Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN SISTEM ETNO KONSERVASI LAUT MASYARAKAT PESISIR PAPUA: SASISEN DAN TIYAITIKI Puguh Sujarta; Agustinus Renyoet; Lisiard Dimara
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.835 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i1.2311

Abstract

Papua kaya akan sumberdaya alam, keanekaragaman hayati dan kearifan lokal dalam menjaga sumberdaya alamnya. Sasisen merupakan kearifan lokal yang dimiliki Masyarakat Pesisir Biak dan Tiyaitiki merupakan kearifan lokal yang dimiliki Masyarakat Pesisir Jayapura. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui Sasisen dan Tiyaitiki sebagai model sistem etno konservasi laut dan keterlaksanaannya, (2) mengetahui sejauh mana keterlaksanaan Sasisen dan Tiyaitiki dipengaruhi oleh faktor-faktor yang melekat pada nelayan (latar belakang pendidikan dan pengalaman). Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April-Juli 2018 di wilayah Pesisir Biak (Kepulauan Padaido dan Biak Numfor) dan Depapre Jayapura. Metode penelitian menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner, subjek penelitian adalah masyarakat nelayan dengan jumlah responden 150 responden. Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat memahami pengetahuan Sasisen dan Tiyaitiki dan keterlaksanaannya dalam berbagai aspek (aspek perolehan informasi, pemahaman, keterlaksanaan, dan upaya pengembangan) dibuktikan 68,62% responden telah memperoleh informasi yang baik. Tidak ada hubungan aspek keterlaksanaan dengan faktor-faktor yang melekat pada responden buktinya nelayan dengan pengalaman selama 0 – 40 tahun atau lebih tetap memiliki pemahaman yang sama tentang Sasisen dan Tiyaitiki sebagai sistem etno konservasi laut. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) masyarakat mengetahui Sasisen dan Tiyaitiki sebagai model sistem etno konservasi laut dan keterlaksanaannya, (2) pengetahuan masyarakat tentang kearifan Sasisen dan Tiyaitiki tidak bergantung pada latar belakang pendidikan dan pengalaman responden.