Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISA Nanda Suryani Sagala; Hotma Royani Siregar; Saria Darmi
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.284 KB)

Abstract

Gagal Ginjal Kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam,mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah sesuatu keadaan klinis yang di tandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireveresible, pada suatu derajat yang memperlakukan terapi pengganti ginjal yang tepat, berupa dialisis atau trasplantasi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiPengaruh terapi musik dangdut terhadap tingkat kecemasan pasien dengan gagal ginjal kronik dalam menjalani terapi hemodialisa. Jenis penelitian ini kuantitatif, dengan desain quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu sebanyak 12 orang. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p-value 0,002 (<0,05), berarti terdapat pengaruh terapi musik dangdut terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani terapi hemodialisa, dan mengalami penurunan tingkat kecemasan sebesar -3,145. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi musik dangdut terhadap tingkat kecemasan pasien dengan gagal ginjal kronik dalam menjalani terapi hemodialisa di RSUD Tapanuli Selatan. Hasil penelitian diharapkan dapat dilaksanakan sebagai pengobatan alternatif yang dapat mengatasi tingkat kecemasan pasien dengan gagal ginjal kronik dalam menjalani terapi hemodialisa selain pengobatan farmakologi.