Ahmad Shidqi Dian Arifandi
Universitas Bondowoso, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Kepribadian Murid Kepada Guru Perspektif KH. M Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adab Al-‘Alim Wa Al-Muta’aliim. Ahmad Shidqi Dian Arifandi; Rafiq Bil Faqih; Saeful Kurniawan
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 4 No. 1 (2020): Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2020.4.1.66-79

Abstract

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan murid atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi tersebut merupakan syarat utama berlangsungnya proses belajar mengajar, interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak hanya sekedar hubungan antara guru dan murid, tetapi berupa interaksi edukatif, dan juga terdapat aspek afektif di dalammya. . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dan kualitatif atau penelitian lapangan (field research). Kepustakaan (library reseach) yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat dalam kepustakaan. Dalam memetakan konsep-konsep pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari tentang sikap pribadi murid kepada guru, yang kemudian menurut peneliti dikatagorisasi dalam dua jenis, yaitu etika spiritual dan etika pembelajaran yang dapat dijumpai secara utuh dan mendalam pada kitab beliau dalam adab al-alim wa al-mutaallim. Sikap murid kepada guru merupakan suatu aktulisasi dari penanaman nilai-nilai spiritual kepribadian dan karakter kepribadian. Adapun sikap yang hendaknya dimiliki seorang murid kepada gurunya menurut KH. M. Hasyim As’ari, terbagi kedalam beberapa kategori, yaitu pertama, etika spiritual.
Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Ahmad Shidqi Dian Arifandi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 1 No. 1 (2017): Pendidikan Karakter Dalam Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2017.1.1.66-75

Abstract

. ”.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bentuk-bentuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan pendidikan karakter. Guna Untuk mengetahui ninilai-nilai pendidikan karakter. Penelitian ini terfokus pada peran Guru PAI dalam mengembangkan karakter siswa disekolah, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. orang yang beriman mempunyai tanda-tanda yang menunjukkan bahwasanya orang tersebut beriman kepada Allah. Ketika manusia mempunyai iman yang kuat maka manusia itu akan selalu berperilaku agamis dimana tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, sehingga akan terbentuk karakter yang baik di masyarakat. Guru sebagai suri tauladan atau contoh yang baik bagi anak didiknya sekaligus sebagai pembimbing, fasilitator, kordinator, dan motivator sehingga peserta didik menjadi manusia dewasa yang dapat membawa hatinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan menjalankan segala perintahNya.
ALAT PENUNJANG DALAM PRESTASI BELAJAR Ahmad Shidqi Dian Arifandi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 2 No. 2 (2018): Pemikiran Pendidikan menurut Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2018.2.2.161-172

Abstract

Islamic comes from arabic word of aslama, yuslimu islaman. And this word has Lengkapnya segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan itu disebut alat. Sedangkan alat tidak hanya berupa benda, alat juga bisa ucapan, tulisan, keadaan dan lain-lain. Bahkan seseorang bisa menjadi alat bagi orang lain untuk mencapai tujuannya. Alat tidak hanya berupa benda, alat bisa berupa ucapan, tulisan, keadaan dan lain-lain, bahwa seseorang bisa menjadi alat bagi orang lain untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu sarana dan prasarana sangat dibutuhkan agar siswa yang mempunyai masalah dapat terbantu sehingga mereka dapat belajar dengan baik. Pelaksanaan kegiatan pengajaran (belajar mengajar) akan menjadi lebih efektif dan efisien jika tersedia unsur penunjang belajar yang memadai. Dengan kata lain, tanpa unsur penunjang belajar yang memenuhi persyaratan, tentunya kegiatan dan keberhasilan belajar akan terhambat. Oleh karena itu semua alat bantu dan fasilitas itu pada hakikatnya bersifat memberikan kemudahan agar kegiatan belajar berjalan lebih lancar, efisien, dan diharapkan memberikan hasil yang optimal. Prestasi belajar dapat juga di artikan sebagai penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. Kata Kunci: Alat Penunjang, Prestasi Belajar.