This Author published in this journals
All Journal Jurnal Menara Medika
Mulyati Mulyati
STIKes Yatsi Tangerang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TUBERKULOSIS TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUBERKULOSIS PARU: A LITERATURE REVIEW Mulyati Mulyati; Lastri Mei Winarni; Febi Ratnasari
Menara Medika Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Maret 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i2.2187

Abstract

Pendahuluan Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Peningkatan kasus TB memerlukan peran masyarakat terutama kader dalam meningkatkan penemuan kasus TB baru. Tujuan penelitian ini untuk mereview dan mensintesis artikel pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader tentang TB paru. Metode: Pencarian artikel menggunakan empat Database Google Scholar, Pubmed, Directory of Open Access Journals (DOAJ) dan Portal Garuda untuk artikel dengan desain quasi eksperimen antara tahun 2018-2019. Format Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) digunakan untuk melihat judul, abstrak, full-text dan metodologi untuk menilai kelayakan artikel. Hasil : penulis menemukan 8 artikel dari 249 jurnal yang masuk kriteria inklusi yang membahas tentang intervensi berbentuk pendidikan kesehatan tentang tuberculosis dalam meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dengan bentuk intervensi yang berbeda. Didapatkan tujuh artikel yang menyatakan ada pengaruh dan satu artikel yang menyatakan tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan kader kesehatan. Diskusi dan Kesimpulan: Metode pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan. Dalam literature review ini terdapat 4 jenis metode yang digunakan untuk intervensi yaitu ceramah, pendidikan kesehatan interaktif, permainan dan aplikasi. Pendidikan kesehatan dilakukan secara berkesinambungan sehingga pengetahuan yang mempengaruhi perilaku dan sikap kader kesehatan dapat selalu terukur.