Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur Komunitas Bivalvia di Padang Lamun Pulau Meosmangguandi, Kepulauan Padaido, Biak Numfor Christina Recharda Rusianti; Fitriyah Irmawati Elyas Saleh; Selfanie Talakua; Setiawan Mangando; Yulianti Elisabet Demena; Endriano Manalu; Fredy C. Eldiester; Frits N. Y. Rumbino; Alianto; Syafrudin Raharjo
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.4.2022.11-19

Abstract

Pulau Meosmangguandi merupakan salah satu pulau di Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor yang memiliki padang lamun beserta biota asosiasi di dalamnya. Sayangnya informasi terkait struktur komunitas beserta kondisi lingkungan perairan bivalvia di Pulau Meosmangguandi masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas bivalvia di ekosistem lamun Pulau Meosmanggaundi. Pengambilan sampel pada bulan Agustus-September 2021 yang dilakukan pada dua stasiun pengamatan menggunakan metode garis transek dengan plot kuadran berukuran 50 x 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 spesies Bivalvia yaitu Anadara antiquata, Fragum unedo, Tellina remies, Pinna incurva, Dosinia dilecta, Malleus malleus, Spondylus candidus, Spondylus violaceus, dan Spondylus albibarbatus. Kelimpahan tertinggi pada stasiun pertama untuk jenis lamun Fragum unedo sebanyak 6,8 Ind/m2. Sementara stasiun kedua, kelimpahan tertinggi untuk jenis Spondylus albibartus sebanyak 4,4 Ind/m2. Pada habitat ini memiliki keragaman sedang dengan Indeks keanekaragaman Bivalvia di stasiun I dan stasiun II yaitu 1,68 dan 2,13. Indeks kemerataan pada dua stasiun memiliki indeks yang sama yaitu 0,97, termasuk dalam ketegori stabil. Indeks dominansi dan indeks kekayaan spesies terkategori rendah.
Struktur Komunitas dan Status Padang Lamun di Pesisir Kampung Asai, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua Firdaus, Alif; Talakua, Selfanie; Alianto; Rumbiak, Ruben
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.135-146

Abstract

Kampung Asai memiliki sumber daya perairan yang cukup melimpah, antara lain ekosistem lamun. Informasi mengenai ekosistem ini di daerah tersebut masih sangat minim, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas dan status lamun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur komunitas lamun meliputi komposisi jenis, frekuensi, kerapatan, penutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023. Lamun disampel dalam 10 kwadrat berukuran 50x50 cm dalam 3 transek yang dibuat tegak lurus garis pantai dan berjarak 50 m. Hasil pengamatan ditemukan 8 spesies yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Thalassodendrom ciliatum, Cymodecea rotundata, Cymodecea serrulata dan Halodule pinifolia. Kerapatan lamun tertinggi terdapat pada stasiun 2 (1210,3 ind/m2) dan terendah pada stasiun 3 (486,67 ind/m2). Keanekaragaman berkisar 1,443-1,656 kategori sedang. Keseragaman diperoleh nilai berkisar 0,741-0,924 kategori tinggi dan dominansi berkisar 0,203-0,288 kategori rendah. Penutupan tertinggi terdapat pada stasiun 2, yaitu sebesar 85,21% dan terendah pada stasiun 1 yaitu 73,33%. Meskipun memiliki nilai yang berbeda namun penutupan jenis lamun tergolong dalam kategori kaya/sehat. T. hemprichii, c. rotundata, S. isoetifolium dan E. acoroides memiliki frekuensi tertinggi dibanding lamun jenis lain yang ditemukan pada lokasi penelitian.