Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LEGALITAS JUAL BELI HAK ATAS TANAH DALAM SENGKETA Rusmin Nuryadin; Hirsanuddin .; Sahnan .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.666 KB)

Abstract

kepastian hukum kepemilikan hak atas tanah berdasarkan UUPA beserta peraturan pelaksanaannya dan Bagaimankah akibat hukum jual beli obyek hak atas tanah dalam sengketa. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normative (legal resesrch) dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan kasus atau Casse approach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran Surat Keputusan pemberian hak untuk memperoleh sertipikat tanda bukti hak sebagai dasar legalitas kepemilikan hak atas tanah adalah: surat permohonan pendaftaran, surat pengantar Surat Keputusan Pemberian Hak, Surat Keputusan Pemberian Hak untuk keperluan pendaftaran, bukti pelunasan uang pemasukan atau BPHTB apabila dipersyaratkan dan identitas pemohon. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 45 ayat (1) huruf e Peraturan Pemerimntah No. 24 Tahun 1997 menentukan : “Kepala Kantor Pertanahan menolak untuk melakukan Pendaftaran Peralihan Hak atau Pembebanan Hak Atas Tanah jika tanah yang bersangkutan merupakan obyek sengketa di Pengadilan”. Demikian juga berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 318K/TUN/2000 tanggal 19 Maret 2002 : “bahwa berdasarkan Pasal 45 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997, Kepala Kantor Pertanahan tidak boleh melakukan Pendaftaran Peralihan Hak, jika tanah yang bersangkutan merupakan obyek sengketa di Pengadilan”. Oleh karena itu secara yuridis hak atas tanah yang sedang dalam sengketa di pengadilan tidak dapat menjadi obyek perjanjian jual beli, karena tidak memenuhi syarat ketentuan Pasal 1320 Ayat (3) yaitu hal tertentu, maka Akibat hukumnya batal demi hukum.
Peningkatan Nilai Ekonomi Sampah Plastik Melalui Ecobrick di SMK Kewirausahaan Al-Wasath, Kabupaten Lombok Barat Muhamad Bai'ul Hak; Ali Akbar Hidayat; Ahmad Zaenal Wafik; Rusmin Nuryadin; Al Furkan
ABDISOSHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdisoshum.v1i4.1246

Abstract

The empowerment of society is conducted at a Vocational Boarding School, namely SMK Entrepreneur Al-Wasath. The school is located at West Lombok district. Based on the observation and interview, SMK has a lack of knowledge of plastic waste management and also out of environmental ethics; the school burns the plastic waste. This empowerment aims to explain and demonstrate an effective way to handle the plastic waste through making eco-bricks. Eco-brick is a packing clean and dry plastic waste into a clean plastic bottle.  There are three main stages in this empowerment; the first stage is before empowerment that is observing and interviewing the school to identify the issue of waste. The second stage is implementing the empowerment through  explaining the importance of plastic waste management and the economic value added of eco-brick, and demonstrating how to make the eco-brick. The third stage is evaluation through requesting the participants to complete the eco-brick. From these activities, the participants follow all the process clearly. The empowerment encourages the participants to implement the plastic waste management by making eco-brick in their daily life. Making an eco-brick is not only reducing the volume of plastic waste, but also getting an economic benefit.