Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain Power Sistem PV pada DC Microgrid berdasarkan Kombinasi Supercapacitor dan Battery Machmud Effendy; Rizky Dwiki Zulyazis; Nuralif Mardiyah
CYCLOTRON Vol 2, No 2 (2019) : CYCLOTRON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.391 KB) | DOI: 10.30651/cl.v2i2.3257

Abstract

Abstrak— Baterai dan superkapasitor memiliki karakteristik yang berbeda sehingga sebuah  sistem penyimpanan sangat sulit di injeksikan ke sebuah jaringan transmisi (grid) yang akan langsung dihubungkan dengan daya permintaan (Load Demand). Dc Microgrid adalah solusi utama yang mana sumber energi berasal dari Photovoltaic dan storage system berasal dari kombinasi Battery dan Supercapacitors. Penggunaan kombinasi Supercapacitors dan Battery berfungsi untuk mengurangi kinerja baterai yang berlebih. Power Management Strategy digunakan untuk menentukan seberapa besar daya yang dibutuhkan pada grafik daya permintaan, Kontrol Logika Fuzzy digunakan sebagai kontrol utama pada sistem ini untuk menentukan refrensi masukan pada Supercapacitors. Hasil simulasi menunjukan Supercapacitors mampu mensuplai kekurangan energi pada baterai dengan waktu lebih singkat.Kata kunci: Dc Microgrid, Photovoltaic, Power Management Strategy, Supercapacitors, Fuzzy Abstract— Batteries and super capacitors have different characteristics so that a storage system is very difficult to inject into a transmission network (grid) which will be directly connected to the demand power. Dc Micro grid is the main solution where energy sources from Photovoltaic and storage systems come from a combination of Battery and Super capacitors. The use of a combination of Super capacitors and Battery serves to reduce the performance of excessive batteries. Power Management Strategy is used to determine how much power is needed in the demand power graph, Fuzzy Logic Control is used as the main control in this system to determine the reference input to Supercapacitors. The simulation results show that super capacitors are able to supply a lack of energy in batteries with a shorter time.Keywords: Dc Microgrid, Photovoltaic, Power Management Strategy, Supercapacitors, Fuzzy
Analisis Terpadu: Dampak Sudut Kemiringan dan Irradiance pada Performa dan Aspek Ekonomi Sistem PLTS On-Grid 319,4 kWp Basri Noor Cahyadi; Muhammad Khoirul Anam; Machmud Effendy
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 2: September 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v22i2.22656

Abstract

Listrik telah menjadi sumber energi terpenting bagi kehidupan, dimana semua aspek kehidupan dari rumah tangga sampai tingkat industri bergantung pada energi listrik. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan energi adalah dengan memanfaatkan energi matahari atau pemasngan panel surya. Saat ini pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) masih belum optimal sehingga energi yang terserap hanya sebesar 0,7% dari kapasitas. Kondisi seperti ini disebabkan karena adanya beberapa faktor seperti sudut kemiringan panel surya, besaran irradiance, dan suhu lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu studi kelayakan yang mendalam, sehingga sebelum pelaksanaan pemasangan pengguna akan mengetahui terlebih dahulu nilai performa pembangkit dan return of investment (RoI) yang akan diterima. Pada penelitian ini akan berfokus untuk menganalisis performa dan ekonomi pada sistem PLTS On-Grid 319,4 kWp berdasarkan sudut kemiringan dan besaran nilai irradiance. Pembahasan pada penelitian ini akan berfokus pada dua pembangkit PLTS yang ada di wilayah Tanggerang dan Lumajang. Pada penelitian ini Software PVSyst digunakan untuk menganalisis performance ratio (PR) dimana data irradiance dan suhu ambient diambil dari NASA Prediction of Worldwide Energy Resource. Sedangkan analisa ekonomi dilakukan dengan menggunakan metode payback period. Pada hasil penelitian ini disebutkan bahwa semakin besar sudut kemiringan panel surya maka akan semakin besar pula resiko shading yang akan diterima. Besaran nilai irradiasi matahari dan sudut kemiringan memiliki pengaruh besar terhadap energi yang dihasilkan oleh pembangkit. Nilai RoI pada PLTS dipengaruhi oleh besaran irradiasi matahari dan performance ratio, dimana pada kasus ini PLTS lumajang memiliki nilai RoI lebih rendah dari pada PLTS Tanggerang yaitu sebesar 5,45 tahun.