Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Manajemen Informasi dan Komunikasi Pendidikan Islam Nur Salim
CENDEKIA Vol. 10 No. 01 (2018): Cendekia March 2018
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i01.21

Abstract

Manajemen informasi pendidikan Islam merupakan suatu proses manajerial dalam rangka mengumpulkan data dan fakta yang selanjutnya didesain sebagai bahan mengambil keputusan oleh para manajer/ kepala madrasah atau Lembaga Pendidikan Islam. Melalui Manajemen komunikasi Pendidikan Islam ialah proses manajerial dalam rangka menyampaikan gagasan /program (pendidikan Islam), meyakinkan berbagai pihak akan pentingnya program tersebut dapat dengan sangat mudah dilaksanan sehingga orang lain (para staf) akan terdorong untuk ikut mendukung dan membantunya.
Pendidikan Agama Islam sebagai Penetralis Pengaruh Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nur Salim
CENDEKIA Vol. 7 No. 02 (2015): Cendekia October 2015
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v7i02.27

Abstract

Peran pendidikan Agama Islam sangat sangat unrgen sebagai penetralisir pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan PAI ini manusia sebagai subjek IPTEK akan mendapatkan ajaran-ajaran tentang nilai dan pada akhirnya mampu menggunakan IPTEK sebagai mana mestinya, yakni membawa kepada kemaslahat tidak kepada kehancuran.
Pengentasan Kemiskinan sebagai Tanda Kemabruran Haji Nur Salim
CENDEKIA Vol. 8 No. 02 (2016): Cendekia October 2016
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v8i02.40

Abstract

Haji adalah karakteristik Islam kelima yang harus dilakukan untuk orang yang memiliki kemampuan sekali seumur hidup. Di dalam haji berisi ritual dan sosialitas, keduanya disebut ibadah. Selama ini Islam atau Muslim memiliki persepsi yang salah untuk memahaminya dan memberi batasan pada ibadah ritual. Ada begitu banyak Muslim yang sibuk dengan mahdhah. Mereka melakukan haji berkali-kali, tetapi mereka tidak mematuhi atau mengabaikan kemiskinan, kebodohan, kelaparan, penderitaan dan kehidupan keras saudara-saudara mereka. Terlalu banyak Muslim yang kaya memiliki upacara mengelilingi Ka'bah (tawaf) dan berlari di antara bukit-bukit Shafa dan Marwah (sa'i), sementara di sekeliling mereka ditemukan mayat-mayat lemah tumbuh penyakit dan kunci nutrisi, atau betapa mudahnya jutaan rupiah dihabiskan untuk upacara haji, pada saat yang sama ribuan anak-anak menghentikan sekolah mereka, ribuan orang sakit berbaring menunggu kematian, karena mereka tidak dapat membayar rumah sakit dan bahkan ketika ribuan Muslim terpaksa harus menjual sekolah mereka iman dan kepercayaan mereka kepada anggota lain di tangan dengan "penuh cinta". Haji sebagai pendidikan agama memastikan bahwa itu bersifat pribadi dan ritual tetapi berbeda dengan yang lain, sosialnya juga, daripada yang disebutkan di atas di masa lalu, satu aspek yang hilang dari tekanannya pada abad terakhir dalam sejarah perkembangan. Bahkan pada dasarnya hal itu bertentangan, haji lebih bersifat sosialitas daripada pribadi dan ritual.
Meninjau Kembali Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Nur Salim; Juri Wahananto
CENDEKIA Vol. 10 No. 02 (2018): Cendekia October 2018
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i02.52

Abstract

Untuk menciptakan SDM yang berkualitas tentu dengan melalui pendidikan yang baik dan berkualitas pula. Bila pendidikan tidak berkualitas, karena menerapkan pola yang salah, maka hanya akan menghasilkan SDM kelas teri yang bermental kuli dan bermartabat rendah. Pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan, sehingga dituntut untuk memenuhi, kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani. Disamping tenaga pendidik, tenaga kependidikan juga mempunyai peran yang utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Peran utama tenaga kependidikan adalah memberikan pelayanan teknis untuk menunjang pendidikan pada satauan pendidikan.
Manajemen Informasi dan Komunikasi Pendidikan Islam Nur Salim
Cendekia Vol. 10 No. 01 (2018): Cendekia March 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i01.21

Abstract

Manajemen informasi pendidikan Islam merupakan suatu proses manajerial dalam rangka mengumpulkan data dan fakta yang selanjutnya didesain sebagai bahan mengambil keputusan oleh para manajer/ kepala madrasah atau Lembaga Pendidikan Islam. Melalui Manajemen komunikasi Pendidikan Islam ialah proses manajerial dalam rangka menyampaikan gagasan /program (pendidikan Islam), meyakinkan berbagai pihak akan pentingnya program tersebut dapat dengan sangat mudah dilaksanan sehingga orang lain (para staf) akan terdorong untuk ikut mendukung dan membantunya.
Pendidikan Agama Islam sebagai Penetralis Pengaruh Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nur Salim
Cendekia Vol. 7 No. 02 (2015): Cendekia October 2015
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v7i02.27

Abstract

Peran pendidikan Agama Islam sangat sangat unrgen sebagai penetralisir pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan PAI ini manusia sebagai subjek IPTEK akan mendapatkan ajaran-ajaran tentang nilai dan pada akhirnya mampu menggunakan IPTEK sebagai mana mestinya, yakni membawa kepada kemaslahat tidak kepada kehancuran.
Pengentasan Kemiskinan sebagai Tanda Kemabruran Haji Nur Salim
Cendekia Vol. 8 No. 02 (2016): Cendekia October 2016
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v8i02.40

Abstract

Haji adalah karakteristik Islam kelima yang harus dilakukan untuk orang yang memiliki kemampuan sekali seumur hidup. Di dalam haji berisi ritual dan sosialitas, keduanya disebut ibadah. Selama ini Islam atau Muslim memiliki persepsi yang salah untuk memahaminya dan memberi batasan pada ibadah ritual. Ada begitu banyak Muslim yang sibuk dengan mahdhah. Mereka melakukan haji berkali-kali, tetapi mereka tidak mematuhi atau mengabaikan kemiskinan, kebodohan, kelaparan, penderitaan dan kehidupan keras saudara-saudara mereka. Terlalu banyak Muslim yang kaya memiliki upacara mengelilingi Ka'bah (tawaf) dan berlari di antara bukit-bukit Shafa dan Marwah (sa'i), sementara di sekeliling mereka ditemukan mayat-mayat lemah tumbuh penyakit dan kunci nutrisi, atau betapa mudahnya jutaan rupiah dihabiskan untuk upacara haji, pada saat yang sama ribuan anak-anak menghentikan sekolah mereka, ribuan orang sakit berbaring menunggu kematian, karena mereka tidak dapat membayar rumah sakit dan bahkan ketika ribuan Muslim terpaksa harus menjual sekolah mereka iman dan kepercayaan mereka kepada anggota lain di tangan dengan "penuh cinta". Haji sebagai pendidikan agama memastikan bahwa itu bersifat pribadi dan ritual tetapi berbeda dengan yang lain, sosialnya juga, daripada yang disebutkan di atas di masa lalu, satu aspek yang hilang dari tekanannya pada abad terakhir dalam sejarah perkembangan. Bahkan pada dasarnya hal itu bertentangan, haji lebih bersifat sosialitas daripada pribadi dan ritual.
Meninjau Kembali Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Nur Salim; Juri Wahananto
Cendekia Vol. 10 No. 02 (2018): Cendekia October 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i02.52

Abstract

Untuk menciptakan SDM yang berkualitas tentu dengan melalui pendidikan yang baik dan berkualitas pula. Bila pendidikan tidak berkualitas, karena menerapkan pola yang salah, maka hanya akan menghasilkan SDM kelas teri yang bermental kuli dan bermartabat rendah. Pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan, sehingga dituntut untuk memenuhi, kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani. Disamping tenaga pendidik, tenaga kependidikan juga mempunyai peran yang utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Peran utama tenaga kependidikan adalah memberikan pelayanan teknis untuk menunjang pendidikan pada satauan pendidikan.