Deliah Seswita
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jl. Tentara Pelajar No. 3, Bogor 16111

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH LOKASI PENYIMPANAN DAN PELAPISAN (COATING) BENIH DENGAN PESTISIDA NABATI TERHADAP MUTU BENIH RIMPANG JAHE Sukarman, .; Seswita, Deliah
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 1 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v23n1.2012.%p

Abstract

Salah satu permasalahan dalam penyediaan benih jahe adalah terjadinya kerusakan benih seperti penyusutan bobot rimpang, keriput dan bertunas selama penyimpanan. Kendala tersebut dapat dipecahkan melalui penyimpanan di lokasi yang beriklim sejuk dan pelapisan benih pestisida nabati. Informasi lokasi penyimpanan dan pelapisan benih untuk mempertahankan mutu benih jahe masih terbatas. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari mutu fisik, fisiologis benih pada lokasi dan cara pelapisan yang berbeda. Percobaan dilakukan di Cimanggu, Bogor dan KP. Gunung Putri, Balittro sejak Agustus 2009 sampai Januari 2010. Percobaan faktorial, dengan dua faktor, tiga ulangan dan 20 sampel untuk setiap perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah dua tinggi tempat penyimpanan yaitu : 1) KP. Cimanggu (250 m dpl) dan 2) KP. Gunung Putri (1.400 m dpl). Faktor kedua adalah tujuh perlakuan coating yaitu : 1) Kontrol, 2) (Cekam EC), 3). Cees EC, 4) (Mitol 2 ml/l), 5) Ditama SP, 6) Minyak jarak 10 ml/l dan 7) Rehidrasi. Pengamatan dilakukan setiap bulan, parameter yang diamati meliputi mutu fisik (penyusutan bobot rimpang dan kadar air) serta kualitas mutu fisiologis (daya tumbuh, jumlah rimpang bertunas, jumlah tunas per impang dan panjang tunas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu fisik dan fisiologis benih - rimpang jahe, dipengaruhi oleh lokasi penyimpanan, tetapi tidak dipengaruhi oleh pelapisan dan interaksinya. KP. Gunung Putri dengan rata rata suhu harian 19,20C dan kelembaban 90,1% layak digunakan sebagai lokasi penyimpanan benih jahe, sampai 5 bulan, kualitas benih tidak berbeda dengan kondisi sebelum penyimpanan tanpa memerlukan perlakuan benih khusus. Oleh karena itu untuk menjaga kualitas, benih jahe harus disimpan di dataran tinggi.
PENGARUH Indole Butyric Acid DAN Naphtaleine Acetic Acid TERHADAP INDUKSI PERAKARAN TUNAS PIRETRUM [Chrysanthemum cinerariifolium (Trevir.)Vis.] KLON PRAU 6 SECARA IN VITRO Rostiana, Otih; Seswita, Deliah
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v18n1.2007.%p

Abstract

Effects of Indole Butyric Acid and Naphtaleine Acetic Acid on the root-induction of pyrethrum [Chrysanthemum cinerariifolium (Trevir.)Vis.] clone Prau 6 in vitroPyrethrum is one of botanical pesti-cides producing plant that has beneficial va-lue to be improved as the substitution of syn-thetic pesticide, which is considered to be harmful for both of human and environment. In order to obtain a sufficient planting mate-rial, in vitro propagation had been performed. Rooted-shoots derived from in vitro cultured adapted better than that of un-rooted one, when transplanted into the field (acclima-tization). Therefore, in this research root in-duction of pyrethrum clone Prau 6-in vitro-shoots were conducted by applying Indole Butyric Acid (IBA) and Naphtaleine Acetic Acid (NAA). Experiment was arranged in a single factor Completely Randomized Design with 10 replications. The treatment tested was an application of synthetic auxins (IBA or NAA) into MS medium in 5 different level of concentrations (0.2; 0.4; 0.6; 0.8; 1.0 mg/l), and control (without auxin). The parameters observed were time to root-initiation, number and length of root, and root characteristic, at 6 weeks after subcultured. The results showed that application of IBA or NAA into MS me-dium significantly affected to the root initia-tion time, number of root, length and charac-teristic of the root, 6 weeks after subcultured. Induced-root on the medium containing 0.2 mg/l IBA showed a better characteristic as compared to others treatments with rounded-form, shorter initiation time (12.5 days), large amount of root (14.1) and longer (1.47 cm).Â