Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK-ANAK Ismail Ismail
Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jpdk.v4i1.90

Abstract

Teori perkembangan kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata. Skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannyadalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme
PONDOK PESANTREN (ISLAMIC BOARDING SCHOOL) Ismail Ismail
Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jpdk.v4i2.318

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengapa harus sistem pondok pesantren, apa kelebihan dan kekurangan sistem pondok pesantren, dan bagaimana pola pengembangan pendidikan karakter di pondok pesantren. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah pertama, Tiga pilar pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) tersebut didalam pesantren menjadi satu kesatuan yang sistematik dalam proses pendidikan dan terimplementasi dalam kegiatan sehari-hari santri/peserta didik. Kedua, Pola pengembangan pendidikan karakter di pondok pesantren diawali pola kepemimpinan yang berkarakter dan lingkungan yang berkarakter. Kiai dan Pembina/udz sebagai tauladan yang dijadikan contoh oleh santri dalam seluruh aktivitasnya. Pola pembinaan kemandirian, kesederhanaan, kebersamaan, rasa tanggungjawab, kedisiplinan, dan ibadah yang teratur menjadi kebiasaan dan tabiat sehari-hari, serta budaya belajar yang terbangun. Ketiga, kekurangan sistem pendidikan pondok pesantren adalah masih sibuk dalam rutinitasnya dan belum memikirkan untuk terlibat dalam pengembangan teknologi. Sebagai saran, penulis sangat memimpikan dalam sistem pendidikan pondok pesantren yang bergerak dalam bidang perekonomian, industri dan teknologi.