Arien Cahyani Putri
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGENALAN LOKALITAS BUDAYA INDONESIA KE MANCANEGARA MELALUI WEBTOON Arien Cahyani Putri; Eka Silvia; Safira Azzahra; Ahmad Bahtiar
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021): JURNAL LITERASI OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.815 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v5i2.5343

Abstract

Sastra siber merupakan salah satu tanda perkembangan sastra pada era sekarang. Kecanggihan teknologi membawa pengaruh dalam media publikasi. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses situs online sastra, salah satunya adalah platform Webtoon. Web komik asal Korea Selatan ini tak hanya mempublikasikan karya-karya dari negerinya saja, namun juga merambah di beberapa negara Asia, Eropa, dan Amerika. Para penulis Indonesia memanfaatkan Webtoon dengan memasukkan unsur budaya lokal Nusantara dalam karyanya sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa Indonesia. Adanya fitur Bahasa dalam platform tersebut, memberikan kemudahan pembaca internasional untuk bisa memilih bahasa dan memahami isi bacaan karya sastra gambar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengenalan lokalitas budaya Indonesia melalui Webtoon ke mancanegara. Kajian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan mengambil data bersumber dari Webtoon dan menyajikan hasil analisis secara deskriptif. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa kepopuleran Webtoon di seluruh negara bisa menjadi strategi pengenalan lokalitas budaya Indonesia dengan memasukkan unsur kebudayaan dalam teks cerita dan visualisasi gambar. Fitur Bahasa pada Webtoon dan Fan Translation membantu meluaskan penyebaran karya sastra ke mancanegara.
DISHARMONI KELUARGA DALAM NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE Arien Cahyani Putri
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6195

Abstract

ABSTRAK: Keharmonisan sebuah pasangan dalam keluarga menjadi cita-cita semua manusia. Konflik yang sulit dilerai dalam hubungan suami-istri akan menimbulkan sebuah perceraian. Dengan perbedaan dan pembagian gender dalam suatu keluarga dapat memunculkan bentuk disharmoni keluarga. Beberapa pengarang novel menggunakan pendekatan sosiologi keluarga dalam merefleksikan fenomena disharmoni keluarga. Adanya atensi Armijn terhadap isu sosial menjadi latar belakang lahirnya novel Belenggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk disharmonis keluarga dalam Novel Belenggu karya Armijn Pane menggunakan pendekatan sosiologi sastra serta menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik baca dan catat digunakan dalam penelitian ini guna mengklasifikasikan bentuk disharmoni keluarga dalam novel. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa bentuk disharmoni keluarga dalam novel Belenggu terdiri: (1) perceraian akibat perselingkuhan dalam keluarga; (2) kurangnya perhatian dan kasih sayang suami-istri; (3) egosentrisme suami-istri; dan (4) perselisihan akibat perbedaan visi dan misi dalam keluarga. Armijn Pane membuktikan bahwa fenomena disharmoni keluarga bisa dikemas dalam sebuah karya fiksi berupa novel tanpa melupakan nilai moral yang menjadi pengingat bagi para pembaca agar tidak mempermainkan sebuah pernikahan dan lebih memahami isu-isu penting untuk dipahami oleh sepasang suami-istri. Meskipun banyak masalah yang menyebabkan disharmoni keluarga, terdapat solusi-solusi untuk menyelesaikan hal tersebut.KATA KUNCI: Belenggu; Disharmoni Keluarga; Pernikahan; Sosiologi Sastra. FAMILY DISHARMONY IN BELENGGU NOVEL BY ARMIJN PANE ABSTRACT: The harmony of a couple in the family is the dream of all human beings. Conflicts that are difficult to resolve in a husband-wife relationship will lead to a divorce. With gender differences and divisions in a family, it can create a form of family disharmony. Several novel authors use a family sociology approach in reflecting on the phenomenon of family disharmony. Armijn's attention to social issues became the background for the birth of the Belenggu novel. This study aims to analyze the form of family disharmony in the Belenggu novel by Armijn Pane using a sociological approach to literature and using descriptive qualitative methods. The reading and note-taking technique was used in this study to classify the forms of family disharmony in the novel. The results of this study indicate that the forms of family disharmony in the Belenggu novel consist of: (1) divorce due to infidelity in the family; (2) lack of attention and affection of husband and wife; (3) conjugal egocentrism; and (4) disputes due to differences in vision and mission in the family. Armijn Pane proved that the phenomenon of family disharmony can be packaged in a work of fiction in the form of a novel without forgetting the moral values that serve as a reminder for readers not to play with a marriage and better understand important issues for a husband and wife to understand. Although there are many problems that cause family disharmony, there are solutions to solve them.KEYWORDS: Belenggu; Family Disharmony; Wedding; Literary Sociology.
Penerapan Model Pembelajaran Role Playing dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 SD di Daerah 3T Arien Cahyani Putri; Luthfi Fadilah; Nur Syamsiyah
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2022): Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i2.38

Abstract

This study discusses the problem of the low quality of education in the 3T area caused by the incompatibility of the learning model with children's abilities, environmental conditions, facilities, media, and teaching materials. Therefore, it is necessary to use a role playing learning model, especially in Indonesian subjects at the elementary school level in the 3T area, which can adapt to conditions in the 3T area. Role playing models can take advantage of media in the surrounding environment to help students follow the learning process in schools that lack facilities and infrastructure. This study aims to determine the condition of education in Elementary Schools in the 3T area and apply the role playing learning model in the 3T area in the subject matter of Indonesian class 6 of elementary school. This study uses a qualitative descriptive method, data collection through interviews with students who become teaching volunteers in the 3T area and literature study. This study indicates that the three schools located in the 3T area have similarities and differences in problems that are the factors causing the low quality of elementary school education in the 3T area. The factors that have been identified are the distance from where the teacher lives, the quality of the teacher, facilities and infrastructure, students' reading ability, electricity in schools, public awareness, and teaching materials. The role playing model in Indonesian class 6 SD can be used for students in the 3T area. In its implementation, it must be carried out in stages, starting with introducing the model to students.