yang beresiko lahir prematur hingga terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah Traditional Literature Review. Menggunakan data sekunder dari 3 database yaitu PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar dari tahun 2016-2021 dengan menggunakan kata kunci, “faktor kehamilan remaja”, “adolescent pregnancy risk factors”, kemudian diseleksi sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan merumuskan PEOS.  Hasil penelusuran artikel diperoleh 5 artikel nasional dan 10 artikel internasional yang sesuai dengan kriteria inklusi. Terdapat faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan remaja yaitu, tingkat pendidikan atau pengetahuan, status ekonomi, pengaruh orang tua, status pernikahan, pengaruh teman sebaya, dan penggunaan kontrasepsi.
Hubungan Riwayat Curettage dengan Kejadian Retensio Plasenta Prasiwi Rizky Alfitri; Gumiarti Gumiarti; Eni Subiastutik
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 3 No 2 (2022): Februari
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v3i2.211

Abstract

Retained placenta is the unborn placenta after 30 minutes of the childbirth. Factors that cause retained placenta include maternal age, parity, curettage history, history of cesarean section, history of endometritis, and placenta previa. According to WHO, retained placenta was the factor that contributed 15-20% of maternal mortality rate. In Indonesia, the incidence of retained placenta in 2015 was 40.3%. In East Java itself, the incidence was 53.7% in 2015. Furthermore, in the Hospital of Permata Bunda Malang City, the incidence was 30.7% in January 2018 alone. The aim of the study was to determine the relationship between curettage history and the incidence of retained placenta of birth mothers in the Hospital of Permata Bunda, Malang City. This study used a Correlation design with Cross- sectional approach. The population in this study were 95 mothers with a sample of 76 respondents who delivered the baby normally. The sampling technique implemented was the Simple Random Sampling. The method of data analysis was Chi-square analysis. Based on the result, it was found that 35 responden (46.1%) had a history of curettage, 39 respondents (51.3%) had retained placenta, and 26 respondents (34.2%) who had curettage history had retained placenta. The result of Chi-square analysis demonstrated p-value 0,001 (< α 0,05). Therefore, it can be concluded that there was a significant relationship between curettage history and the incidence of retained placenta.