Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KOMITMEN DALAM BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Alimin Alimin
Jurnal Qiema (Qomaruddin Islamic Economics Magazine) Vol. 7 No. 1 (2021): Februari
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Qomaruddin Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/qiema.v7i1.3590

Abstract

Komitmen organisasi adalah kekuatan terhadap pengidentifikasian individu secara relatif dengan keterlibatan dalam sebuah organisasi tertentu yang diterapkan oleh Koprasi. Pentingnya faktor komitmen dalam organisasi telah mendapat banyak perhatian para ahli SDI memfokuskan secara spesik.tampaknya tingkat rendah komitmen adalah disfungsional yang lebih besar bagi individu dan organisasi ; pegembangan karir individu bisa terlambat lebih lama , sementara organisasi bisa menderita ketidaksatabilan Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana Komitmen dalam budaya Organisasi? 2) Konsekuensi Komitmen yang tinggi bagi individu dan organisasi?, 3). Apa saja elemen dalam Organisasi?
RESPONS ISLAM MODERAT TERHADAP RUANG KONSTITUSIONAL RELIGIOUS NATION STATE INDONESIA Alimin Alimin
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Negeri ini tidak ada perdebatan panjang yang memakan waktu lama selain masalah relasi Negara dan Agama. Usia perdebatan ini seusia republik ini, topik ini erat kaitanya dengan perbincangan konstitusionalisme yang telah muncul sejak saat dasar dan konstitusi Indonesia di rumuskan. Akibatnya, konstitusi menjadi ruang perdebatan antara bermacam-macam aspirasi diantaranya termasuk Islam. Perdebatan ini berakhir pada hubungan Negara dan Agama yang simbiotik (Religious Nation State). Hasil kajian ini menunjukkan bahwa secara historis-normative, bahwa umat Islam dalam menyikapi paradigma simbiotik (Religius Nation State) terbelah menjadi dua: pertama, kelompok ini, sebut saja kelompok radikal. Kelompok ini menyatakan pancasila dan tiga pilar lainya yaitu Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika sebagai ideologi thoghut yang harus dimusnahkan. Kedua, kelompok Islam moderat. Kelompok ini sangat mendukung dan membela paradigma simbiosis (Religious Nation State) dukungan dan pembelaan itu bisa dilihat dari sikap kelompok ini sebagai berikut: pertama, Islam moderat memandang bangsa Indonesia yang multikultural tidak bisa dikelola oleh negara teokrasi. Kedua, bersyariah bagi kalangan Islam moderat adalah berjuang mewujudkan maqosyid al-Syariah yang berupa asas-asas dan prinsip-prinsip syariah dalam bingkai paradigma symbiotic (Religious Nation State). Kata Kunci : Islam Moderat, Konstitusional, Religious Nation State
PENGARUH ORGANISASI DALAM MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG PRODUKTIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH Alimin Alimin
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 19 No 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/jipi.v19i1.3638

Abstract

Produktivitas pegawai juga ditentukan oleh keberhasilan budaya organisasi yang diterapkan dalam suatu organisasi. Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Disamping itu akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi bersama-sama. Budaya organisasi dimaknai sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Budaya organisasi mendorong sumber daya manusia untuk selalu mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik. Lawyer dan Porter dalam Munandar menyatakan bahwa mengharapkan produktivitas yang tinggi meyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja. Manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya mengutamakan kepentingan organisasi, namun juga harus memberi kepuasan bagi seluruh pegawai yang ada pada organisasi tersebut. Kepuasan kerja merupakan masalah penting yang diperhatikan dalam hubungannya dengan produktivitas kerja pegawai dan ketidakpuasan sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan keluhan pekerjaan yang tinggi. Dengan adanya kepuasan kerja bagi pegawai diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja dan berimbas pada peningkatan produktivitas suatu organisasi secara menyeluruh. Kata Kunci : Organisasi, SDM, Produktif
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Alimin Alimin
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 19 No 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/jipi.v19i2.3752

Abstract

Ada hubungan antara proses dan pendidikan yang bermutu. Agar proses tersebut tidak salah arah, mutu atau dalam arti hasil output harus dirumuskan oleh sekolah terlebih dahulu, dan memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai setiap tahun dalam jangka waktu tertentu. Berbagai input dan proses selalu mengacu pada mutu hasil output yang ingin dicapai. Sekolah harus mampu menerima nilai-nilai politik, budaya, moral, adat, ajaran agama, ataupun nilai-nilai lainnya yang dikehendaki. Proses perebutan pengaruh tersebut dapat dilakukakan melalui lembaga-lembaga sosial masyarakat, termasuk lembaga pendidikan melalui proses pendidikan dan pembelajaran sebagai inti bisnisnya. Pada proses pendidikan dan pembelajaran itulah terjadi aktivitas kemanusiaan dan pemanusiaan sejati. Sekolah hanyalah salah satu dari subsistem pendidikan lembaga pendidikan itu sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan kemasyarakatan. Kata kunci: Manajemen, Mutu, Pendidikan
ANALISIS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2007 DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN Alimin Alimin
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 20 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/jipi.v20i1.3931

Abstract

Ada dua makna esensial Pendidikan Agama Islam yaitu “Pendidikan” dan “Agama Islam”.Intelektual maupun moral berkembang dengan cara menemukan kebenaran sejati,moral, dan pendidik menempati posisi p enting dalam memotivasi dan menciptakan lingkunganya. Dalam etiknya Aristoteles, Pendidikan diartikan mendidik manusia untuk memiliki sikap yang pantas dalam segala perbuatan Untuk melengkapkan wawasan kita, perlu kiranya menelisik pengertian PAI dalam regulasi di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab 1 Pasal 1 dan 2 ditegaskan, “ Pendidikan agama dan keagamaan itu merupakan Pendidikan dilaksanakan melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jenjang Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan penegetahuan serta membentuk sikap, kepribadian manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, juga keterampilan dan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang dapat menjalankan dan mengamalkan ajaran agamanya Kata kunci: Peraturan Pemerintah dan Pendidikan Agama Islam