This Author published in this journals
All Journal Jurnal Jaffray
Elisabet Selfina
SINTA ID: (6047772) Sekolah Tinggi Filsafat Thelogia Jaffray Makassar

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peran Pembina Remaja Bagi Perkembangan Perilaku Remaja Di Gereja Kemah Injil Indonesia Tanjung Selor Kalimantan Utara Matheus, Jonathan; Selfina, Elisabet
Jurnal Jaffray Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menemukan sejauh mana peranan seorang pembina remaja bagi perkembangan perilaku remaja.Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis ialah mengadakan kajian pustaka dengan mengumpulkan data melalui buku-buku dan internet, mengadakan observasi langsung di lapangan dan wawancara kepada objek kajian yaitu para pembina remaja beserta orangtua dan gembala serta pekerja setempat.Adapun kesimpulan karya ilmiah ini adalah peranan seorang pembina remaja dalam perkembangan perilaku remaja yaitu sebagai konselor, sebagai pemimpin yang memiliki visi, sebagai pemimpin rohani, sebagai sahabat, dan sebagai pendoa syafaat. Dengan demikian pembina remaja dapat menghasilkan: Pertama, remaja yang memiliki kualitas pengetahuan firman Tuhan yang baik dan benar sehingga remaja dapat menjalani kehidupan masa remajanya tanpa adanya perubahan perilaku yang menuju pada arah yang negatif. Kedua, dapat dijadikan sebagai acuan yang baik bagi pembina remaja selanjutnya dan dapat mendorong orang tua melakukan hal yang sama pada remaja saat berada dirumah. Ketiga, dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak remaja saat mengalami perilaku yang berbeda dan mereka tahu pada siapa dapat mencurahkan masalah yang sedang dihadapinya.Kata Kunci: Peran, Pembina Remaja, Perilaku RemajaThe aim of this article is to explore the extent to which the role of a teen mentor impacts the development of youth behavior.  This work uses qualitative methods.  The author uses a data collection technique, conducting a literature review through gatheringdata from books and the internet, direct field observations, and interviews with research subjects that are all teen mentors, including parents, pastors and local workers. The conclusion of this article is that the role of a youth mentor in the flourishing of adolescent behavior is as a counselor, visionary leader, spiritual leader, friend, and intercessor.  Thus a teen mentor can yield several outcomes: First, teens who possess a good and correct knowledge of the God’s Word, so that they are able to live their teen years without a change in behavior that inclines toward the negative.  Second, a good example for future youth mentors and encouragement for parents to do the same while the teens are in the home.  Third, foster a teen’s self-confidence when they experience different behaviors, as the teen knows they have someone with whom they can share the problems which they are facing.Keywords:  role, teen mentor, teen behavior
Peran Orang Tua Sebagai Keluarga Cyber Smart Dalam Mengajarkan Pendidikan Kristen Pada Remaja GKII Ebenhaezer Sentani Jayapura Papua Wadi, Elsyana Nelce; Selfina, Elisabet
Jurnal Jaffray Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui peran orangtua dalam mengajarkan Pendidikan Agama Kristen kepada remaja. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka, penyebaran angket tertutup kepada orang tua dan remaja serta melakukan wawancara terhadap objek kajian. Adapun kesimpulan karya ilmiah ini adalah peran orangtua dalam mengajarkan Pendidikan Agama Kristen kepada remaja yaitu mengajarkan firman Tuhan, menjadi pendidik, menjalankan disiplin, menjadi teladan bagi remaja dan menciptakan keluarga cyber smart. Peran orang tua menjadi penentu kehidupan masa remaja anak. Orang tua yang dapat mengerti dan memahami perannya dengan baik akan menuntun remaja kepada jalan yang benar seperti yang dikehendaki oleh Tuhan sebaliknya, orang tua yang tidak memahami perannya dengan baik di dalam keluarga akan kehilangan anak remajanya di era globalisasi ini.
Strategi Pertumbuhan Gereja Melalui Pendidikan Anak Usia Dini Selfina, Elisabet
Jurnal Jaffray Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i1.65

Abstract

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan karya ilmiah iniadalah: Pertama, mengintegrasikan kurikulum PAUD khususnya dalam pendidikanTK Kristen sebagai jenjang pendidikan formal yang tertuang dalam Kegiatan BelajarMengajar (KBM) dengan iman Kristen. Kedua, menggunakan kurikulum PAUDdalam jenjang pendidikan formal yaitu TK Swasta Zion di mana GKKA-UP sebagaipenyelenggara bagi strategi pertumbuhan gereja lokal dapat mendukung pertumbuhangereja khususnya gereja pemilik institusi PAUD, dalam hal ini institusi dalam jenjangpendidikan formal yaitu TK Kristen Zion yang dimiliki oleh GKKA-UP.Adapun metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah:Pertama, penulis melakukan kajian pustaka yaitu dengan mengumpulkan datatentang pendidikan anak usia dini dan korelasinya bagi perkembangan iman sertakerohanian anak, juga bagaimana PAUD menjadi strategi pertumbuhan gereja.Kedua, melalui wawancara ke obyek kajian. Ketiga, melalui angket terbuka (openended questions) yang disebarkan kepada alumni TK Swasta Zion dan guru-guru TKtersebut, serta kepada orang tua murid TK Kristen Zion.Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan karya ilmiah iniadalah: Pertama, gereja dapat bertumbuh melalui dua cara, yaitu penginjilan danpemuridan. Penginjilan adalah pemberitaan kabar baik kepada orang yang belumpercaya kepada Tuhan Yesus agar mereka menjadi percaya dan kemudian menjadianggota tubuh Kristus, yaitu gerejaNya. Pemuridan adalah pengajaran bagi orangorangpercaya agar mereka bertumbuh dan berfungsi dengan baik sebagai anggotatubuh Kristus. Kedua, ada berbagai metode pertumbuhan gereja melalui penginjilan.Salah satunya adalah melalui sarana pendidikan formal, yaitu sekolah yangdiselenggarakan oleh gereja. Ketiga, PAUD pada jenjang pendidikan formal yaitu TK,dalam hal ini TK Kristen yang diselenggarakan oleh gereja lokal dapat dijadikansebagai salah satu strategi bagi pertumbuhan gereja. Keempat, anak usia dini yangmengikuti pendidikan TK, yaitu usia 4-6 tahun adalah ladang misi yang luar biasa.Karakteristik murid TK sangat terbuka terhadap pengajaran tentang kasihYesus/Allah.
Peran Orang Tua Tunggal Dalam Membimbing Anak Remaja Mencapai Kualitas Hidup Di Gereja Kibaid Klasis Makassar Banni, Yuliana; Selfina, Elisabet
Jurnal Jaffray Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v9i2.98

Abstract

Berdasarkan pokok masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulis sebagaisasaran dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu:Pertama, agar setiap orang tua tunggalmemahami peranan mereka dalam membimbing anak remaja.Kedua, agar anak-anakremaja dari orang tua tunggal termotivasi untuk mencapai kualitas hidup.Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagaiberikut:Pertama, metode kepustakaan yaitu penulis mencari dan mengumpulkaninformasi melalui buku-buku yang berkaitan dengan karya ilmiah ini. Menurut asalkatanya kepustakaan berasal dari kata dasar “pustaka”, yang berarti (1) buku-bukukesusastraan; (2) daftar kitab yang dipakai sebagai sumber acuan untuk mengarang, dansebagainya; atau (3) semua buku atau karangan dan tulisan mengenai suatu bidang ilmu,topik, gejala atau kejadian.1 Kedua, penulis menggunakan wawancara kepada orangorangyang dapat melengkapi data yang diperlukan dalam karya ilmiah ini. Wawancaraialah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dsb) yang diperlukan untuk dimintaiketerangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar,disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi atau untuk kepentinganpenulisan karya ilmiah; (2) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas)perusahaan dengan pelamar pekerjaan; (3) tanya jawab peneliti dengan narasumber.2Berdasarkan pembahasan penulis di atas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagaiberikut: orang tua tunggal atau single parent Persekutuan Kaum Wanita KIBAID KlasisMakassar adalah mereka yang menyadari sepenuhnya tugas mereka sebagai orang tuayang berperan sebagai ayah dan juga ibu yang mengatur segala sesuatunya di rumah danbertanggung jawab sepenuhnya kepada anak-anak mereka. Orang Tua tunggal atausingle parent Persekutuan Kaum Wanita KIBAID Klasis Makassar sudah sangat baikdalam menjalankan fungsinya sebagai orang tua tunggal bagi anak-anaknya. Sehinggaanak-anak bertumbuh dengan baik dalam mencapai kualitas hidup mereka
Peranan Perempuan Dalam Mengembangkan Pelayanan Di Gereja Kemah Injil Indonesia Daerah III Nabire Papua Geras, Frans; Selfina, Elisabet
Jurnal Jaffray Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 1 April 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v10i1.64

Abstract

Setiap tindakan yang kita lakukan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin di capai dari penulisan karya ilmiah ini adalahsebagai berikut. Pertama, untuk menjelaskan sejauh mana peranan perempuandalam mengembangkan pelayanan di gereja pada umumnya dan khususnya diGKII Daerah Nabire. Kedua, mengupayakan strategi pelayanan dalammeningkatkan peranan perempuan dalam mengembangkan pelayanan di gereja.Untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan denganpenulisan karya ilmiah ini, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagaiberikut: Pertama, mengadakan observasi atau pengamatan lapangan, adalah carapengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standaruntuk keperluan tersebut”. Kedua, mengedarkan angket kepada beberapa anggotajemaat GKII Daerah III Nabire Papua. Ketiga, mengadakan wawancara denganbeberapa anggota jemaat dan juga gembala dari beberapa gereja GKII Daerah IIINabire Papua. Kempat, riset perpustakaan dengan mengumpulkan data atauinformasi dari buku-buku yang ada di perpustakaan Sekolah Tinggi TeologiaJaffray Makassar serta internet.Hasil yang didapat dari penulisan karya ilmiah ini adalah: tidak semuagereja atau jemaat yang ada di gereja GKII Daerah III Nabire, menolak perempuanuntuk terlibat dalam pelayanan di gereja, hanya ada di gereja tertentu saja yangmenolak perempuan untuk melayani di gereja.
Peran Orang Tua Tunggal Dalam Membimbing Anak Remaja Mencapai Kualitas Hidup Di Gereja Kibaid Klasis Makassar Banni, Yuliana; Selfina, Elisabet
Jurnal Jaffray Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v9i2.98

Abstract

Berdasarkan pokok masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulis sebagaisasaran dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu:Pertama, agar setiap orang tua tunggalmemahami peranan mereka dalam membimbing anak remaja.Kedua, agar anak-anakremaja dari orang tua tunggal termotivasi untuk mencapai kualitas hidup.Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagaiberikut:Pertama, metode kepustakaan yaitu penulis mencari dan mengumpulkaninformasi melalui buku-buku yang berkaitan dengan karya ilmiah ini. Menurut asalkatanya kepustakaan berasal dari kata dasar “pustaka”, yang berarti (1) buku-bukukesusastraan; (2) daftar kitab yang dipakai sebagai sumber acuan untuk mengarang, dansebagainya; atau (3) semua buku atau karangan dan tulisan mengenai suatu bidang ilmu,topik, gejala atau kejadian.1 Kedua, penulis menggunakan wawancara kepada orangorangyang dapat melengkapi data yang diperlukan dalam karya ilmiah ini. Wawancaraialah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dsb) yang diperlukan untuk dimintaiketerangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar,disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi atau untuk kepentinganpenulisan karya ilmiah; (2) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas)perusahaan dengan pelamar pekerjaan; (3) tanya jawab peneliti dengan narasumber.2Berdasarkan pembahasan penulis di atas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagaiberikut: orang tua tunggal atau single parent Persekutuan Kaum Wanita KIBAID KlasisMakassar adalah mereka yang menyadari sepenuhnya tugas mereka sebagai orang tuayang berperan sebagai ayah dan juga ibu yang mengatur segala sesuatunya di rumah danbertanggung jawab sepenuhnya kepada anak-anak mereka. Orang Tua tunggal atausingle parent Persekutuan Kaum Wanita KIBAID Klasis Makassar sudah sangat baikdalam menjalankan fungsinya sebagai orang tua tunggal bagi anak-anaknya. Sehinggaanak-anak bertumbuh dengan baik dalam mencapai kualitas hidup mereka
Responsibilities of Students in Higher Education during the COVID-19 Pandemic and New Normal period Tari, Ezra; Selfina, Elisabet; Wauran, Queency Christie
Jurnal Jaffray Vol 18, No 2 (2020): October 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj.v18i2.525

Abstract

The COVID-19 pandemic is occurring worldwide, including in Indonesia. This issue is the responsibility of all parties. In this university, ethics is the responsibility of the academic community. This paper describes the actions of students towards themselves, and the surrounding community is facing humanitarian disasters. Literature studies are used to lay down problems and find solutions. Study critical of student responsibility in higher education. They share with others with love. Its activities are sharing masks and food and conducting blood donations. Small actions that have a significant impact on society during the COVID-19 and New Normal pandemic.
Peran Orang Tua Sebagai Keluarga Cyber Smart Dalam Mengajarkan Pendidikan Kristen Pada Remaja GKII Ebenhaezer Sentani Jayapura Papua Elsyana Nelce Wadi; Elisabet Selfina
Jurnal Jaffray Vol 14, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v14i1.190

Abstract

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui peran orangtua dalam mengajarkan Pendidikan Agama Kristen kepada remaja. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka, penyebaran angket tertutup kepada orang tua dan remaja serta melakukan wawancara terhadap objek kajian. Adapun kesimpulan karya ilmiah ini adalah peran orangtua dalam mengajarkan Pendidikan Agama Kristen kepada remaja yaitu mengajarkan firman Tuhan, menjadi pendidik, menjalankan disiplin, menjadi teladan bagi remaja dan menciptakan keluarga cyber smart. Peran orang tua menjadi penentu kehidupan masa remaja anak. Orang tua yang dapat mengerti dan memahami perannya dengan baik akan menuntun remaja kepada jalan yang benar seperti yang dikehendaki oleh Tuhan sebaliknya, orang tua yang tidak memahami perannya dengan baik di dalam keluarga akan kehilangan anak remajanya di era globalisasi ini.
Strategi Pertumbuhan Gereja Melalui Pendidikan Anak Usia Dini Elisabet Selfina
Jurnal Jaffray Vol 11, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i1.65

Abstract

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan karya ilmiah iniadalah: Pertama, mengintegrasikan kurikulum PAUD khususnya dalam pendidikanTK Kristen sebagai jenjang pendidikan formal yang tertuang dalam Kegiatan BelajarMengajar (KBM) dengan iman Kristen. Kedua, menggunakan kurikulum PAUDdalam jenjang pendidikan formal yaitu TK Swasta Zion di mana GKKA-UP sebagaipenyelenggara bagi strategi pertumbuhan gereja lokal dapat mendukung pertumbuhangereja khususnya gereja pemilik institusi PAUD, dalam hal ini institusi dalam jenjangpendidikan formal yaitu TK Kristen Zion yang dimiliki oleh GKKA-UP.Adapun metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah:Pertama, penulis melakukan kajian pustaka yaitu dengan mengumpulkan datatentang pendidikan anak usia dini dan korelasinya bagi perkembangan iman sertakerohanian anak, juga bagaimana PAUD menjadi strategi pertumbuhan gereja.Kedua, melalui wawancara ke obyek kajian. Ketiga, melalui angket terbuka (openended questions) yang disebarkan kepada alumni TK Swasta Zion dan guru-guru TKtersebut, serta kepada orang tua murid TK Kristen Zion.Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan karya ilmiah iniadalah: Pertama, gereja dapat bertumbuh melalui dua cara, yaitu penginjilan danpemuridan. Penginjilan adalah pemberitaan kabar baik kepada orang yang belumpercaya kepada Tuhan Yesus agar mereka menjadi percaya dan kemudian menjadianggota tubuh Kristus, yaitu gerejaNya. Pemuridan adalah pengajaran bagi orangorangpercaya agar mereka bertumbuh dan berfungsi dengan baik sebagai anggotatubuh Kristus. Kedua, ada berbagai metode pertumbuhan gereja melalui penginjilan.Salah satunya adalah melalui sarana pendidikan formal, yaitu sekolah yangdiselenggarakan oleh gereja. Ketiga, PAUD pada jenjang pendidikan formal yaitu TK,dalam hal ini TK Kristen yang diselenggarakan oleh gereja lokal dapat dijadikansebagai salah satu strategi bagi pertumbuhan gereja. Keempat, anak usia dini yangmengikuti pendidikan TK, yaitu usia 4-6 tahun adalah ladang misi yang luar biasa.Karakteristik murid TK sangat terbuka terhadap pengajaran tentang kasihYesus/Allah.
Peran Pembina Remaja Bagi Perkembangan Perilaku Remaja Di Gereja Kemah Injil Indonesia Tanjung Selor Kalimantan Utara Jonathan Matheus; Elisabet Selfina
Jurnal Jaffray Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v13i1.3

Abstract

Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menemukan sejauh mana peranan seorang pembina remaja bagi perkembangan perilaku remaja.Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis ialah mengadakan kajian pustaka dengan mengumpulkan data melalui buku-buku dan internet, mengadakan observasi langsung di lapangan dan wawancara kepada objek kajian yaitu para pembina remaja beserta orangtua dan gembala serta pekerja setempat.Adapun kesimpulan karya ilmiah ini adalah peranan seorang pembina remaja dalam perkembangan perilaku remaja yaitu sebagai konselor, sebagai pemimpin yang memiliki visi, sebagai pemimpin rohani, sebagai sahabat, dan sebagai pendoa syafaat. Dengan demikian pembina remaja dapat menghasilkan: Pertama, remaja yang memiliki kualitas pengetahuan firman Tuhan yang baik dan benar sehingga remaja dapat menjalani kehidupan masa remajanya tanpa adanya perubahan perilaku yang menuju pada arah yang negatif. Kedua, dapat dijadikan sebagai acuan yang baik bagi pembina remaja selanjutnya dan dapat mendorong orang tua melakukan hal yang sama pada remaja saat berada dirumah. Ketiga, dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak remaja saat mengalami perilaku yang berbeda dan mereka tahu pada siapa dapat mencurahkan masalah yang sedang dihadapinya.Kata Kunci: Peran, Pembina Remaja, Perilaku RemajaThe aim of this article is to explore the extent to which the role of a teen mentor impacts the development of youth behavior.  This work uses qualitative methods.  The author uses a data collection technique, conducting a literature review through gatheringdata from books and the internet, direct field observations, and interviews with research subjects that are all teen mentors, including parents, pastors and local workers. The conclusion of this article is that the role of a youth mentor in the flourishing of adolescent behavior is as a counselor, visionary leader, spiritual leader, friend, and intercessor.  Thus a teen mentor can yield several outcomes: First, teens who possess a good and correct knowledge of the God’s Word, so that they are able to live their teen years without a change in behavior that inclines toward the negative.  Second, a good example for future youth mentors and encouragement for parents to do the same while the teens are in the home.  Third, foster a teen’s self-confidence when they experience different behaviors, as the teen knows they have someone with whom they can share the problems which they are facing.Keywords:  role, teen mentor, teen behavior