Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRASPARANSI HUTANG (Studi kasus KSU Kencana Makmur Sugian Solokuro Lamongan) Mohammad Ya'qub
Jurnal Qiema (Qomaruddin Islamic Economics Magazine) Vol. 5 No. 2 (2019): Agustus
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Qomaruddin Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pengaturan hutang yang di lakukan di KSU Kencana Makmur apakah sudah transpran. Serta bagaimana mekanisme penyelesainnya hutang. Bisnis merupan jalan hidup, setiap mahluk membutuhkan makanan dan ruang, sedangkan manusia membutuhkan masadepan yang cerah, maka KSU kencana makmur sugihan membuka peluang untuk masyarakat yang membutuhkan dana untuk usaha. Tujuhan penelitihan ini untuk memahami akad transparasi pinjaman yang di lakukan pihak KSU kencana makmur dengan nasabah, hal ini guna untuk memberikan pemahaman sahnya dalam akad transparasi pinjaman.Jenis penelitian ini adalah riset pengumpulan data dari, KSU Kencana Makmur, nasabah KSU kencana makmur, sedangkan obyek penelitian ini sesuai dengan judul yang terkait.
Penjualan Online dalam Perspektif Syariah Mohammad Ya'qub
Jurnal Studi Multidisiplin Qomaruna Vol 1 No 1 (2023): Qomaruna Journal of Multidisciplinary Studies (QJMS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62048/qjms.v1i1.30

Abstract

This article aims to investigate online retail transactions through the lens of Islamic Sharia law. Utilizing a library-based research approach, this study specifically examines the phenomenon of tiktok online shop. One of the key findings is that such online transactions frequently manifest elements of "ghoror" (ambiguity), leading to uncertainty in contractual agreements and raising concerns of "syubhat" (dubiousness). According to Islamic teachings, as outlined by Prophet Muhammad, lawful trade must occur based on mutual consent or "Antaradhin." Consequently, online businesses failing to meet these criteria are considered impermissible due to the presence of "ghoror." The study emphasizes the need for proper contractual agreements in online transactions to prevent either party from experiencing detriment.