Permasalahan pasien gagal ginjal kronis yang sudah menjalani terapi hemodialisa adalah kepatuhan terutama dalam pembatasan asupan cairan. Kelebihan asupan cairan terjadi akibat ketidakpatuhan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup pasien hemodialisa bahkan kematian. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan bagi pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam merupakan tujuan penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 orang dari jumlah populasi 184 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sample. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dan pengukuran berat badan pada periode pre dan post HD. Hasil penelitian menunjukkan paling banyak responden berumur 56 – 65 tahun yaitu 13 orang (35,1%), mayoritas berjenis kelamin laki – laki yaitu 29 orang (78,4%), paling banyak berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 23 orang (62,2%), sebagian besar sudah tidak bekerja sebanyak 22 orang (59,5%), sebagian besar menjalani lama hemodialisis ≥ 1 tahun yaitu 19 orang (51,4%), mayoritas mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 24 orang (64,9%) dan sebagian besar memiliki perilaku patuh dalam pembatasan asupan cairan yaitu sebanyak 22 orang (59,5%). Analisis yang digunakan adalah Pearson, Chi-square dan Spearman. Berdasarkan hasil penelitian faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pasien hemodialisa adalah variabel lama menjalani HD (p value 0,012, dukungan keluarga (p value 0,00) dan yang tidak berhubungan adalah variabel usia (p value 0,749), jenis kelamin (p value 0,312), pendidikan (p value 0,652) dan pekerjaan (p value 0,956). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan kepatuhan dengan lama menjalani HD dan dukungan keluarga. Tidak ada hubungan kepatuhan dengan usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Saran untuk pelayanan keperawatan khususnya unit HD memberikan health education secara simultan baik pada pasien HD maupun keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran pasien untuk patuh dalam pembatasan asupan cairan.