Komang Lina Rosita Sugiarni
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali-Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Seledri (Apium graveolens) dan Tanaman Mint (Mentha piperita) Dalam Sistem Akuaponik di KJA Danau Batur Komang Lina Rosita Sugiarni; I Wayan Arthana; Gde Raka Angga Kartika
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.346 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat tanaman hidroponik jenis tanaman Seledri (Apium graveolens) dan tanaman Mint (Mentha piperita) pada Keramba Jaring Apung di Danau Batur mengunakan konsep akuaponik. Pengambilan data pertumbuhan tanaman dilakukan selama 2 bulan dari Bulan Desember 2018 – Januari 2019. Pengukuran dilakukan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah batang, jumlah daun dan kualitas air. Tanaman Seledri dan Tanaman Mint dapat hidup pada Keramba Jaring Apung dengan pH air danau sangat basa (8,5). Tanaman seledri memiliki pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan tanaman mint. Tanaman seledri dapat hidup sampai minggu ke 8, sedangkan tanaman mint hanya dapat hidup sampai minggu ke 4. Hal ini mungkin dikarenakan oleh cuaca buruk serta gelombang yang tinggi. Nilai pH pada tanaman seledri dan tanaman mint pada minggu 1 hingga minggu ke 5 sebesar 8,4 – 8,9 sedangkan pada minggu ke 7 dan minggu ke 8 menunjukkan nilai pH sebesar 6,3 – 7,7. Nilai TDS pada tanaman seledri tidak mengalami fluktuasi secara signifikan, sedangkan pada tanaman mint dengan kepadatan 4 tanaman/0,16 m2 nilai TDS di minggu 1 tinggi dan pada minggu ke 7 nilai TDS pada kepadatan 2 tanaman/0,16 m2 mengalami kenaikan. Pada area sekitar Keramba Jaring Apung memiliki suhu perairan yaitu 25.4 °C – 27 °C. Selama 2 bulan suhu mengalami fluktuasi akibat kondisi cuaca yang berubah-ubah pada saat melakukan pengukuran suhu.