Noverio Tarukallo
Universitas Hassanudin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Anti-Hypertensive Drugs and Sexual Dysfunction in Men Noverio Tarukallo; Haerani Rasyid
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13 No 01 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.266 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v13i01.1335

Abstract

Salah satu faktor yang memiliki risiko yang terkait dengan kejadian disfungsi seksual pada pria adalah obat anti-hipertensi. Obat anti-hipertensi yang memiliki efek menyebabkan disfungsi seksual pada pria termasuk; diuretik, Clonidine, dan β-blocker (kecuali nebivolol), tetapi ada beberapa obat anti-hipertensi yang memiliki efek netral, bahkan memiliki efek positif yang dalam hal ini dapat meningkatkan fungsi seksual pada pria. Obat anti-hipertensi yang memiliki efek netral pada fungsi seksual pria meliputi; Calcium Channel Blocker dan ACE-Inhibitor dan yang memiliki efek meningkatkan fungsi seksual pada pria termasuk; ARB dan β-blocker yaitu nebivolol. Penggunaan obat anti-hipertensi dapat mempengaruhi fungsi seksual pada pria melalui mekanisme yang berbeda. Obat anti-hipertensi seperti diuretik, β-blocker, dan clonidine dapat menyebabkan disfungsi seksual pada pria melalui mekanisme perubahan dalam aliran simpatis, efek pada kontraksi otot polos fisik, dan melalui pengaruh pada kadar hormon androgen. Angiotensin Receptor Blocker dan Nebivolol dapat meningkatkan fungsi seksual melalui mekanisme penghambatan pada Angiotensin II dan meningkatkan bioavailabilitas Nitric Oxide.