Andi Makmur
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Andi Makmur
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.113

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa praktek pendidikan diarahakn untuk mewujudkan manusia-manusia cerdas. Lewat kecerdaan tersebut, mereka diharapkan untuk menjadi inovatif dan kreatif untuk mengisi pembangunan negara. Harapan ini tentu bukanlah isapan jempol karena memang pendidikan di negara manapun dilaksanakan dengan berbagai macam pendekatan dan sistem untuk memenuhi akselerasi perkembangan zaman. Bahkan output pendidikan menjadi komponen utama dalam akselerasi zaman tersebut. Hasilnya, setiap negara termasuk Indonesia “berhasil” mewujudkan manusia-manusia cerdas untuk mengawal pembangunan bangsa dan negara. Cendekiawan, elit politik-negara, teknokrat dan berbagai macam profesi telah berhasil ditelorkan dunia pendidikan. Jadi, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan dengan pembangunan merupakan dua sisi mata uang yang satu ; tidak dapat terpisahkan. Jika pendidikan berhasil, maka negara pun akan berhasil. Namun demikian, dalam konteks Indonesia, pendidikan dengan berbagai sistem dan bentuknya cukup menjanjikan. Tidak hanya negara, tetapi pihak-pihak swasta pun menyelenggarakan pendidikan untuk demi pencerdasan anak-anak bangsa. Tetapi fenomena paradoksal pun terlihat. Tawuran peserta didik semakin semarak, “kebocoran” anggaran kenegaraan semakin membengkak, dan masih banyak lagi fenomena sosial yang terjadi yang notabene dilakukan oleh orang-orang terdidik. Apakah pendidikan tidak membuat mereka cerdas? Jika di telaah, pendidikan yang diselenggarakan dewasa ini sangat intens untuk membuat peserta didik menjadi cerdas. Mereka dapat meraih juara pada setiap momen kejuaraan. Hanya saja, pendidikan yang terselenggara tampaknya lebih menekankan pada aspek pencerdasan intelektual, tetapi sedikit mengabaikan pencerdasan emosional bahkan spriritual.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM Andi Makmur
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.163

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa kepada generasi muda untuk melestarikan nilai-nilai yang lebih baik. Dengan demikian, pola pendidikan pun berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Hanya saja, pada sepanjang perjalanan pendidikan mengalami problematika yang semakin kpmpleks ; termasuk pendidikan Islam. Problematika pendidikan Islam adalah menjawab tantangan peradaban yang semakin berkembang yang ditandai dengan munculnya masa yang disebutkan oleh Harold G. Shane sebagai masa depan sosio, masa depan tekno, dan masa depan bio. Sampai satu dasawarsa terakhir dunia pendidikan Islam belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat, fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan, sehingga pendidikan Islam dituntut memperbaiki manajemen penyelenggarannya
Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Andi Makmur
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.113

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa praktek pendidikan diarahakn untuk mewujudkan manusia-manusia cerdas. Lewat kecerdaan tersebut, mereka diharapkan untuk menjadi inovatif dan kreatif untuk mengisi pembangunan negara. Harapan ini tentu bukanlah isapan jempol karena memang pendidikan di negara manapun dilaksanakan dengan berbagai macam pendekatan dan sistem untuk memenuhi akselerasi perkembangan zaman. Bahkan output pendidikan menjadi komponen utama dalam akselerasi zaman tersebut. Hasilnya, setiap negara termasuk Indonesia “berhasil” mewujudkan manusia-manusia cerdas untuk mengawal pembangunan bangsa dan negara. Cendekiawan, elit politik-negara, teknokrat dan berbagai macam profesi telah berhasil ditelorkan dunia pendidikan. Jadi, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan dengan pembangunan merupakan dua sisi mata uang yang satu ; tidak dapat terpisahkan. Jika pendidikan berhasil, maka negara pun akan berhasil. Namun demikian, dalam konteks Indonesia, pendidikan dengan berbagai sistem dan bentuknya cukup menjanjikan. Tidak hanya negara, tetapi pihak-pihak swasta pun menyelenggarakan pendidikan untuk demi pencerdasan anak-anak bangsa. Tetapi fenomena paradoksal pun terlihat. Tawuran peserta didik semakin semarak, “kebocoran” anggaran kenegaraan semakin membengkak, dan masih banyak lagi fenomena sosial yang terjadi yang notabene dilakukan oleh orang-orang terdidik. Apakah pendidikan tidak membuat mereka cerdas? Jika di telaah, pendidikan yang diselenggarakan dewasa ini sangat intens untuk membuat peserta didik menjadi cerdas. Mereka dapat meraih juara pada setiap momen kejuaraan. Hanya saja, pendidikan yang terselenggara tampaknya lebih menekankan pada aspek pencerdasan intelektual, tetapi sedikit mengabaikan pencerdasan emosional bahkan spriritual.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM Andi Makmur
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.163

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa kepada generasi muda untuk melestarikan nilai-nilai yang lebih baik. Dengan demikian, pola pendidikan pun berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Hanya saja, pada sepanjang perjalanan pendidikan mengalami problematika yang semakin kpmpleks ; termasuk pendidikan Islam. Problematika pendidikan Islam adalah menjawab tantangan peradaban yang semakin berkembang yang ditandai dengan munculnya masa yang disebutkan oleh Harold G. Shane sebagai masa depan sosio, masa depan tekno, dan masa depan bio. Sampai satu dasawarsa terakhir dunia pendidikan Islam belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat, fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan, sehingga pendidikan Islam dituntut memperbaiki manajemen penyelenggarannya