M Basir Syam
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PANDANGAN ORIENTALIS TENTANG EKSISTENSI M Basir Syam
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.945 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i1.3277

Abstract

Para orientalis berbeda pendapat tentang eksistensi filsafat Islam. Mreka yang hidup pada abad 19 umumnya menolak keberadaan filsafat Islam. GT Tennemann tidak mengakui  adanya filsafat Islam.   Antara lain bahwakitab suciAl Quran menjadi penghalang kebebasan berpikir, Demikian juga kepanatikan kaum Alussunnah wal Jamaah. Hal yang sama dikemukakan oleh Ernes Renan bahwa orang – orang Arab lebih cenderung berangan-angan seperti tergambar dalamsyair-syair mereka. Pandangan yang berbeda datang pada abad ke 20. L Gauthier justru mengakui kemampuan orang- orang Arab berfikir filosofis seperti halnya bangsa bangsa lainnya. Hal tersebut dipertegas oleh Emile Brahier. Menurut Dia bahwa orang-orang Islam dari kalangan orang – orang Aria lah yang melakukan pemikiran filosofis. Max Horten bahkan melihat bahwa filsafat Islam bukan saja apa yang ditulis oleh parafilosof muslim dalam bidang filsafat, bahkan kaya-karya yang ditulis dalam kajian teologi dan tasawwuf juga dapat dikategorikan sebagai filsafat Islam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PAHAM TEOLOGI M Basir Syam
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.373 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.3437

Abstract

Karya ilmiah ini adalah suatu studi tentang perkembangan pemahaman teologi Islam. Perkembangan tersebut mengalami perubahan yang bersifat fluktuatif dari paham tradisional ke paham rasional. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor pendidikan. Dalam tulisan ini juga dikemukakan beberapa variabel yang diprediksi berpengaruh terhadap kecenderungan pemahaman teologi seseorang, yakni variabel: umur, jenis kelamin, etnis, organisasi sosial, tingkat pendidikan, jenis pendidikan, intensitas penerimaan informasi aktual dan kegiatan ilmiah. Penulis berasumsi bahwa tingkat pendidikan, jenis pendidikan, intensitas penerimaan informasi aktual dan kegiatan ilmiah secara signifikan dapat mempengaruhi kecenderungan paham teologi. Adapun umur, jenis kelamin, etnis dan organisasi sosial hanya bersifat random. Tulisan ini diharapkan menjadi motivasi untuk melakukan survei di lapangan.
PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA TENTANG URGENSI FILSAFAT DALAM ISLAM M Basir Syam
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.302 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i2.4530

Abstract

Di kalangan para ulama sejak awal telah terjadi perbedaan pendapat dalam menggunakan akal dalam persoalan keagamaan, ada kelompok ahlu al naqli dan ahlu al ra’yi. Pada masa awal perkembangan Islam umumnya didominasi kaum ahlu al naqli.Setelah daerah kekuasaan Islam meluas ulama ahlu al ra’yi yang dimotori oleh kaum Mu’tazilah tanpil menggunakan argumentasi rasional untuk meyakinkan kebenaran Islam terhadap kalangan para penentang. Kaum Asy’ariyah dan Maturidiyah yang mengeritik sikap liberal Mu’tazilah walaupun membatasi diri,tetapi mereka menggunakan argumentasi rasional dalam mempertahankan pandangan shalafusshalih. Al-Ghazali sebagai seorang Asy’ariyah, malahan ketika mengeritik penyimpangan para filosof, justru menggunakan argument filosofis pula. Dalam kitabnya “Tahafutul Falasifah” kritikannya tidak menggunakan dalil naqli. Dengan kitab itu pula yang mempopulerkan dirinya sebagai seorang filosof. Ulama yang datang kemudian seperti Ibnu al-Shalah, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim dan Muhamad Ibn al-Wahhab adalah merupakan penentang filsafat.